Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Lembaga Imeum Gampong Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 6 Tahun 2018





LEMBAGA IMEUM GAMPONG

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 76

(1) Lembaga Imeum Gampong adalah penyelenggara urusan wajib pemerintahan yang menjadi kewenangan gampong dalam bidang pelaksanaan syari’at Islam yang dipimpin oleh Imeum Gampong.

(2) Lembaga Imeum Gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan sebagai mitra Pemerintah Gampong dalam pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakatdi bidang pelaksanaan syari’at Islam digampong.

Pasal 77

Dalam kedudukannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (2) Lembaga Imeum Gampong mempunyai tugas :

a. memimpin dan mengkoordinir pelaksanan syari’at Islam dalam kehidupan masyarakat;

b. mengkoordinir pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian harta agama di Gampong;

c. memberi pertimbangan dan pendapat kepada Pemerintah Gampong baik diminta maupun tidak diminta dalam bidang penerapan nilai-nilai syariat Islam dalam kehidupan Masyarakat;

d. bersama Keuchik, Tuha Peuet dan pemangku adat dan/atau Peutua Duson menyelesaikan sengketa dalam keluarga dan/atau antar warga di gampong.

Pasal 78

Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Lembaga Imeum Gampong mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pelayanan hukum Syari’at Islam kepada Pemerintah Gampong dan masyarakat;

b. pelaksanaan pembinaan lembaga pendidikan Islam(LPI) di gampong;

c. pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana ibadat;

d. pelaksanaan pembinaan penerapan nilai-nilai syariat Islam dalam segala aspek kehidupan masyarakat;

e. pelaksanaan pembinaan dan pengujian terhadap penguasaan ilmu agama bagi calon pengantin;

f. pelaksaaan koordinasi lembaga Pamuda Gampong dalam pelaksanaan kegiatan Hari-hari Besar Islam (HBI) dan kegiatan adat dan budaya yang bersendikan Islam di Gampong; dan

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan syari’at Islam.

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban

Pasal 79

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 dan Pasal 78, Lembaga Imeum Gampong mempunyai hakantara lain:

a. memperoleh pengembangan kapasitas melalui pelatihan, sosialisasi, dan pembimbingan teknis;

b. mendapat tunjangan penghasilan tetap yang bersumber dari APBG, bantuan Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Aceh dan dari Pemerintah;

c. mendapat biaya operasional yang bersumber dari APBG, bantuan Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Aceh dan dari Pemerintah;

d. menjadi anggota majelis hakim dalam sidang peradilan adat di Gampong;

e. memberi saran dan pertimbangan hukum bagi lembaga pemerintahan gampong dan lembaga kemasyarakatan Gampong dalam penyelenggaraan tugas;

f. memberi rekomendasi hasil pengujian terhadap calon pengantin untuk dapat atau tidaknya melakukan prosesi pernikahan sebagai dasar pertimbangan Keuchik dalam mengeluarkan NA.

Pasal 80

Lembaga Imeum Gampong mempunyai kewajiban :

a. memantau dan mencegah kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pendangkalan dan kedangkalan Akidah;

b. mencegah terjadinya ketidakharmonisan dalam pemahaman dan pelaksanaan ibadah;

c. memantau dan mencegah kegiatan-kegiatan maksiat dalam masyarakat;

d. melaksanakan pemantauandanpencegahanpenyalahgunaan narkotika danzatadiktif;

e. menjaga dan memelihara nilai-nilai Adat dan budaya yang bersendikan Islam serta meminimalisir Adat dan kebiasaan yang bertentangan dengan Syariat Islam;

f. memelihara dan mempertahankan keutuhan fisik dan/atau status kepemilikan harta Agama dan sarana ibadah;

g. menjaga keharmonisan dan keseimbangan hubungan kerja antar lembaga Pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan lembaga Adat di gampong.

Bagian Ketiga

Susunan Organisasi Lembaga Imeum Gampong

Pasal 81

(1) Susunan organisasi Lembaga Imeum Gampong terdiri dari :

a. Imeum Gampong;

b. Waki Imeum; dan

c. Bendahara;

(2) Waki Imeum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:

a. Waki Imeum bidang Pendidikan Islam;

b. Waki Imeum bidang Peribadatan dan kemakmuran Meunasah;

c. Waki Imeum bidang Pembinaan Ummat;

d. Waki Imeum bidang Harta Agama dan Baital Mal;

e. Waki Imeum bidang Fardhu Kifayah.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya Waki Imeum dan Bendahara berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Imeum Gampong.

Pasal 82

(1) Imeum Gampong dijabat secara ex-oficio oleh Imeum Meunasah.

(2) Dalam hal Imeum Munasah lebih dari 1 (satu), maka Imeum Gampong dipilih dari Imeum Meunasah yang memiliki derajat ilmu agama lebih tinggi, sedangkan Imeum Meunasah lainnya menjadi Waki Imeum bidang Peribadatan dan kemakmuran meunasah.

(3) Imeum Gampong di angkat dengan keputusan Bupati atas usulan Camat.

(4) Bupati dapat mendelegasikan pengangkatan Imeum Gampong kepada Camat dan/atau Pejabat lain yang ditunjuk.

(5) WakiImeum dan Bendahara diangkat dengan Keputusan Keuchik atas usulan Imeum Gampong.

(6) Masa jabatan Lembaga Imeum Gampong 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.

Pasal 83

(1) Waki Imeum bidang Pendidikan Islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2) huruf a, mempunyai tugas membantu Imeum Gampong meliputi:

a. mengkoordinasikan penyelengaraan pengajian pada lembaga pendidikan Islam dan fasilitas umum lainnya;

b. meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat terhadap kewajiban mengikuti pengajian ba’da magrib bagi anggota keluarganya.

c. menginfentarisasi anak putus pengajian dan melapor pengkembangannya;

d. menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan terhadap calon pengantin;

e. pengembangan saran dan prasarana lembaga pendidikan islam;

f. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Imeum Gampong.

(2) Waki Imeum bidang Peribadatan dan Kemakmuran Meunasah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas membantu Imeum Gampong dalam :

a. menjaga dan memelihara saran dan prasaran peribadatan/meunasah;

b. meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat terhadapshalat berjamaah;

c. menciptakan suasana meunasah yang nyaman untuk beribadah;

d. mengatur jadwal imam rawatid dan ibadah shalat sunnah lainnya;

e. mengatur jadwal kuliah/pengajian singkat ba’da shalat rawatid dan Shalat tarawih; dan

f. melaksanakan tugas-tugas lainya yang diberikan oleh Imeum Gampong.

(3) Waki Imeum bidang Pembinaan Ummat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2) huruf c, mempunyai tugas membantu Imeum Gampong dalam:

a. melaksanakan upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan masyarakat;

b. memantau dan mencegah kegiatan/perbuatan maksiat dalam masyarakat;

c. memantau dan mencegah pergerakan pendangkalan/kedangkatan aqidah;

d. menjaga dan memelihara nilai-nilai Adat dan budaya yang bersendikan Islam serta meminimalisir Adat dan kebiasaan yang bertentangan dengan Syariat Islam;

e. pemantauan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif;

f. melaksanakan tugas-tugas lainya yang diberikan oleh Imeum Gampong.

(4) Waki Imeum bidang harta agama dan Baital Mal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2) huruf d, mempunyai tugas membantu Imuem Gampong dalam :

a. menginventarisir harta agama berupa tanah dan bangunan;

b. mengelola, mendayagunakan dan memberdayakan harta agama untuk mendukung kegiatan keagamaan dan kemakmuran ummat;

c. mengelola manajemen keuangan keagamaan;

d. memelihara,melestarikan dan menjamin keutuhan harta agama di Gampong;

e. melaksanakan tugas-tugas lainya yang diberikan oleh Imeum Gampong.

(5) Waki Imeum bidang Fardhu Kifayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2) huruf e, mempunyai tugas membantu Imeum Gampong dalam:

a. membina dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksana fardhu kifayah bagi masyarakat melalui kelompok kerja;

b. mengkoordinir pelaksanaan tugas kelompok fardhu kifayah;

c. mengkoordinir pemeliharaan dan penatagunaan komplek pemakaman;

d. mengkoordinir penyediaan perlengakapan dan peralatan mayat;

e. melaksanakan tugas-tugas lainya yang diberikan oleh Imuem Gampong.

Bagian Keempat

Tata Cara Pemilihan Imeum Gampong

Pasal 84

(1) Imeum Gampong dipilihdalam musyawarah Gampong melalui mekanisme musyawarah untuk mencapai mufakat.

(2) Dalam hal pemiliham Imum gampong melalui mekanisme musyawarah untuk mencapai mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencapai hasil, maka penentuan Imeum gampong menjadi kewenangan Tuha Peut.

Pasal 85

(1) Calon Imeum Gampong dipilih dari penduduk gampong yang bersangkutan yang memenuhi syarat meliputi :

a. taat menjalankan syari’at Islam dan tidak pernah terlibat dalam aliran sesat terhadap dirinya dan keluarganya;

b. memiliki ilmu agama yang memadai yang dibuktikan dengan hasil uji kopetensi oleh Imeum Chiek dan KUA;

c. memegang teguh dan mengamalkan syari’at Islam, Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

d. berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan sudah/pernah menikah;

e. berpendidikan atau berpengalamansederajat denganSekolah Menengah Atas;

f. tidak pernah terlibat dalam perbuatan yang melanggar norma agama dan norma adat di gampong;

g. tidak pernah terlibat dalam penyalahgunaan narkoba;

h. terdaftar sebagai penduduk gampong yang bersangkutan minimal 3 (tiga) tahun terakhir secara tidak putus-putus, kecuali bagi putra gampong yang orang tuanya terdaftar sebagai penduduk Gampong yang bersangkutan.

(2) Pengaturan lebih lanjut mengenai Lembaga Imeum Gampong diatur dalam Peraturan Bupati.

Bagian Keempat
Laporan Pertanggung Jawaban.
Pasal 86

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Imeum Gampong bertanggung jawab kepada masyarakat melalui Tuha Peuet.

(2) Laporan pertanggung jawaban penyelenggaran tugas disampaikan setiap tahun anggaran dan pada akhir masa jabatan.

(3) Laporan Pertanggung jawaban penyelenggaraan tugas Imeum Gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan laporan pertanggung jawaban Keuchik.


UNDUH: Qanun Bireuen nomor 6 tahun 2018