Beberapa Tantangan dan Catatan Dana Desa



Salah satu instrumen yang dilakukan oleh pemerintahan untuk meningkatkan ekonomi di setiap Gampong adalah dengan alokasi dana Gampong. Dengan pemberian dana Gampong ini Gampong akan lebih berdaya, dan optimisme serta rasa percaya diri menjadi wong ndeso semakin tinggi. Dengan dana Gampong, setidaknya ada dua persoalan yang harus diselesaikan.

Pertama, membuka lapangan pekerjaan baru karena dana Gampong ini bersifat pada karya. Artinya, pembangunan dilakukan oleh pihak Gampong dengan orang-orang Gampong tersebut sebagai pekerjanya. Kedua, dengan adanya pembangunan Gampong maka kegiatan ekonomi semakin baik. Dan pendapatan setiap kepala rumah tangga di Gampongmeningkat. Tantangan adalah sebagai berikut:

1. Hampir setiap Gampong mendapatkan dana Rp1 miliar. Angkanya berbeda-beda, namun kemungkinan besar semakin meningkat. Tujuannya agar memberi keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya mereka yang ada di daerah perkotaan. Ada pihak kurang setuju dengan beberapa alasan. Pertama, dana yang tidak sedikit tersebut memang tidak bisa memberikan imbas secara signifikan untuk negara. Karena dana tersebut ditujukan untuk pembangunan Gampongdan imbasnya untuk warga Gampong.

Peningkatan ekonomi di Gampong mungkin tidak dirasakan dalam skala nasional tapi bisa menumbuhkan ekonomi pe Gampongan. Kedua adalah banyaknya penyelewengan. Terbukti banyak sekali kepala Gampong yang tersandung kasus korupsi dana Gampong. Apalagi jumlah dana Gampong tahun 2019 semakin tinggi. Risiko penyelewengan dana juga semakin tinggi.

Ini menjadi PR pemerintah, terutama pemerintah daerah untuk mengawasi pelaksanaan penggunaan dana Gampong.

2. Masalah dana Gampong terletak di penyimpangannya. Selain itu, penggunaan yang tidak tepat akan menjadi problem serius. Dana Gampong harus digunakan untuk kepentingan Gampong, bukan untuk kepentingan sesaat saja. Itulah mengapa sekarang ini Keuchiek Gampong dituntut harus sudah memiliki prioritas. Ada yang memprioritaskan pada persawahan, irigasi diperbaiki agar akses pengambilan hasil panen lebih cepat dan lebih murah.

Ada juga Keuchiek Gampong yang mencanangkan Gampong wisata agar infrastruktur jalan diperbaiki dengan harapan banyak wisatawan yang datang berimbas pada peningkatan perekonomian Gampong.

3. Gampong-Gampong se-Indonesia sekarang berada di persimpangan jalan. Di satu sisi Gampongharus pintar menggunakan dana Gampong untuk membangun kesejahteraan warga Gampong, salah satunya melalui Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). Di sisi lainnya harus berhadapan dengan pengadilan jika sampai terjadi penyalahgunaan dana Gampong. Tantangannya, sangat tidak mudah mengimplementasikan penggunaan anggaran yang besar ini. Selain itu, sebagian besar perangkat Gampongbelum memiliki kapasitas untuk membelanjakan dana Gampong sesuai tata aturan yang ditetapkan. Utamanya mengenai penyertaan modal untuk Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) karena Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) masih cukup baru sehingga masih banyak kepala Gampong yang bingung cara mengucurkannya.

4. Besarnya dana bagi Gampong ditambah kepercayaan pemerintah pusat pada Gampong yang begitu besar langsung menciptakan dua persoalan. Di satu sisi membuat Gampong harus berpikir keras menyusun program kerja yang bisa menciptakan perubahan ekonomi yang signifikan bagi Gampongnya. Di sisi lain banyak bermunculan berderet kasus penyalahgunaan dana yang menyeret kepala Gampongke tembok penjara.

5. Pengawasan publik masih lemah dan berbanding terbalik dengan tingkat kepatuhan penggunaan dana sesuai aturan pemerintah. Semakin lemah pengawasan semakin kuat kemungkinan perangkat Gampong menyalahgunakan dana Gampong. Semakin kuat pengawasan, semakin baik penggunaan dana. Maka harus ada penanganan khusus dalam menggunakan dana Gampong agar perangkat Gampong tidak terjebak dalam masalah.

0 Comments