Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mempengaruhi Kinerja Guru


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam memanajemen berbasis sekolah. Kepemimpinan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik secara individu maupun sebagai kelompok. Perilaku instrumental merupakan tugas-tugas yang diorientasikan dan secara langsung diklasifikasikan dalam peranan dan tugas-tugas para guru, sebagai individu dan sebagai kelompok. Perilaku pemimpin kepala sekolah yang positif dapat mendorong para guru dalam mengarahkan dan memotivasinya untuk bekerjasama dalam kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.[1]Kepemimpinan  dapat diberi pengertian sebagai suatu kemampuan dan ketrampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin suatu kerja guna mempengaruhi bawahannya, untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan.
Selain itu menurut Rivai, Vaithzal Pemimpin adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan[2]. Siapapun yang dianggkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan melalui prosedur serta persyaratan tertentu seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat dan integritas. Kepala sekolah yang barhasil adalah yang memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan organisasi kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
Seorang pemimpin harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kepemimpinannya dan pemimpin yang baik menurut pandangan Islam adalah yang melaksanakan program kebaikan dan bermental baik, pernyataan tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Anbiyaa : 73 yang berbunyi :
??????????????? ????????? ????????? ??????????? ????????????? ?????????? ?????? ???????????? ????????? ?????????? ????????? ?????????? ????????? ????? ??????????) ????????: ??(
Artinya :  Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka menjalankan kebaikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah.(Q.S. Al-Anbiyaa: 73).

Seorang kepala sekolah mempunyai peranan pimpinan yang sangat berpengaruh di lingkungan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas kepala sekolah selaku pimpinan adalah membantu para guru mengembangkan kesanggupan-kesanggupan mereka secara maksimal dan menciptakan suasana hidup sekolah yang mendorong guru-guru, pegawai tata usaha, murid-murid dan orang-orang tua murid untuk mempersatukan kehendak, pikiran dan tindakan dalam kegiatan kerjasama yang efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Seorang kepala sekolah bukanlah seorang yang selalu duduk di belakang meja menandatangani surat-surat dan mengurus admistrasi belaka.
Bertolak dari tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam pendidikan ada tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu unsur manusia, unsur sarana, dan unsur  tujuan. Untuk  dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau kecakapan atau keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinannya. Pengetahuan dan keterampilan ini dapat di peroleh dari pengalaman belajar secara teori maupun pengalamannya di dalam praktek selama jadi pemimpin.[3]

Namun, secara tidak di sadari seorang pemimpin dalam memperlakukan ketiga unsur tersebut dalam rangka menjalankan kepemimpinannya menurut caranya sendiri. Cara-cara yang di gunakan merupakan cerminan dari sifat-sifat dasar kepribadian seorang pemimpin walaupun pengertian ini tidak mutlak.
            Mencermati pendapat di atas  bahwa keberhasilan sekolah sangat ditentukan oleh kepala sekolah dalam mengkoordinasi, mengarahkan, dan menselaraskan semua sumber daya pendidikan yang tersedia. Kepemimpinan  kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan menajemen dan kepemimpinan  yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah.
            Selain itu peranan kepala sekolah juga merupakan hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan pengembangan kinerja guru. Serta peranan kepemimpinan  khusus yang meliputi hubungan dengan gugu, sisiwa orang tua siswa. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan keberlangsungan organisasi adalah kuat tidaknya kepemimpinan. Oleh karena itu kegagalan dan keberhasilan sekolah sangat ditentukan oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh sekolah menuju tujuan yang akan dicapai.
            Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Siagian bahwa arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuan harus sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan prasarana yang tersedia. Arah yang dimaksud tertuang dalam strategi dan taktik yang disusun dan dijalakan oleh organisasi yang bersangkutan[4].
Dari latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mempengaruhi Kinerja Guru (Studi Kasus Pada Guru SMP Negeri 1 Jeumpa) .�
B.    Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
1.     Bagaimana bentuk perilaku kepemimpinan  kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru di SMP Negeri 1 Jeumpa?
2.     Bagaimana pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru terhadap di SMP Negeri 1 Jeumpa?
3.     Apa sajakah kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru di SMP Negeri 1 Jeumpa?
4.     Bagaimana evaluasi kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru di SMP Negeri 1 Jeumpa?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitiandalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
1.    Untuk mengetahui bentuk perilaku kepemimpinan  kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru di SMP Negeri 1 Jeumpa.
2.    Untuk mengetahui pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru terhadap di SMP Negeri 1 Jeumpa.
3.    Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru di SMP Negeri 1 Jeumpa.
4.    Untuk mengetahui evaluasi kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru di SMP Negeri 1 Jeumpa?
D.    Penjelasan Istilah
Adapun istilah yang terdapat dalam judul skripsi iniyang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:
1.     Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan[5]. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Adapun menurut penulis, kepemimpinan adalah kepala dalam suatu organisasi.
2.     Kepala Sekolah
Menurut Wahjosumidjo� Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu madrasah (sekolah), tempat diselenggaranya proses belajar mengajar atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.�[6]Sedangkan menurut Sudarwan Danim, dan H. Khairil� kepala sekolah adalah jabatan yang  diduduki oleh orang yang menyandang profesi guru. Karena itu ia harus profesional sebagai guru sekaligus sebagai kepala sekolah dengan derajat profesionalitas tertentu.�[7]
Kepala Sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang direkrut sekolah untuk mengelola segala kegiatan di sekolah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. Secara teoritis istilah �kepala� mempunyai pengertian yang tidak sama dengan istilah �pemimpin�, namun dalam prakteknya keduanya dipahami dalam makna yang identik[8].
Adapun perbedaan pemimpin dengan kepala adalah pada seorang pemimpin lebih menonjol faktor kewibawaannya, sedangkan pada kepala lebih menonjol faktor kekuasaannya. Kepala yang baik adalah yang memiliki persyaratan kepemimpinan. Sedangkan pemimpin akan lebih efektif kalau ia juga memiliki kekuasaan[9]. Jadi jelas bahwa secara teoritis memang keduanya ada sedikit perbedaan tetapi dalam prakteknya keduanya mempunyai makna yang identik dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Menurut penulis kepala sekolah adalah orang yang mengatur dan memimpin sebuah sekolah serta mengawasi jalannya proses belajar mengajar di sekolah yang dipimpinnya.
3.     Kinerja Guru
Kinerja adalah bukti kesanggupan seorang guru. Menurut para ahli adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup suasana kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar mencapai tujuan pengajaran.[10]
Adapun menurut penulis, kinerja adalah kemampuan yang dibuktikan oleh seorang guru dalam mengabdikan ilmunya bagi masyarakat.
Menurut Sudarwan Danim �guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal.�[11] Sedangkan menurut Jamal Ma�mur Asmani, �guru adalah profesi mulia. Dia memegang peranan signifikan dalam melahirkan satu generasi yang menentukan perjalanan manusia.�[12]
M. Ali Hasan dan Mukti Ali mengatakan bahwa Pengertian guru secara terbatas adalah �sebagai satu sosok individu yang berada di depan kelas, dan dalam arti luas adalah seseorang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik peserta didik dalam mengembangkan kepribadiannya, baik yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah�[13].
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa guru selain menyampaikan materi pelajaran di depan kelas, guru juga bertanggung jawab untuk mengembangkan kepribadian peserta didiknya.
Istilah lain yang identik dengan guru adalah pendidik dan pengajar. Namun, kedua istilah tersebut memiliki makna dan pengertian yang berbeda. Meski demikian, keduanya tetap tidak dapat dipisahkan, karena �seorang guru haruslah bukan hanya sekedar tenaga pengajar, tetapi sekaligus sebagai pendidik�.[14]Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa: �Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan, pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi�.[15]
Sedangkan menurut penulis guru adalah seorang yang mentrasfer atau memberikan ilmu kepada anak didiknya melalui pendidikan, penyuluhan bimbingan dan melatih anak didiknya secara ikhlas untuk mencapai tujuan pendidikan.
E.    Kegunaan Penelitian
Adapun yang menjadi kegunaan penelitiandalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
              Secara teoritis pembahasan ini bermanfaat bagi para pelaku pendidikan, secara umum dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai kepemimpinan kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru (Studi Kasus pada guru SMP Negeri 1 Jeumpa). Selain itu  hasil pembahasan ini dapat di jadikan bahan kajian bidang study pendidikan.
              Secara praktis, hasil pembahasan ini dapat memberikan arti dan nilai tambah dalam memperbaiki dan mengaplikasikan kepemimpinan kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru (Studi kasus pada guru SMP Negeri 1 Jeumpa) ini dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, pembahasan ini di harapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.

F.     Kajian Terdahulu
Diantara para peneliti sebelumnya, antara lain:
Nama: Miswati Nim: A. 2104938/3888 (Sekolah Tinggi Agama Islam) Almuslim Matangglumpangdua Bireuen Pada tahun 2011dengan judul dengan judul skripsi Peranan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode adalahlibrary recearch atau penelitan pustaka dengan kesimpulan sebagai berikut:
1.     Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru adalah dengan memberikan motivasi dan semangat kerja kepada guru untuk terus mengembangkan profesionalismenya, mengikut sertakan guru pada berbagai penataran guru, mengutus guru untuk mengikuti seminar pendidikan, baik yang di adakan oleh dinas pendidikan maupun yang di adakan oleh instansi lainnya yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan pengembangan profesionalisme guru serta menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang untuk peningkatan profesionalisme guru.
2.     Persyaratan menjadi kepala sekolah meliputi persyaratan formal dan persyaratan yang universal, persyaratan formal yaitu memeliki ijazah, sedangkan persyaratan yang universal yaitu, memeiliki kemampuan, dasar, sifat atau watak.
3.     Kompetensi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru yaitu,  kepala sekolah memiliki sejumlah kemampuan dan pengetahuan dalam hal memotivasi dan membina guru-guru yang ada di sekolahnya untuk terus meningkatkaqn profesionalismenya.
4.     Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal adalah faktor yang datang dari guru itu sendiri sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar.
Penulis sangat tertarik terhadap penelitian diatas mengenai peranan kepala sekolah, akan tetapi penelitian tersebut belum menjelaskan secara detail tentang kepemimpinan kepala sekolah dan pengaruhnya terhadap kinerja guru, sehingga terlihat belum lengkap dalam sebuah penelitian. Melalui penelitian ini penulis mendiskripsikan yang paling penting dikaji adalah kepemimpinan kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru.





               [1] Y. W Sunindhia dan Ninik Widiyanto, Kepemimpinan dalam Masyarakat Modern, (Jakarta: Aksara, 1998), hal. 15.

               [2]Rivai, Vaithzal, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hal. 84.
[3]Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Gramedia, 1987), hal 145.
               [4]Mulyasa, Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: P.T. Remaja Rosda Karya, 2004), hal. 117.
               [5]WJS. Poerwodarma, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1981), hal. 785.

[6]Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya,  (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002), hal. 83.

[7]H. Khairil, Profesi�, hal. 79. 

               [8] M. Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), hal. 62.
               [9]Ahmad Gazali dan Syamsuddin BA, Administrasi Sekolah, (Jakarta, Cahya Budi, 1997) hal. 35.

[10] Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal. 19.

[11]Sudarwan Danim, Profesionalitas dan Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2010), Hal. 17.

[12]Jamal Ma�mur Asmani, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional, cet 1 (Jogjakarta: Power Books (Ihdina), 2009), hal. 37.

               [13] M. Ali Hasan dan Mukti Ali, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2003), hal. 81.

               [14]Azyumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998), hal. 167.

               [15] UU RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2003), hal. 27.