Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

peran edukatif Fatimah Az-Zahra dalam pendidikan


BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

Salah satu keutamaan Islam adalah bahwa agama ini benar-benar menempatkan wanita pada posisi yang mulia, mengukuhkan nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada dirinya. Wanita diakui memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam melaksanakan berbagai tugas dan tanggung jawab keagamaan. Dia juga berhak memperoleh balasan kebaikan dan berhak masuk surga. Karena sebetulnya pria dan wanita adalah dua cabang dari satu pohon yang sama, dua bersaudara dari ibu dan bapak yang sama, yaitu Adam dan Hawa. Keduanya berasal dari akar penciptaan dan perkembangan yang sama, dan secara global memiliki potensi dan karakteristik kemanusiaan yang sama pula. Demikian pula dalam masalah tugas dan tanggung jawab serta hak untuk memperoleh surga sebagai balasan dari amal perbuatan baik yang telah dilakukan sepanjang kehidupannya di dunia. �Yang layak bagi perempuan muslimah adalah menempatkan dirinya pada tempat yang diridhai oleh Allah Swt. yang Maha mengetahui semua yang di ciptakannya�[1].
Allah Swt. telah menciptakan pria dan wanita serta memberikan ciri khusus kepada masing-masing ciri khusus untuk membedakannya. Karena itu setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan wajib memelihara ciri khususnya dan mempertahankan aspek pembedanya, sehingga masing-masing mempunyai kepribadian unik dan selanjutnya dapat melakukan tugas pokoknya masing-masing. Dalam hal ini tugas wanita adalah mengurus suami dan anak-anaknya dalam rumah tangga.
Sebenarnya Islam telah mengatur ketetapan mengenai jati diri wanita yang menempatkannya dalam posisi yang mulia dengan berbagai tanggung jawab yang dipikulnya baik di dalam maupun di luar rumah serta juga mengatur hak-hak untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam surat An-Nisa ayat 124 sebagai berikut:
????? ???????? ???? ????????????? ??? ?????? ???? ?????? ?????? ???????? ????????????? ??????????? ?????????? ????? ??????????? ???????? )??????: ???(
Artinya:  Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. (Qs. An Nisa�: 124).

Fenomena yang terjadi pada zaman sekarang ini bahwa gadis-gadis banyak yang tertarik pada pakaian dan perhiasan, sehingga mereka berlomba-lomba mencari pakaian dan perhiasan yang paling mengikuti model dan paling bagus, saling melebihi, dan saling membanggakan. Sampai ada sebagian gadis yang menganggap hina kalau belum memakai perhiasan yang model dan bagus itu dan menganggap kemuliaan dan kehormatan itu dengan pakaian dan perhiasan.
Fatimah adalah anak peremmpuan kesayangan Nabi Saw. setelah Nabi wafat, Abu Bakar mengambil alih padang gembalaan milik Fatimah di Fadak. Sejak saat itu, dia melalui hari-harinya bersama anak-anaknya dan pergi meninggalkan kota menuju tempat bernama rumah derita di Fadak. Disana, dia duduk dan menangis[2].

Di antara anak wanita Rasulullah s.a.w, Fathimah Az-Zahra r.a, merupakan wanita paling utama kedudukannya. Kemuliannya itu diperoleh sejak menjelang kelahirannya, yang didampingi wanita suci sebagaimana yang diucapkan oleh Khadijah: "Pada waktu kelahiran Fartimah r.a, aku meminta bantuan wanita-wanita Quraish tetanggaku, untuk menolong. Namun mereka menolak mentah-mentah sambil mengatakan bahwa aku telah menghianati mereka dengan mendukung Muhammad. Sejenak aku bingung dan terkejut luar biasa ketika melihat empat orang tinggi besar yang tak kukenal, dengan lingkaran cahaya disekitar mereka mendekati aku�.   
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil judul dalam penulisan Skripsi ini adalah Peran Edukasi Fatimah Az-Zahra dalam Pendidikan.
B.    Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
1.     Bagaimana kepribadian Fatimah Az-Zahra?
2.     Bagaimana akhlak Fatimah Az-Zahra?
3.     Bagaimana peran edukatif Fatimah Az-Zahra dalam pendidikan?
C.    Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitiandalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
1.     Untuk mengetahui kepribadian Fatimah Az-Zahra.
2.     Untuk mengetahui akhlak Fatimah Az-Zahra.
3.     Untuk mengetahui peran edukatif Fatimah Az-Zahra dalam pendidikan.

D.    Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
              Secara teoritis pembahasan ini bermanfaat bagi para pelaku pendidikan, secara umum dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai Peran Edukasi Fatimah Az-Zahra dalam Pendidikan. Selain itu  hasil pembahasan ini dapat di jadikan bahan kajian bidang study pendidikan.
              Secara praktis, hasil pembahasan ini dapat memberikan arti dan nilai tambah dalam memperbaiki dan mengaplikasikan Peran Edukasi Fatimah Az-Zahra dalam Pendidikan ini dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, pembahasan ini di harapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.
E.    Landasan Teori

Fatimah adalah pemudi teladan, istri tauladan dan figur yang paripurna bagi seorang wanita. Dengan keutamaan dan kesempurnaan yang dimiliki ini, beliau dikenal sebagai �Sayyidatu Nisa�il Alamin�; yakni Penghulu Wanita Alam Semesta. Bila Maryam binti �Imran, Asiyah istri Firaun, dan Khadijah binti Khuwalid, mereka semua adalah penghulu kaum wanita pada zamannya, tetapi Sayidah Fatimah as adalah penghulu kaum wanita di sepanjang zaman, mulai dari wanita pertama hingga wanita akhir zaman. Menurut Muhammad Abduh Yamani �Nama Fatimah bukanlah nama sembarang. Nama itulah yang di ilhamkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. untuk putri bungsunya. Ia di namai Fatimah karena Allah telah memutuskannya dari api neraka�[3]
Beliau adalah panutan dan suri teladan dalam segala hal. Di kala masih gadis, ia senantiasa menyertai sang ayah dan ikut serta merasakan kepedihannya. Pada saat menjadi istri Ali Ra, beliau selalu merawat dan melayani suaminya, serta menyelesaikan segala urusan rumah tangganya, hingga suaminya merasa tentram bahagia di dalamnya. Demikian pula ketika beliau menjadi seorang ibu. Beliau mendidik anak-anaknya sedemikian rupa atas dasar cinta, kebaikan, keutamaan, dan akhlak yang luhur dan mulia. Hasan, Husain, dan Zainab adalah anak-anak teladan yang tinggi akhlak dan kemanusiaan mereka.
Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad Saw adalah sosok wanita teladan dalam Islam yang menjadi manifestasi dari keagungan ajaran agama Ilahi ini dan peran yang mesti dijalani oleh kaum perempuan. Sejak putrinya ini lahir, Nabi Saw memperlakukannya dengan hormat dan cinta untuk mengenalkan kepada umat dan dunia akan kedudukan tinggi kaum Hawa. Beliau mengubah tradisi buruk kaumnya di zaman jahiliyah yang tidak memberi tempat apapun bagi kaum perempuan. Nabi mengenalkan umatnya akan keistimewaan yang ada pada perempuan dan perannya dalam pendidikan, kehidupan politik dan masyarakat.
Kehidupan Fatimah Ra dimulai di sebuah rumah yang menjadi basis perjuangan melawan kekafiran dan kemusyrikan. Saat dewasa, Fatimah menjadi pendamping setia sang ayah, Rasulullah Saw dan suaminya, Ali Ra yang berada di front tempur melawan barisan musuh-musuh Allah. �Sejak masih kanak-kanak, beliau telah mengerti benar makna perjuangan dan pengorbanan bahkan ikut merasakan derita dan kesulitannya�[4]. Fatimah tumbuh besar di pangkuan ayahnya yang memikul risalah dan misi yang sangat agung dari Allah untuk manusia sejagat. �Saat masih kanak-kanak, Fatimah bersama ayah, ibu, sanak keluarga dan para pengikut Islam diboikot oleh kaum Quraisy di sebuah lembah bernama Syi'ib Abu Thalib. Mereka berada di sana selama tiga tahun dalam penderitaan. Pengalaman itulah yang membuat Fatimah tumbuh menjadi sosok wanita yang tegar menghadapi segala macam kesulitan di masa mendatang�[5].
Di awal-awal masa kenabian, salah satu tugas terpenting para pengikut ajaran dan risalah Islam adalah melindungi jiwa Nabi Muhammad Saw dari gangguan kaum kafir. Sejak mengumumkan risalahnya secara terbuka sampai hijrah ke kota Madinah, Nabi Saw selalu menjadi sasaran gangguan kaum kafir. Para pembesar Quraisy, bahkan ada salah seorang paman beliau, mendorong orang-orang untuk menyakiti Nabi. Tak jarang mereka sendiri ikut terlibat secara langsung dalam mengganggu Rasulullah Saw. Saat itu, Fatimah masih berusia kanak-kanak.
Diriwayatkan pula bahwa suatu ketika Nabi Saw. sedang bersujud di Masjidul Haram. Mendadak sekelompok orang suruhan Abu Jahal sengaja menjatuhkan perut besar kambing di atas kepala beliau. Berita itu sampai ke telinga Fatimah. Gadis itupun bergegas pergi ke Masjidul Haram. Dengan tangannya yang mungil ia memungut perut besar kambing itu dari sang ayah. Dengan tatapan yang tajam dan lisannya yang fasih Fatimah mengutuk Abu Jahal dan orang-orangnya.
Semakin hari, tekanan kaum kafir terhadap Nabi Saw. semakin meningkat. Hari demi hari, Fatimah semakin mengenal berbagai dimensi dari sebuah perjuangan suci, ketegaran dan kegigihan. Sampai akhirnya Nabi Saw. hijrah ke kota Madinah setelah gangguan dan siksaan kaum kafir sudah memuncak. Hijrah atau perpindahan dari kota Mekah ke Madinah bukan pekerjaan yang mudah. Sebab, setiap orang yang hijrah harus melewati bahaya dan perjalanan yang sulit. �Fatimah pun hijrah ke Madinah bersama dengan beberapa orang perempuan. Rombongan kecil itu dipandu oleh Ali bin Abi Thalib Ra dan bergerak ke Madinah melewati padang sahara dengan terik mataharinya yang menyengat.
Setelah menikah dengan Ali Ra, Fatimah menyadari benar tugas yang diemban oleh suaminya dalam perjuangan menegakkan agama Allah. Setiap tahunnya, terjadi beberapa peperangan antara kaum muslimin dan kaum kafir. Di sebagian besar front tempur itu, saat Nabi menyertai, �Ali ikut mendampingi beliau berperang untuk membela agama Ilahi. Untuk setiap misi ini, Ali terpaksa harus meninggalkan rumah dan keluarganya. Fatimah Ra selalu menjadi pendamping setia dan pelipur lara bagi sang suami�[6]. Sekembalinya dari jihad dan pekerjaan dan tiba di rumah, Fatimah menyambutnya dengan setia dan mendorongnya untuk tetap berjuang di jalan Allah.
Fatimah juga aktif membantu keluarga para pejuang dan syuhada. Beliau juga masuk ke barisan para penolong yang merawat pejuang yang terluka di medan perang. Di perang Uhud, ketika melihat ayahnya terluka, beliau membersihkan darah dari wajah sang ayah dan merawat lukanya. Diriwayatkan, saat terjadi perang Khandaq, Fatimah pergi ke front tempur untuk menemui Rasulullah dan mengantarkan roti. Nabi bertanya mengapa engkau datang kemari? Fatimah menjawab, "Ayahku, aku yang membuat roti ini. Hatiku tak kuasa untuk tidak membawanya kemari dan memberikannya kepadamu." Nabi pun bersabda, Ini adalah makanan pertama yang masuk ke mulutku sejak tiga hari lalu.
Seluruh lembaran hidup Fatimah Ra dipenuhi oleh perjuangan dan resistensi dalam membela kebenaran. Setelah Rasulullah wafat, Fatimah Ra tetap melanjutkan perjuangan ini dengan mengingatkan umat akan bahaya penyimpangan dari jalan yang lurus. Dalam perjuangannya, putri Nabi ini tidak pernah mengharapkan harta, kekayaan, pangkat dan nama. Yang beliau harap hanyalah ridha Allah dan keterjagaan Islam dari penyimpangan dan bid'ah. Riwayat sejarah menyebutkan kisah dialog Fatimah Ra dengan sebagian orang. Dua khutbah beliau yang disampaikan di masjid Nabawi dan di depan kaum perempuan termasuk kelompok khutbah yang terabadikan karena keindahan bahasa dan kedalaman maknanya.
Kaum muslimah di zaman ini adalah kelompok dari tubuh umat Islam yang aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Mereka tak tertinggal dari kafilah kaum pria dalam perjuangan dan keterlibatan dalam berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan. New York Times melaporkan, di seluruh bagian di dunia Islam, dari utara Afrika dan Timur Tengah hingga Asia tenggara kelompok-kelompok wanita dengan budaya yang beragam namun satu dalam keimanan dan kepercayaan agama yang kuat tengah membentuk gerakan yang besar.
Dalam perjalanan ini tak dipungkiri bahwa kaum wanita muslimah memerlukan figur teladan. Fatimah Ra adalah sosok wanita paling sempurna yang bisa menjadi teladan bagi mereka. Semoga dengan adanya figur teladan yang agung ini dan mengenal Islam lebih mendalam, kaum wanita muslimah dapat memainkan peran yang lebih besar dan berkesan di berbagai bidang.[7]       
F.     Kajian Terdahulu

Diantara para peneliti sebelumnya, antara lain :
Nama: Sriwahyuni Nim: A. 284353/3303 (Sekolah Tinggi Agama Islam) Almuslim Matangglumpangdua Bireuen Pada tahun 2011dengan judul dengan judul skripsi Fatimah Binti Rasulullah Sebagai Pendidik Ideal Perempuan metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode Deskritif dengan kesimpulan sebagai berikut:
1.     Ciri-ciri pendidikan yang melekat pada diri Fatimah Azzahra beliau memiliki sifat Assidiqah (wanita terpercaya), Athahirah (wanita suci) al-Mubarakah(yang diberikahi Allah), al-Muhadatsah (Yang diajak bicara Jibril as), Al-Batuul.
2.     Fatimah adalah pemimpin wanita dunia dan penghulu wanita penghuni syurga, puteri kekasih Rabbil�alamiin, dan ibu dari Al-Hasan dan Al-Husein.
3.     Fathimah adalah seorang ibu yang cerdas, sehingga Ali tidak pernah ragu untuk menyerahkan kepengurusan anak-anaknya di tangan istrinya, Fathimah.
4.     Fatimah adalah wanita yang tidak mengenal lelah dalam perjuangan hidupnya juga dalam mempelajari ilmu, bahkan dalam menjelaskan masalah-masalah agama ke orang lain dengan semangat dan sabar.
Selanjutnya adalah Nama: Sri Wahyuni Nim: A. 273384/2334 Sekolah Tinggi Agama Islam Almuslim Bireuen Provinsi Aceh Pada tahun 2009 dengan judul skripsi Tinjauan Pendidikan Terhadap Larangan Kawin Dengan Wanita Musyrik metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode library reserch dengan kesimpulan sebagai berikut:
1.     Hikmah yang terkandung dari larangan pernikahan dengan wanita musyrik adalah dilator belakangi oleh harapan akan lahirnya sakinah dalam keluarga. Perkawinan baru akan langgeng dan tenteram jika terdapat kesesuaian pandangan hidup antar suami dan istri, karena jangankan perbedaan agama, perbedaan budaya, atau bahkan perbedaan tingkat pendidikan antara suami dan istri pun tidak jarang mengakibatkan kegagalan perkawinan dan juga independensi wanita kepada pria terutama dalam bidang ekonomi dan keamanan.
2.     Cara mengatasi agar tidak terjadi pernikahan dengan wanita musyrik adalah dengan menjelaskan kriteria-kriteria untuk menentukan mashlahat menurut syara' dalam perkawinan seperti memprioritaskan tujuan-tujuan syarak dalam perkawinan,bertentangan dengan Al-Quran, tidak bertentangan dengan al-Sunnah dan tidak bertentangan dengan prisip qiyas yang telah dije;askan oleh para ulama ummat.
3.     Pengaruh negatif dalam perkawinan dengan wanita musyrik adalah tidak adanya keharmonisan dalam rumah tangga dan terjadi kontradiksi dalam memdidik dan membina anak-anaknya didalam keluarga sehingga dapat merusak generasi yang akan datang.
Penulis sangat menarik terhadap penelitian diatas mengenai memilih pasangan hidup, akan tetapi penelitian tersebut belum menjelaskan secara detail tentang  akhlak wanita muslimah, sehingga terlihat belum lengkap dalam sebuah penelitian. Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah, dalam penelitian ini penulis mendiskripsikan Peran Edukasi Fatimah Az-Zahra  Dalam Pendidikan.
G.   Metodologi Penelitian

1.     Jenis penelitian dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah jenis studi yang termasuk kedalam library research atau kepustakaan. �Penelitian kepustakaan merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan. Kajian pustaka disebut juga kajian literature (literature review)�.[8]�Sebuah kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literature yang relevan dengan bidang atau topik tertentu serta memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metoe dan metodelogi yang sesuai�.[9]
2.     Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)     Data primer
Husein Umar menjelaskan bahwa data primer adalah �data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara, pengisisan kuesioner, dan observasi�.[10]. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah Yusuf Qardlawi, Jangan Menyesal Menjadi Wanita, terjemahan buku Markaz al Mar'ahfi al Hayat al Islamiyyah, terj. Asy'ari Khatib, Cet. III, Yogyakarta: DIVA Press, 2008, Ibrahim Amini, al Mar�ah an Namudzjiyah fi-al Islam, Iran: Anshariyyan publication, Abdur Rasul Abdul Hassan Al Ghaffar, Wanita Islam dan Gaya Hidup Modern, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993, Abu Muhammad Ordoni, Fatimah Buah Cinta Rasulullah Saw. Sosok Sempurna Wanita Surga, Jakarta: Pustaka Zahra, 2009.
2)     Data skunder
Husein Umar menjelaskan bahwa data sekunder adalah �data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-digram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut, misalnya data kinerja perbankan nasional yang dikeluarkan suatu badan riset�.[11]  data primer tersebut yaitu buku M. Thalib, Analisa Wanita dalam Bimbingan Islam, Surabaya: Al Ikhlas, 1996, , Al Hamid al Husaini, Riwayat Hidup Siti Fatimah Az Zahra r.a., Semarang: CV TohaPutra, 1993, Abu Muhammad Ordoni, Fatimah Buah Cinta Rasulullah Saw.  Sosok Sempurna Wanita Surga, Jakarta: Pustaka Zahra, 2009, Taufik Abu 'Alam Al-Mishri, Fatimah az Zahra Ummu Abiha, Bandung: Pustaka Pelita, 1999, Ali Syari'ati, Fatimah Az Zahra Pribadi Agung Putri Rasulullah Saw., Jakarta: Pustaka Zahra, 2006.
3.     Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah buku Abdul Mun�im Sayyid Hasan, Memahami Karakter Wanita, Jakarta: Mustaqim, 2005, Ali Syariati, Fatimah The Greatest Woman In Islamic History, Surabaya: Mizan Media Utama, 2008.
4.     Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik Library Research yaitu menelaah buku-buku, teks dan literature-literature yang berkaitan dengan permasalahan di atas.[12]Suatu metode pengumpulan data atau bahan melalui perpustakaan yaitu dengan membaca dan menganalisa buku-buku, majalah-majalah yang ada kaitannya dengan masalah yang penulis teliti. Selain itu juga akan memanfaatkan fasilitas internet untuk memperoleh literatur-literatur yang berhubungan dengan skripsi ini.
5.     Teknik Analisa Data

Teknik analisis data adalah suatu teknik penelitian untuk merangkum apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, jeli dan benar. Analisis data juga diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.[13] Untuk menganalisis terhadap data yang sudah terkumpul, teknik yang di gunakan adalah �deskriptif analitik� yaitu dengan mengambarkan dan memaparkan pendidikan anak usia dini  dalam perspektif pendidikan Islamkemudian dianalisa secara cermat dengan mengunakan berbagai metode sebagai berikut :      
a)     Metode Deduksi
Metode deduksi adalah �metode yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduksi yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduksi sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus�.[14]Dalam kaitannya dengan pembahasan kali ini, metode deduksi digunakan untuk memperoleh gambaran detail dari peran edukasi Fatimah Az-Zahra  dalam pendidikan.


b)     Metode Induksi
Metode induksi yaitu �menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum�.[15]Dalam kaitanya dengan penelitian ini, metode ini di gunakan untuk memperoleh gambaran yang utuh terhadap peran edukasi Fatimah Az-Zahra  dalam pendidikan.
c)     Metode komparasi
Metode komparasi yaitu �penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu�.[16]Dalam penelitian ini metode komparasi ini digunakan unuk membandingkan peran edukasi Fatimah Az-Zahra  dalam pendidikan.                 
H.    Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan  skripsi  ini adalah sebagai berikut :
            Bab satu, pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, penjelasan istilah, tujuan pembahasan, kegunaan pembahasan, Landasan Teori, Kajian terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab dua, Kepribadian Fatimah Az-Zahra yang meliputi: ketekunan beribadah, kezuhudan, ketabahan menghadapi penderitaan dan dermawan, menjaga kesucian diri.
Bab tiga, Akhlak Fatimah Az-Zahra yang meliputi: teladan yang baik, cinta dan kasih sayang dan pelajaran iman dan taqwa.
Bab empat, Peran Edukasi Fatimah Az-Zahra Dalam  Pendidikan yang meliputi: Fatimah Az-Zahra Sebagai Murid, Fatimah Az-Zahra Sebagai Guru, Fatimah Az-Zahra Sebagai Masyarakat
Bab lima, penutup yang meliputi: kesimpulan dan saran-saran.      



               [1] Abdul Mun�im Sayyid Hasan, Memahami Karakter Wanita, (Jakarta: Mustaqim, 2005), hal. 28.
               [2] Ali Syariati, Fatimah The Greatest Woman In Islamic History, (Surabaya: Mizan Media Utama, 2008), hal. 13.
               [3] Muhammad Abduh Yamani, Hanya Fathimah Bunga Nan Jadi Bunda Ayahnya, (Jakarta: Mizan Utama Media, 2007), hal. 11.
[4] Ibid., hal. 23.
[5] Ibid., hal. 24.
[6] Ibid., hal. 26.
[7] www.madrasahgemilang.org.
               [8] Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jilid 1, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 72.
               [9] Ibid.,hal. 72.
               [10]Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 42.

               [11]Ibid.,
[12]Kartini, Pengantar Metodologi Research Sosial, (Bandung: Alumni, 1980), hal. 28.
[13]Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), hal. 155.
               [14]Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari https://Ibud.Wordpress.Com.

               [15]Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari https://Ibud.Wordpress.Com.
               [16] Raden Sanopaputra, Analisis Komparatif, Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari http://.blogspot.co.id.html.