Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Informasi Terlengkap Tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Yang Wajib Anda Ketahui




Apa itu BUMDes?

BUMG adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki Gampong melalui penyertaan modal langsung yang berasal dari kekayaan Gampong. Lembaga ini digadang-gadang sebagai kekuatan yang akan bisa mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan dengan cara menciptakan produktivitas ekonomi bagi Gampong dengan berdasar pada ragam potensi yang dimiliki Gampong.

BUMG harus lahir atas kehendak seluruh warga Gampong yang diputuskan melalui Musyawarah Gampong (Musdes). Musdes adalah forum tertinggi melahirkan berbagai keputuan utama dalam BUMG mulai dari nama lembaga, pemilihan pengurus hingga jenis usaha yang bakal dijalankan.

Dalam proses ini setidaknya ada dua pertemuan besar yang melibatkan seluruh elemen penting warga Gampong secara perwakilan. Yang pertama adalah sosialisasi dan pembentukan tim yang bertugas mengawal seluruh proses pembentukan dan pertemuan kedua untuk melahirkan berbagai keputusan final. Seluruh proses ini tentu saja menjadi tanggung jawab Pemerintah Gampong sebagai penyelenggaranya.

Apakah setelah BUMG lahir berarti lantas harus bertanggungjawab terhadap urusan pemberdayaan ekonomi Gampong? Ini yang sering salah dipahami. BUMG lahir sebagai lembaga Gampong yang berfungsi menciptakan kesejahteraan warga dengan memanfaatkan aset dan potensi yang dimiliki Gampong dan dipersenjatai modal penyertaan dari Gampong.

Maka tidak berarti semua urusan ekonomi Gampong masuk dalam ranah BUMDes, sama sekali tidak. Soalnya di Gampong masih ada banyak lembaga ekonomi yang tidak masuk dalam cakupan BUMG bahkan tidak bisa di BUMG-kan.

Maka perlu digaris-bawahi, yang paling menentukan berkembang dan tidaknya ekonomi Gampong adalah: Keuchiek Gampong! Ya, bagaimanapun seluruh rangkaian proses ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan persoalan seorang kepala Gampong dalam menjalankan visi ekonomi untuk Gampongnya.

Jaman sekarang ini, kepala Gampong tidak hanya berfungsi sebagai pemberi tanda-tangan berbagai dokumen administratif dan hal-hal yang formal saja. Melainkan harus memiliki visi yang kuat, pengetahuan yang mumpuni mengenai Undang undang termasuk UU Gampong, menguasai informasi terbaru mengenai potensi ekonomi Gampong dan memiliki kemampuan melakukan analisa terhadap berbagai peluag ekonomi baik di Gampong maupun di luar Gampongnya. Dengan kata lain, sekarang ini seorang Keuchiek Gampong harus menjadi seorang Arsitek Ekonomi Gampong.


Dana Gampong untuk Apa


Sejatinya, dana Gampong tidak hanya difokuskan untuk program ekonomi saja melainkan juga pembangunan infrastruktur, meningkatkan kualitas pelayanan publik juga termasuk memberantas gangguan pertumbuhan anak-anak di Gampong akibat stunting. Tetapi semua program itu pada akhirnya bakal secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesiapan Gampong mengembangkan ekonomi warganya.


Ada empat bidang prioritas yang harus diilakukan Gampong dalam program dana Gampong. Pertama, Gampong harus menemukan produk unggulan wilayah perGampongan. Produk unggulan yang dimaksud adalah jenis komoditas berupa produk yang lahir dari Gampong tersebut.


Produk unggulan haruslah produk yang memiliki berbagai kelebihan seperti kualitas yang tak banyak dimiliki wilayah-wilayah lainnya. Misalnya, beberapa Gampong memusatkan diri mereka memproduksi komoditas hasil pertanian seperti padi dan lain-lain karena memiliki lahan pertanian yang subur.


Ada pula Gampong yang fokus pada pengolahan hasil kelautan misalnya, biasanya ini dilakukan Gampong-Gampong di wilayah pesisir. Produk unggulan diharapkan memiliki kemampuan produksi dalam jumlah yang besar dan kontinyu memilliki kekuatan persaingan di pasar.


Kedua, membentuk BUMG. BUMG dimaksudkan sebagai lembaga usaha yang akan mendorong produktivitas ekonomi warga Gampong. Menggunakan modal penyertaan dari Gampong, BUMG memiliki berbagai pilihan untuk dijadikan sebagai usaha sesuai dengan potensi yang dimiliki dan peluang pasar yang dibidik.


Jenis usaha yang bisa dijalankan BUMG yakni:


Bisnis Sosial/ Serving

Melakukan pelayanaan pda warga sehingga warga mendapatkan manfaat sosial yang besar. Pada model usaha seperti ini BUMG tidak menargetkan keuntungan profit. Jenis bisnis ini seperti pengelolaan air minum, pengolahan sampah dan sebagainya.


Keuangan/Banking

BUMGbisa membangun lembaga keuangan untuk membantu warga mendapakan akses modal dengan cara yang mudah dengan bunga semurah mungkin. Bukan rahasia lagi, sebagian besar bank komersil di negeri ini tidak berpihak pada rakyat kecil peGampongan.


Selain mendorong produktivitas usaha milik warga dari sisi permodalan, jenis usaha ini juga bisa menyelamatkan nasib warga dari cengkeraman renternir yang selama ini berkeliaran di Gampong-Gampong.


Bisnis Penyewaan/Renting

Menjalankan usaha penyewaan untuk memudahkan warga mendapatkan berbagai kebuuhan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan misalnya penyewaan gedung, alat pesta, penyewaan traktor dan sebagainya.


Lembaga Perantara/Brokering

BUMGmenjadi perantara antara komoditas yang dihasilkan warga pada pasar yang lebih luas sehingga BUMGmemperpendek jalur distribusi komoditas menuju pasar. Cara ini akan memberikan dampak ekonomi yang besar pada warga sebagai produsen karena tidak lagi dikuasai tengkulak.


Perdagangan/Trading

BUMGmenjalankan usaha penjualan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat yang selama ini tidak bisa dilakukan warga secara perorangan. Misalnya, BUMG mendirikan Pom Bensin bagi kapal-kapal di Gampong nelayan. BUMG mendirikan pabrik es ada nelayan sehingga nelayan bisa mendapatkan es dengan lebih murah untuk menjaga kesegaran ikan tangakapan mereka ketika melaut


Usaha Bersama/Holding

BUMGmembangun sistem usaha terpadu yang melihatkan banyak usaha di Gampong. Misalnya, BUMG mengelola wisata Gampong dan membuka akses seluasnya pada penduduk untuk bisa mengambil berbagai peran yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha wisata itu.


Kontraktor/Contracting

Menjalankan pola kerja kemitraan pada berbagai kegiatan Gampong seperti pelaksana proyek Gampong, pemasok berbagai bahan pada proyek Gampong, penyedia jasa cleaning servise dan lain-lain. Apalagi sejak 2018 pemerintah Gampong dilarang mengundang kontraktor dari luar Gampong untuk mengerjakan berbagai proyek yang dimiliki Gampong.


Hal penting dalam pembuatan keputusan mengenai unit usaha adalah, BUMG tidak boleh mematikan potensi usaha yang sudah dijalankan warga Gampongnya. Usaha BUMG juga harus memiliki kemampuan memberdayakan kesejahteraan banyak orang. Ini yang disebut sebagai asas subsidiaritas.


Misalnya, di kampung ya sebagian besar warganya menghasilkan teung tapioka, BUMG tidak boleh memiliki membangun pabrik pengolahan tapioka sendiri. Melainkan mengambil peran lain dalam rantai produksi warganya.


Contoh yang baik dilakukan BUMG Gumelar, Kecamatan Gumelar, Banyumas. BUMGmembuka usaha penghalusan tepung tapioka untuk menghaluskan tepung tapioka buatan warga yang masih kasar. BUMG juga turut memasarkan tepung tapioka itu kemudian. Hasilnya, tepung tapioka buatan warga Gumelar menjadi naik kualitasnya dan bisa bersaing dengan produk dari tempat lain.


Prioritas ketiga adalah membangun embung alias penampung air untuk pertanian. Program membangun embung diluncurkan Kementerian Gampong untuk mendukung produktivitas pertania Gampong.


Soalnya, mayoritas Gampong di negeri ini masih mengandalkan pertanian sebagai sektor yang produktif menopang kehidupan warganya. Selain menghasilkan komoditas yang diperlukan warga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, hasil pertanian juga bisa menjadi komoditas unggul untuk dijual.


Keempat, membangun fasilitas olah raga. Ya, olah raga mulai mendapat porsi yang penting sekarang. Olah raga diyakini bukan hanya akan membantuk tubuh yang sehat bagi warga Gampong tetapi juga berfungsi sebagai cara warga Gampong mendapatkan fungsi refresing disela kegiatan sehari-hari yang melelahkan.


Tak hanya itu, olah raga juga sagat efektif membangun mental yang sehat yaitu jiwa sportif alias bersaing dengan sehat dan membuat hubungan antarpersonal di Gampong menjadi erat.


Relasi sosial yang baik di Gampong-Gampong bukan hanya dimaksudkan untuk untuk mendukung produktivitas kerja saja melainkan juga secara langsung maupun tidak langsung bisa mencegah berbagai penyakit sosial termasuk bisa mencegah berkembangnya paham terorisme yang sesat dan berbahaya itu.


Setidaknya ada tiga factor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah Gampong membentuk dan mengelola BUMG. Pertama sumber daya alam yang dimiliki Gampong tersebut. Apa saja sumber daya yang secara alami tersedia di Gampong itu dan apalah selama ini sudah diolah sedemikian rupa. Pengelolaan sumber alam yang baik akan menghasilkan manfaat sosial baik profit maupun benefit. Seperti yang dilakukan Gampong Ponggok di Klaten.


Ponggok adalah Gampong yang dianugerahi mata air segar nan jernih dengan debit luar biasa. Air itu lalu ditampung di sebuah kolam renang alami dengan ukuran jumbo. Berbeda dengan taman bermain lainnya, Umbul Ponggok, demikian kolam itu dinamakan, memiliki dasar kolam alami dan berliweran ikan warna-warni.


Dengan pintar, pengelola wisata memberikan fasilitas bagi pengujung untuk berfoto bawah air di kolam ini. Keberadaan tempat ini yang tak terlalu jauh dari Yogyakarta pusat wisata membuatnya segera menjadi salahsatu destinasi wisata unggul dengan ribuan pengunjung setiap minggu.


Potensi alam yang sama berhasil dengan gemilang diolah warga Gampong Nglanggran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Gampong ini mendapat anugerah berupa pegunungan batu yag tersusun dari ribuan bebatuan berukurn raksasa bertinggi puluhan meter. Ini adalah gegunung berusia jutaa tahun bekas kawah gunung purba.


Setelah jutaan tahun tidur pulas dan tak terperhatikan, sepuluh tahun lalu para pemuda sadar betapa eksotis-nya gunung api purba itu. Kini, setisaknya 150-an pemuda dan warga Gampong Nglanggaran bekerja mengelola Gampong wisata mereka.


Kedua faktor modal pendanaan untuk pembiayaan berbagai operasional hingga tercapai produktivitas yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan pasar. Penyertaan modal adalah salahsatu kekuatan BUMG mengembang.


Tetapi sebelum rupiah dikucurkan, Kepala Gampong harus yakin bahwa BUMG telah menyusun business plan yang baik. Business Plan sangat penting dalam membangun sebuah usaha karena akan menjadi pedoman bagaimana bisnis itu akan dijalankan.


Business Plan juga kan menjadi memberikan gambaran yang jelas mengenai apa bisnis yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan termasuk kebutuhan permodalan dan pasar yang dituju untuk menjual produk.


Seperti yang dilakukan BUMG Amarta, Sleman, Yogyakarta. BUMGini mendapatkan modal penyertaan pertama Rp. 50 juta. Apa yang dilakukan Amarta? BUMG ini memutuskan bergerak mengelola sampah Gampongnya.


Amarta menyulap sebuah bangunan terbuka yang mangkrak untuk markas pengolahan sampah sekaligus kantor BUMG. Hanya butuh waktu tiga bulan bagi Amarta untuk membuktikan, dengan manajemen yang baik, sampah yang dijauhi semua orang karena aromanya itu berubah menjadi pundi rupiah yang menguntungkan.


Enam bulan kemudian Amarta telah memiliki pegawai tetap dengan gaji UMR. Tak sampai setahun, BUMGini didatangi berbagai bank yang datang menawarkan bantuan permodalan.


Tetapi, faktor yang paling utama keberhasilan BUMG sesungguhnya bukan sumber daya alam tau modal uang penyertaan melainkan Sumber Daya Manusia (SDM). Bagaimanapun semua potensi yang ada bakal terbukti bisa menjadi komoditas yang produktif atau tidak semuanya tergantung pada bagaimana SDM mengelolanya.


Seperti yang dilakukan BUMGTammangalle Bisa, Gampong Tammangale di Sulawesi. Kecmatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulwesi Barat. Ini adalah Gampong pesisir yang sebagian besar warganya pergi melaut selama berminggu-minggu demi mencari makan keluarganya. Pola itu sudah berjalan berpuluh-puluh tahun. Sementara itu para istri di rumah mengisi waktunya menenun kain sarung yang kemudian dikenal sebagai Sarung Tammangalle.


Melihat kperi kehidupan itu, Sang Kepala Gampong punya ide sederhana namun sangat pintar. Keuchiek Gampong mengajari warganya untuk mulai menjual tenun buatan warganya melalui media sosial alias online. Benar saja, dalam beberapa minggu saja terjadi perubahan besar di Gampong ini.


Sarung tenun buatan tangan perempuan Gampong ini mendapat sambutan pasar nan hangat. Langkah sederhana namun pintar kepala Gampong membuat pare penenun kini mendapatkan pendapatan berlipat dibanding model pemasaran sebelumnya yang dikuasai tengkulak kain.


Antara Keuntungan Profit dan Benefit


Salahsatu pemahaman yang silang sengkarut mengenai BUMG adalah mengenai keuntungan alias laba. Celakanya, sebagian Keuchiek Gampong terlanjur meyakini bahwa BUMG yang hebat adalah BUMG yang bisa membukukan pendapatan milyaran rupiah.


Padahal sesungguhnya, kehebatan BUMG tak bisa diukur dari pendapatan rupiahnya saja. Sebaliknya, BUMG yang lebih mementingkan manfaat sosial adalah BUMG yang bisa menciptakan keuntugan jauh lebih besar.


Seperti yang dilakukan Gampong Binaus, Kecamatan Molo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Gampong ini punya ide sederhana namun luar biasa. BUMG Aneotop, nama BUMG mereka, membeli peralatan pesta berupa tenda-tenda lengkap dengan kursi, meja dan sebagainya untuk disewakan pada warganya.


Sekilas ide ini bukan ide hebat karena di belahan wilayah yang lain, penyewaan alat pesta bahkan ditawarkan oleh perorangan, tak perlu Gampong. Lalu apa hebatnya ide BUMG Aneotob?


Rupanya, warga Binaus punya kebiasaan yang mengkawatirkan bagi Nahor Tasekep, sang Kepala Gampong. Warga Gampong ini ternyata hobi menebangi pohon-pohon di kampungnya jika menggelar pesta.


Batang-batang pohon itu dipotong untuk mendirikan tratag untuk pesta mereka. “ Kalau dibiarkan, Gampong kami bisa gundul karena pohon-pohonnya habis ditebangi untuk pesta,” kata Nahor. Lalu lahirlah ide itu dan kini, warga dengan suka cita bergiliran menyew tenda milik BUMG Aneotob setiap menggelar pesta.


Pepohonan di Gampong itupun selamat dari tebasan parang warga. Ternyata, ide penyewaan alat pesta itu sama sekali bukan karena ikut-ikutan Gampong lain atau karena tidak ada ide usaha melainkan karena Nahor Sang Kepala Gampong ingin menyelamatkan kelestarian alam Gampongnya.


Selain alat pesta, BUMG Aneotob juga punya ide luar biasa menjawab masalah sosial di Gampongnya. Selama bertahun-tahun Binaus dan beberapa Gampong tetangganya adalah daerah rawan kekeringan.


Kekurangan air bersih mendera kehidupan warga Gampong ini. Padahal Gampong ini memiliki beberapa sumber air yang tak pernah kering. Lalu mereka membangun tujuh bak penampungan air di tujuh tempat di Gampongnya. Air dari mata air itu lantas disalurkan ke bak-bak penampungan itu.


Kini warga tinggal datang membawa ember dan jerigen untuk mendapatkan air di bak-bak penampungan yang berada tak jauh dari rumah mereka. Setiap bulan setiap kepala keluarga dengan gembira membayar Rp. 20 ribu untuk layanan ini. Uang itu dikumpulkan untuk membiayai operasional mengalirkan air dari sumber ke bak-bak penampungan.


Meski belum mengalir melalui kran di rumah-rumah warga tetapi langkah Binaus telah membuat kisah kekeringan dan kekurangan air bersih tak pernah lagi mampir pada kehidupan warga.


Sebagai kegiatan BUMG-nya, BInaus memilih menjalankan bisnis sosial alias usaha yang tidak terlalu berharap keuntungan finansial. Yang terpenting bagi Binaus adalah, Gampong membuktikan ada dan melalui BUMG-nya terbukti mampu mengatasi kisah sedih yang menimpa warganya yakni mampu menghadirkan air menjadi mudah didapat warga sekaligus menyelamatkan Gampong dari ancaman kegundulan akibat kebiasaan menebang pohon warga.


Langkah yang juga elok dilakukan BUMG Amanah, Gampong Padangjaya, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Selama bertahun-tahun warga Gampong yang sebagian besar adalah petani sawit harus hidup dalam cengkeraman para pengijon sawit yang gentayangan di kampungnya.


Akibatnya, hasil panenan para petani tidak pernah bisa mensejahterakan kehidupan mereka. Melihat kenyataan itu Kepala Gampong Padangjaya lalu tergerak untuk melakukan sesuatu. BUMDes-pun lahir sebagai kekuatan yang keudian menciptakan banyak kemajuan ekonomi di Gampong ini.


Agar para petani sawit tidak lagi dikuasai tengkulak, BUMG lalu menggunakan penyertaan modalnya untuk membeli hasil panenan warga. Setelah itu baru BUMGmenjual sawit ke pabrik. Dengan cara itu maka warga Gampong tak perlu lagi hidup dalam cengkeraman para tengkulak dan bisa mendapatkan harga jual yang menguntungkan ekonomi mereka.


Tak berhenti di situ, BUMG juga menyediakan bibit sawit, pupuk bahkan pinjaman modal untuk para petani yang bisa dibayar ketika panen datang. Dengan layanan itu warga Gampong tak perlu lagi pusing memikirkan modal tanam.


Berbagai langkah ini segera menciptakan peningkatan pendapatan yang sangat signifikan bagi para petani. Di sisi lain BUMG Amanah juga mendapatkan keuntungan atas jasa trading yang dilakukannya. Selain beberapa unit usaha itu BUMG Amanah juga sukses membangun Pasar Gampong untuk menciptakan pusat transaksi ekonomi warga.


Kisah dua BUMG di atas adalah segelintir Gampong yang berhasil menciptakan manfaat sosial sekaligus mendapatkan income sebagai lembaga usaha dan menjadikan BUMGsebagai kekuatan pendorong perkembangan ekonomi Gampong.


Rupiah yang didapatkan BUMG Aneotob memang tak mencapai miliaran tetapi menyelematkan seluruh warga Gampong dari kekurangan air bersih adalah pekerjaan yang hebat. Ditambah lagi Aneotob mencegah rusaknya alam Gampongnya dengan menyewakan tenda dan alat pesta.


Prestasi BUMG Amanah juga luar biasa. BUMG ini membuat ratusan keluarga di Gampongnnya bisa menikmati harga yang menguntungkan dari sawit yang mereka tanam. Sehingga para patenai sawit di Gampong itu kini bisa mendapatkan pendapatan lebih besar dan layak untuk mencukupi kebutuhan hidup.


Tak hanya itu, Pasar Gampong yang dilahirkannya juga telah menjelma sebagai tempat bertemnya komoditas dan pihak yang membutuhkannya dalam bentuk transkasi jual beli. Pasar ini juga membuka banyak peluang pendapatan baru bagi warga yang menyewa kios dan menjual berbagai kebutuhan hidup.


Maka jika ribuan BUMG benar-benar telah menjalankan tugasnya sebagai unit usaha milik Gampong yang menggunakan aset dan potensinya untuk menciptakan kesejahteraan Gampong, sudah jelas BUMG akan menjadi raksasa ekonomi yang kuat dan mandiri bagi seluruh Gampong. Itu artinya, negeri ini bakal pula menjelma menjadi negeri dengan kekuatan ekonomi raksasa. (www.siapbisnis.net)