Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam


BAB I

PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam



A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hak warga negara, tanpa terkecuali. Pendidikan di usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa depan. Selain  itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya. Dalam penjabaran pengertian UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya disebut Sisdiknas menyatakan bahwa:
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.[1]

Dengan terbitnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, keberadaan pendidikan usia dini diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1-6, dimana pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Model pembelajaran anak usia dini dijelaskan bahwa:
Pendidikan anak usia dini (PAUD) atau usia prasekolah adalah masa dimana anak belum memasuki pendidikan formal. Rentang usia dini merupakan saat yang tepat dalam mengembangkan potensi dan kecerdasan anak. Pengembangan potensi anak secara terarah pada rentang usia tersebut akan berdampak pada kehidupan masa depannya. Sebaliknya, pengembangan potensi anak yang asal-asalan, akan berakibat pada potensi anak yang jauh dari harapan.[2]      

Dalam pandangan Islam, segala sesuatu yang dilaksanakan, tentulah memiliki dasar hukum baik itu yang berasal dari dasar naqliyah (wahyu) maupun dasar aqliyah (akal). Begitu juga halnya dengan pelaksanakan pendidikan pada anak usia dini. Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan anak usia dini, Allah berfirman dalam surat An-Nahlu ayat 78 sebagai berikut:
???????? ??????????? ???? ??????? ?????????????? ??? ??????????? ??????? ???????? ?????? ?????????? ????????????? ?????????????? ??????????? ??????????? )?????: ??(
Artinya:  Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Qs. An-Nahlu: 78)

Berdasarkan ayat tersebut di atas, dipahami bahwa anak lahir dalam keadaan lemah tak berdaya dan tidak mengetahui (tidak memiliki pengetahuan) apapun. Akan tetapi Allah membekali anak yang baru lahir  tersebut dengan pendengaran, penglihatan dan hati nurani  (yakni akal yang menurut pendapat yang sahih pusatnya berada di hati). Menurut pendapat yang lain adalah otak. Dalam ayat di atas terdapat ajakan untuk mengembangkan potensi edukasi yang kita miliki, dengan mengembangkan potensi-potensi yang kita miliki maka kita akan lebih bersyukur kepada Allah dengan segala kemurahan-Nya.
Dalam mendukung perkembangan anak pada usia-usia selanjutnya, termasuk pada usia dini, yang menjadi kewajiban orang tua adalah memberikan didikan positif terhadap anak-anaknya, sehingga anak-anaknya tersebut tidak menjadi/mengikut ajaran Yahudi, Nasrani atau Majusi, melainkan menjadi muslim yang sejati. Mendidik anak dalam pandangan Islam, merupakan pekerjaan mulia yang harus dilaksanakan oleh setiap orang tua. Syaikh Fuhaim Musthafa menjelaskan bahwa:
Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pendidikan anak semenjak ia belum dilahirkan. Orang tua harus menyiapkan lingkungan yang cocok sehingga anak terdidik dan tumbuh dengan baik di dalamnya. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang sangat peduli terhadap anak, serta menjadikannya seorang yang lurus dan selalu melakukan kewajibannya, baik kewajiban terhadap dirinya sendiri, masyarakat, seluruh ummat manusia, maupun terhadap Allah Swt yang telah menciptakannnya. dengan demikian ia kan menemukan kepuasan dan kebahagiaan.[3]

Kenyataan yang terjadi dalam masyarakat sering berlawanan dengan apa yang dikatakan bahwa keluarga adalah tempat pertama dan paling utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan,  dan orang tua sering mengabaikan dengan apa yang dikatakan di atas bahwa keluarga tempat pertama bagi anak untuk memperoleh pendidikan. Oleh karena itu, konsep pendidikan anak usia dini (PAUD) itu sendiri tidak ditekankan semata kepada pemberian stimulus pengayaan pengetahuan anak, tetapi lebih diarahkan kepada pengembangan potensi dan daya kreatifitas anak, dan yang sangat penting adalah pada pembentukan sikap mental dan kepribadian anak yang berlandaskan pada nilai-nilai ajaran agama.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang �Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam.
B.    Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Bagaimana konsep pendidikan anak usia dini?
2.     Bagaimana landasan pendidikan bagi anak usia dini?
3.     Bagaimana metode pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan Islam?

C.    Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui konsep pendidikan anak usia dini.
2.     Untuk mengetahui landasan pendidikan bagi anak usia dini.
3.     Untuk mengetahui metode pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan Islam.

D.    Kegunaan Penelitian      

Kegunaan pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain sebagai berikut:
a.      Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang konsep pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan Islam.



b.     Secara praktis
            Penelitian ini diharapkan akan dapat dijadikan tuntunan dalam bersikap bagi siswa dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sosial baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.    
                                               
E.    Penelitian Terdahulu      

Penelitian terdahulu yang relevan dalam menunjang penelitian ini adalah:
1.     Mentari Tahun 2014 dengan judul penelitian �Implementasi Metode Pembiasaan dalam Pengembangan Moral Keagamaan Pada Anak Usia Dini di TK Nurul Hilal Pulo Ara Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen�[4]hasil penelitian menyatakan bahwa: a) Materi moral keagamaan anak usia dini di TK Nurul Hilal adalah kemandirian, bershadaqah dan berinfak, tanggung jawab, percaya diri dan berani, sabar, antusias ibadah, adil, kreatif, kepedulian, kerjasama, empati, suka menolong, respek. b) Implementasi metode pembiasaan dalam pengembangan moral keagamaan bagi anak usia dini di TK Nurul Hilal adalah murid selalu dibiasakan mengucapkan salam kepada para guru ketika mau pulang serta membaca doa-doa harian sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.c) Kendala implementasi metode pembiasaan dalam pengembangan moral keagamaan bagi anak usia dini di TK Nurul Hilal kurangnya kepedulian orang tua dalam membimbing anak, pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan anaknya baik dirumah, terpengaruh lingkungan masyarakat dalam hal ini pergaulan dengan teman-temannya.d) Evaluasi terhadap penerapan metode pembiasaan dalam pengembangan moral keagamaan bagi anak usia dini di TK Nurul Hilal adalah Pengenalan huruf hijaiyyah, hafalan juz amma, hafalan doa-doa, aqidah-akhlak shirah, pengenalan bahasa Indonesia, Inggris, pengenalan lingkungan, pengembangan jasmani dan kesehatan, pengenalan matematika awal).
2.     Zaryati tahun 2011 dengan judul penelitian �Pendidikan Islam Bagi Anak Usia Dini�[5]hasil penelitian menyatakan bahwa: a) Usia dini merupakan masa yang sangat strategis yang dapat dimainkan orang tua untuk mendidik anak dengan ketauhidan, memperkuat akidahnya kepada Allah Swt. b) Mendidik anak-anak untuk beribadah kepada Allah Swt. Sebaiknya dimulai dengan teori praktik secara bersamaan. Hal itu dapat dilakukan langsung dengan memberikan semangat dan dorongan, tanpa menggunakan cara-cara kekerasan (represif), pemaksaan dan otot.
3.     Adrami Tahun 2011 dengan judul penelitian �Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Anak usia Dini Dalam Mengatasi Problematika Remaja�[6]hasil penelitian menyatakan bahwa: a) Fungsi pendidikan Islam dalam membina keluarga merupakan suatu proses untuk membimbing anak untuk menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. b) Pendidikan anak dimulai dari pendidikan orang tua di rumah dan orang tua yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak mereka, Lembaga pendidikan prasekolah hanya merupakan lembaga yang membantu proses tersebut.
4.     Julia Fitri tahun 2014 dengan judul penelitian �Pelaksanaan Metode Bercerita dalam Pembelajaran PAI di Raudhatul Athfal Nurul Hilal Pulo Ara�[7]hasil penelitian menyatakan bahwa: a) Pelaksanaan metode bercerita dalam pembelajaran PAI Raudhatul Athfal Nurul Hilal Pulo Ara dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan media. b) kendala-kendala pelaksanaan metode bercerita dalam pembelajaran PAI di Raudhatul Athfal Nurul Hilal Pulo Ara  yaitu alokasi waktu, pengelolaan kelas, evaluasi, alat untuk bercerita.
5.     Hasniar tahun 2011 dengan judul penelitian �Pendidikan Anak dalam Islam Menurut Abdullah Nashih Ulwan (Studi Naskah Tarbiyatul Aulad Fil Islam)�[8]hasil penelitian menyatakan bahwa: a) Materi pendidikan anak menurut Abdullah Nashih Ulwan adalah sebagai berikut: pendidikan iman, pendidikan akhlak, pendidikan fisik, pendidikan intelektual, pendidikan psikologis, pendidikan sosial. b) Diantara metode pendidikan anak yang ditawarkan oleh Abdullah Nashih Ulwan adalah: Pendidikan dengan keteladanan, pendidikan dengan adat kebiasaan, pendidikan dengan nasihat, pendidikan dengan perhatian, pendidikan dengan memberikan hukuman.
Dari penelitian tersebut menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan dalam segi pembahasan dengan penelitian yang penulis susun. Adapun yang menjadi perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari segi objek yang akan dikaji yaitu pendidikan anak usia dini dalam Perspektif Pendidikan Islam. Sehingga hal inilah yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan penelitian yang lain.     
                                             
F.     Landasan Teori   

Islam sangat memperhatikan pemeliharaan hidup dan kehidupan manusia sejak dini. Perhatian itu melebihi perhatian apa pun yang ada pada undang-undang yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Islam sangat memperhatikan anak-anak pada setiap fase kehidupan mereka. Bahkan Islam memperbolehkan seorang ibu yang hamil membatalkan puasanya, jika itu dikhawatirkan dapat membahayakan janin atau anaknya yang sedang dikandung atau disusuinya. Semua itu membuktikan bahwa Islam sangat menghargai keberadaan hidup dan kehidupan manusia semenjak manusia berupa janin sampai manusia menjadi besar dan dewasa. Oleh karena itu, pendidikan harus diberikan manusia semenjak usia dini. Karena pendidikan yang dimulai sejak usia dini mempunyai daya keberhasilan yang tinggi dalam menentukan tumbuh-kembang kehidupan anak selanjutnya.
�Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak�[9]. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini memberi kesempatan bagi anak untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal. Atas dasar ini, Lembaga PAUD perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan seperti kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik dan motorik. Pendidikan yang islami pada anak usia dini sangat diperlukan guna membentukan akhlak yang baik bagi anak dimasa mendatang. Dalam hal ini peran orangtua dan guru sangat diperlukan dalam mendidik dan membimbing anak menuju ke arah kebaikan dengan pemberian pembelajaran yang baik dan tepat.
Pada dasarnya pendidikan agama Islam harus ditanamkan bagi anak-anak sejak usia dini sampai akhir hayatnya karena manusia memiliki kewajiban untuk terus berikhtiar mencari ilmu sepanjang kehidupannya di dunia.  Seperti yang kita ketahui di tengah zaman globalisasi ini terdapat banyak sekali pengaruh negatif yang mampu menjauhkan kita dari Islam termasuk anak usia dini. Oleh karena itu, untuk membentuk anak-anak kita menjadi generasi yang shaleh, berbakti kepada orangtua dan mampu mengembalikan kejayaan Islam maka kita sebagai orang dewasa harus membimbing serta mengarahkan mereka ke jalan yang diridhai oleh Allah swt.

G.   Metodologi Penelitian    

Bagian ini akan menguraikan tentang perangkat-perangkat penelitian mulai dari jenis penelitian, metode penelitian, ruang lingkup penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data yang sangat membantu dalam kelangsungan penelitian ini.
1.     Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis studi yang termasuk kedalam library research atau kepustakaan. �Penelitian kepustakaan merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan. Kajian pustaka disebut juga kajian literature (literature review)�.[10] �Sebuah kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literature yang relevan dengan bidang atau topik tertentu serta memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metoe dan metodelogi yang sesuai�.[11]
2.     Metode Penelitian          
Metode yang penulis digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode pemecahan masalah yang ada masa sekarang meliputi pencatatan, penguraian, penafsiran dan analisa terhadap data yang ada, sehingga menjadi suatu karya tulis yang rapi dan utuh. Penelitian ini akan menjelaskan pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan islam. 
3.     Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


Tabel 1.1
Ruang Lingkup Penelitian

No
Ruang Lingkup Penelitian
Hasil Yang diharapkan
1
Konsep pendidikan anak usia dini
a)     Pendidikan anak usia dini
b)     Fungsi dan manfaat pendidikan bagi anak usia dini
c)     Tujuan pelaksanaan pendidikan anak usia dini           
d)     Perbandingan pendidikan anak usia dini perspektif Islam dengan non Islam         
2

Landasan pendidikan bagi anak usia dini

a)     Landasan pendidikan anak usia dini berdasarkan alquran dan hadist
b)     Landasan pendidikan anak usia dini berdasarkan Perundang-undangan
c)     Landasan pendidikan anak usia dini berdasarkan kurikulum    
d)     Landasan pendidikan anak usia dini berdasarkan Psikologis               
3
Metode pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan Islam

a)   Materi pendidikan anak usia dini dalam perspektif  pendidikan islam
b)   Metode pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan islam
c)   Evaluasi pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan islam                    
                       

4.     Sumber Data                   

Sumber data dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)     Data Primer
Husein Umar menjelaskan bahwa data primer adalah �data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan�.[12]  Dalam penelitian ini, kajian yang menjadi sentral sumber primernya adalah buku pendidikan anak usia dini yang berjudul:
1)     Suryadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
2)     Siti Aisyah dkk., Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
3)     Syaikh Fuhaim Musthafa, Kurikulum Pendidikan Anak Muslim, Surabaya: Putaka Elba, 2009.
4)     Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Prophetic Parenting, Cara Nabi Mendidik Anak, Yogjakarta: Pro-U Media, 2010.
5)     Luluk Asmawati,dkk, Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta Universitas Terbuka, 2010.
6)     Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, Bandung: Alfabeta, 2011
b)     Data Sekunder
Husein Umar menjelaskan bahwa data sekunder adalah �data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan di sajikan�.[13]Sebagai sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa bahan pustaka yang ditulis dan dipublikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara langsung melakukan pengamatan atau berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskripsikan. Dengan kata lain penulis tersebut bukan penemu teori. Sebagai sumber yang sekunder penulis menggunakan buku tentang pendidikan Islam:
1)     Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif  Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.
2)     M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Cet. VIII, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.
3)    Afnil Guza SS, Undang-undang Sisdiknas UU RI Nomor 20 Tahun 2003 dan Undang-undang Guru dan Dosen UU RI Nomor 14 Tahun 2005, Jakarta: Asa Mandiri, 2008.
4)    Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
5)    Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Cet. V, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

5.   Teknik Pengumpulan Data          

Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini adalah berupa studi kepustakaan, maka teknik pengumpulan data yang diterapkan adalah membaca bagian-bagian terpenting dari bahan pustaka yang telah disiapkan berdasarkan sub bab yang ada relevansinya dengan pembahasan, kemudian diadakan analisis kembali dalam kerangka yang berfikir sistematis, selanjutnya peneliti tuangkan dalam bentuk konsep atau kesimpulan.        
6.   Teknik Analisa Data        

Teknik analisis data adalah suatu teknik penelitian untuk merangkum apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, jeli dan benar. Analisis data juga diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.[14]        
Untuk menganalisis terhadap data yang sudah terkumpul, teknik yang di gunakan adalah �deskriptif analitik� yaitu dengan mengambarkan dan memaparkan pendidikan anak usia dini  dalam perspektif pendidikan Islam kemudian dianalisa secara cermat dengan mengunakan berbagai metode sebagai berikut :       
a)     Metode Deduksi
Metode deduksi adalah �metode yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduksi yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduksi sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus�.[15]Dalam kaitannya dengan pembahasan kali ini, metode deduksi digunakan untuk memperoleh gambaran detail dari pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan Islam.
b)     Metode Induksi
Metode induksi yaitu �menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum�.[16]Dalam kaitanya dengan penelitian ini, metode ini di gunakan untuk memperoleh gambaran yang utuh terhadap pendidikan anak usia dini  dalam perspektif pendidikan Islam.
c)     Metode komparasi
Metode komparasi yaitu �penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu�.[17]Dalam penelitian ini metode komparasi ini digunakan unuk membandingkan pendidikan anak usia dini  dalam perspektif pendidikan Islam.
                       
H.    Garis-Garis Besar isi Skripsi
                                                           
Garis-garis besar isi skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yaitu:
Bab   satu, berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, landasan teori, metodologi penelitian dan garis-garis besar isi skripsi.         
Bab dua, berisi tentang konsep pendidikan anak usia dini yang meliputi pengertian pendidikan anak usia dini, fungsi dan manfaat pendidikan bagi anak usia dini, tujuan pelaksanaan pendidikan anak usia dini  dan perbandingan pendidikan anak usia dini perspektif Islam dengan Non Islam.  
Bab tiga, berisi tentang landasan pendidikan bagi anak usia dini yang meliputi landasan pendidikan anak usia dini berdasarkan alquran dan hadist, landasan pendidikan anak usia dini berdasarkan perundang-undangan, landasan pendidikan anak usia dini berdasarkan kurikulum, dan landasan pendidikan anak usia dini berdasarkan psikologis
Bab empat, berisi tentang metode pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan Islam yang meliputi materi pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan Islam, metode pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan Islam dan evaluasi pendidikan anak usia dini dalam perspektif  pendidikan Islam.
Bab lima, berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.      



               [1] Afnil Guza, Standar Nasional Pendidikan (SNP), (Jakarta: Asa Mandiri, 2008), hal. 246.

               [2]Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 11.
               [3] Syaikh Fuhaim Musthafa, Kurikulum Pendidikan Anak Muslim, (Surabaya: Putaka Elba, 2009), hal. 23.
               [4]Mentari, Implementasi Metode Pembiasaan dalam Pengembangan Moral Keagamaan Pada Anak Usia Dini di TK nurul Hilal Pulo Ara Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen (Mahasiswi Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Almuslim Bireuen Provinsi Aceh: 2014), hal. 69.
               [5]Zaryati, Pendidikan Islam Bagi Anak Usia Dini (Mahasiswi Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Almuslim Bireuen Provinsi Aceh: 2011), hal. 59.

               [6]Adrami, Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Anak usia Dini Dalam Mengatasi Problematika Remaja (Mahasiswi Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Almuslim Bireuen Provinsi Aceh: 2011), hal. 57.
               [7] Julia Fitri, Pelaksanaan Metode Bercerita dalam Pembelajaran PAI di Raudhatul Athfal                                Nurul Hilal Pulo Ara (Mahasiswi Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Almuslim Bireuen Provinsi Aceh: 2014), hal. 56.

               [8]Hasniar, Pendidikan Anak dalam Islam Menurut Abdullah Nashih Ulwan (Studi Naskah Tarbiyatul Aulad Fil Islam) (Mahasiswi Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Almuslim Bireuen Provinsi Aceh: 2011), hal. 59.
               [9]Suryadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 22.

               [10]Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jilid 1, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 72.

               [11] Ibid.,hal. 72.
               [12]Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 42.

               [13]Ibid,hal. 42.

[14]Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), hal. 155.

               [15] Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari https://Ibud.Wordpress.Com.

               [16] Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari https://Ibud.Wordpress.Com.

               [17] Raden Sanopaputra, Analisis Komparatif, Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari http://.blogspot.co.id.html.