Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Penyimpangan-penyimpangan perilaku


BAB I

PENDAHULUAN

Penyimpangan-penyimpangan perilaku



A.    Latar Belakang Masalah
Lingkungan tempat tinggal merupakan tempat suatu individu dalam mengalami  kehidupannya. H.A. Mustafa menjelaskan dalam Kamus Lingkungan, lingkungan tempat tinggal sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.[1]
            Suatu individu dibentuk oleh lingkungan tempat tinggal. Bagaimana keadaan lingkungan suatu tempat, begitu pula keadaan individu yang tinggal di daerah tersebut. Bila kehidupan individu pada lingkungan yang tidak baik atau rusak, maka  rusak pula kehidupan individu tersebut.
Lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu elemen pendidikan yang membantu dalam pembentukan serta perbaikan perilaku dan watak anggotanya. Namun tatkala lingkungan tempat tinggal mengabaikan dan tak sanggup menerapkan etika disiplin terhadap anggotanya, maka lingkungan menjadi hilang fungsi yang sebenarnya.[2]
Tempat tinggal yang tertib, aman dan teratur merupakan prasyarat agar anggota masyarakat dapat hidup dan menjalani kehidupan secara optimal. Kondisi semacam ini dapat terjadi jika disiplin pada lingkungan dan anggota lingkungan berjalan dengan baik. Kedisiplinan anggota masyarakat dapat ditimbulkan jika iklim lingkungan tempat tinggal menunjukkan kedisplinan. Hal ini berlaku juga pada mahasiswa yang notabenenyaadalah anggota masyarakat.
Berbagai bentuk ketidakdisplinan belajar terjadi pada mahasiswa sekarang ini seperti bolos kuliah, hadir tidak tepat waktu dan sering meninggalkan bangku kuliah ketika sedang belajar, kondisi ini sering menghiasi kegiatan dan pergaulan para mahasiswa di kampus. Itulah barangkali gambaran sebagian perilaku mahasiswa dalam konteks dunia pendidikan saat ini.
            Membentuk watak dan perilaku anggota masyarakat dapat juga dilakukan lewat pendidikan seperti melalui pendidikan Islam. Islam mempunyai konsep tersendiri tentang aplikasi pendidikan perilaku di lingkungan masyarakat. Pendidikan perilaku dalam lingkungan masyarakat/tempat tinggal merupakan hal yang penting, salah satu konsep pembinaan perilaku adalah proses pembinaan anak sejak dini di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Orang yang lebih tua lebih dahulu harus memberikan contoh teladan yang baik, karena anak yang berumur dibawahnya akan meniru apa yang dilihatnya dari orang yang lebih tua. Sebagaimana diungkapkan oleh Zakiah Daradjat dalam bukunya Ilmu Jiwa Agama, bahwa �Pendidikan yang diterima anak dari orang tuanya baik dalam pergaulan hidup maupun dalam cara berbicara, bertindak, bersikap dan sebagainya menjadi teladan atau pedoman yang akan ditiru oleh anak-anaknya.�[4]
Keharmonisan rumah tangga juga turut mempengaruhi proses watak dan perilaku serta menanamkan kedisiplinan di lingkungan keluarga pada anak. sebagaimana diungkapkan oleh Ali Akbar dalam bukunya Merawat Cinta Kasih, �bahwa rumah tangga yang stabil dan bahagia akan menghasilkan anak-anak yang shaleh dan taat, berbudi dan mengasihi orang tuanya dan masyarakatnya.�[5]
            Dalam kaitannya dengan lingkungan tempat tinggal dan pengaruhnya terhadap kedisiplinan belajar mahasiswa jurusan tarbiyah PAI STAIN Malikussaleh, bahwa banyak gampong ataupun lingkungan yang menjadi tempat tinggal mahasiswa yang lingkungannya tidak baik, diantaranya adalah kehidupan para remaja, seperti para remaja menghisap ganja secara terang terangan, orang dewasa berbicara dengan kata yang tidak bagus, bergadang hingga larut malam, main gitar dijalanan,dan lain-lain. Kondisi ini dapat dilihat dan dirasakan secara langsung oleh orang luar yang ingin menilainya, diteladani oleh orang yang melihatnya yang kemudian menjadi kebiasaaan bagi orang itu sendiri. Kondisi ini sangat memperihatinkan untuk anak-anak, remaja ataupun remaja menjelang kedewasaan yang sedang mencari jati diri serta modal dan sikap untuk berinteraksi sesama.
Perilaku negatif yang diuraikan di atas telah menjalar terhadap sebagian mahasiswa akhir-akhir ini. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat, pengelola pendidikan dan mahasiswa itu sendiri. Pelanggaran kedisiplinan tersebut telah melampaui batas kewajaran, seperti melanggar tata tertib perguruan tinggi, melanggar norma agama, kriminal yang secara tak langsung telah merugikan diri sendiri dan juga orang lain termasuk masyarakat dimana mahasiswa tersebut menetap.
Penyimpangan-penyimpangan perilaku mahasiswa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti latar belakang keluarga dan masyarakat, kondisi-kondisi khusus lainnya, iklim pembelajaran yang kurang kondusif dan kadang-kadang sikap guru yang kasar (otoriter).[6]
Karena itu sepatutnya seorang mahasiswa bertanggungjawab dan mengarahkan dirinya sendiri untuk berbuat baik, serta harus menjadi contoh teladan bagi anggota masyarakat yang lain serta teman-temannya. mahasiswa harus mampu menumbuhkan disiplin, terutama disiplin diri (self discipline). Untuk kepentingan tersebut, mahasiswa harus mampu melakukan hal-hal seperti membantu diri, teman dan orang lain untuk mengembangkan pola perilaku untuk dirinya sendiri, meningkatkan standar perilakunya dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin.[7]




B.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.     Bagaimana keadaan lingkungan tempat tinggal mahasiswa Jurusan Tarbiyah PAI Semester VI STAIN Malikussaleh.
2.      Bagaimana pengaruh lingkungan tempat tinggal terhadap kedisiplinan belajar mahasiswa Jurusan Tarbiyah PAI Semester VI STAIN Malikussaleh.

C.    Definisi Operasional
Untuk memperjelas pengertian dari judul proposal ini perlu diberi batasan pengertian-pengertian istilah yang dipakai sebagai berikut:
1.     Tempat Tinggal
Menurut A. Mustafa dalam bukunya Kamus Lingkungan pengertian tempat tinggal adalah  �Lingkungan tempat tinggal adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.�[8]
Dari kutipan di atas dapat kita pahami bahwa definisi lingkungan tempat tinggal adalah tempat kelangsungan hidup manusia, dimana pada tempat itulah manusia beradaptasi dan melangsungkan kehidupannya dari hari ke hari.


2.     Kedisiplinan Belajar
Kedisiplinan belajar terdiri dari dua kata. �Kedisiplinan� dan �belajar�. Kedisiplinan diartikan dengan latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib yang berlaku.[9]Sedangkan belajar adalah suatu proses adaptasi penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif.[10]
Sedangkan kedisiplinan belajar yang penulis maksudkan disini adalah kemauan mahasiswa untuk mentaati tata-tertib perkuliahan, seperti mengikuti mata kuliah sesuai dengan jam yang diatur, menyelesaikan beban studi dengan baik, dan kemauan menjalankan segala peraturan-peraturan yang berlaku dikampus.
3.     Mahasiswa Jurusan Tarbiyah PAI Semester VI
Mahasiswa jurusan tarbiyah PAI semester VI dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sudah menduduki bangku kuliah pada semester VI di kampus STAIN Malikussaleh Lhokseumawe.

D.    Tujuan Penelitian
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1.     Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menjalankan kedisplinan belajar.
2.     Untuk mengetahui cara dan teknik dalam menerapkan dan membina kedisiplinan belajar mahasiswa.
3.     Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi para mahasiswa dalam menegakkan sikap kedisiplinan belajar serta solusi pemecahannya.

E.    Populasi dan Sampel
Koentjaraningrat mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian.[11] Sedangkan sampel adalah obyek sesungguhnya dari suatu penelitian.[12]Bertitiktolak dari pengertian di atas maka yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Jurusan Tarbiyah PAI Semester VI STAIN Malikussaleh berjumlah 120 orang. Akan tetapi pengambilan sampel yang penulis lakukan bersifat random sampling yaitu pengambilan sampel dalam bentuk acakan dengan cara purposif, karena jumlah populasi telah melebihi 100 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto bahwa: �apabila subjek penelitian lebih dari 100 orang, maka populasi diambil sebesar antara 10-15 % atau 20-25 %.[13]Oleh karena itu, sampel yang penulis tetapkan dalam penelitian ini sebanyak 15 % saja atau 22 orang.

F.     Metodelogi Penelitian
Adapun metode yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini, adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang meliputi pencatatan, penguraian, penafsiran dan penganalisaan terhadap data yang ada.[14]Melalui metode deskriptif, penulis mengumpulkan data atau informasi yang diperoleh dan membahasnya sesuai dengan apa adanya pada masa sekarang yang berhubungan dengan skripsi ini.
1.     Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data penelitian, maka penulis menggunakan teknik penelitian, yaitu:
a.      Library Research
Library research ini adalah merupakan telaahan kepustakaan yaitu sebagai teknik pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang membahas masalah tersebut, dan juga ahli-ahli atau ilmuan-ilmuan yang ada kaitannya dengan pembahasan skripsi ini.[15]
b.     Field Research (Penelitian lapangan)
Field research adalah merupakan suatu telaahan yang dilakukan di lapangan, yaitu dengan terjun langsung ke lokasi sumber sumber penelitian, sehingga data yang ditemukan lebih obyektif. Maka untuk terlaksananya proses penelitian tersebut, dilakukan penelitian dengan menggunakan teknik:
(1).      Wawancara, yaitu suatu teknik penelitian penulis akan melakukan wawancara langsung dengan mahasiswa, sehingga terkumpul data-data yang objektif untuk kajian skripsi ini.[16]
(2).      Angket, yaitu penelitian penulis dalam bentuk tertutup. Angket ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang berhubungan dengan kedisiplinan belajar mahasiswa Jurusan Tarbiyah PAI Semester VI STAIN Malikussaleh. Sedangkan responden adalah mahasiswa Jurusan Tarbiyah PAI Semester VI STAIN Malikussaleh.
(3).      Observasi, yaitu: mengadakan penelitian dengan cara melihat secara langsung terhadap obyek-obyek yang akan diteliti, yaitu keadaan kedisiplinan belajar mahasiswa Jurusan Tarbiyah PAI Semester VI STAIN Malikussaleh.
2.  Teknik Pengolahan Data
Setelah semua data telah terkumpul, maka penulis melakukan pengolahan data dengan cara menjumlahkan frekuensi jawaban setiap responden, kemudian menentukan prosentase berdasarkan jawaban yang diberikan responden. Lebih jelasnya tentang pengolahan data, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Tatang M. Amirin sebagai berikut:
P = F x 100 %
       N
Dimana :
P = Persentase
F = frekuensi
N = Jumlah nilai
100% = nilai  tetap[17]
Sedangkan untuk penyeragaman penulisan, penulis menggunakan buku pedoman penulisan karya ilmiah mahasiswa yang diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh tahun 2001. Untuk penterjemahan ayat-ayat Al-Qur'an, penulis menggunakan Al-Qur'an dan Terjemahnya yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI tahun 2002.





[1]A. Mustofa, Kamus Lingkungan, Cet.I, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal.69

[2]Enco Mulyasa, KBK (Konsep Karakteristik dan Implementasi), Cet. IV, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003), hal. 108
[3]Ibid.,  hal. 109

[4]Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1990), hal. 58
[5]Ali Akbar, Merawat Cinta Kasih, (Jakarta: Pustaka Antara, 1980), hal. 191
[6]Herry Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hal. 98

[7]Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasional, 2000), hal. 134
[8]A. Mustofa, Kamus �, hal. 70
[9] Ibid., hal.  250. 

[10]Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 64
[11]Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1977), hal. 115

[12]Ibid., hal. 116

[13]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian��hal. 107

[14]Winarno Surachmad, Dasar dan Teknik Research, (Bandung: Tarsito, 1982), hal. 72

[15]Arief Furqan, Pengantar Penelitian Nasional, (Surabaya: Usaha Nasional), 1982, hal. 426

[16]Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1982), hal. 102
[17]Tatang M. Amirin, Prinsip Pengolahan Data, (Jakarta: LP3ES, 1980), hal. 134