Peranan Guru Dalam Peningkatan Minat Baca Siswa


BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah


Membaca merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan membaca seseorang dapat memperoleh bergagai informasi tentang ilmu pengetahuan dan ide-ide baru, dan juga dapat meningkatkan daya fikir serta memperluas pandangan. Masalah minat baca siswa sangat perlu dibicarakan karena dengan membaca para siswa bertambah pengetahuannya dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan banyak membaca baik yang berhubungan dengan hal-hal mata pelajaran maupun pengetahuan umum, maka seseorang siswa akan dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman, sehingga masalah membaca ini merupakan suatau yag paling penting. Dalam Al-quaran ayat yang pertama turun adalah masalah anjuran membaca sebagai mana firman Allah SWT dalam surat Al-�Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:
??????? ??????? ??????? ??????? ??????(1) ?????? ???????????? ???? ?????? (2) ??????? ????????? ??????????? (3) ??????? ??????? ???????????(4) ??????? ???????????? ??? ???? ????????(5)

Artinya : Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah mnciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah,yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam (pena). Dia mengajarkam manusia apa yang tidak di ketahuinya. (QS. Al-�Alaq: 1-5)[1]
Dalam hubungannya dengan minat menurut Watsy Soemanto, mengatakan �usaha-usaha lain yang dapat dilakukan dalam membimbing perhatian anak didik, yaitu penggunaan metode penyajian pelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemauan anak didik.�[2]Jadi apabila seseorang siswa mempunyai minat untuk membaca buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran maka sedikit banyaknya dapat mempengaruhi keberhasilannya dalam usaha meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
Banyak pendapat dan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara minat baca seseorang siswa dengan prestasi belajarnya sisekolah. Parto Wisastro mengatakan bahwa �Minat yang kurang akan menimbulkan hasil yang kurang pula�.[3]  Sebagaimana yang telah dikembangkan, minat merupakan perhatian terhadap suatu yang menarik perhatian, oleh sebab itu, mata pelajaran harus diajarkan dengan bermacam-macam metode yang bervariasi, hal ini bertujuan agar siswa yang mengikutinya dan tertarik untuk mendengarkan materi pelajaran.
Menurut M. Quraish Shihab membaca adalah �suatu yang paling penting dan berharga bagi  umat manusia, karena membaca dapat mangantarkan manusia untuk mencapai tingkat derajat kemanusiaan yang sempurna, sesuai dengan fitrah.�[4]
Suatu kegiatan yang mempunyai minat akan menimbulkan perhatian dan keinginan. Begitu halnya dengan membaca, apabila seseorang siswa sering membaca, pertanda bahwa minat baca itu tinggi. Makin sering membaca bahan-bahan bacaan tersebut, maka makin tinggi pula minat terhadap bidang tersebut. Sejalan dengan kenyataan bahwa membaca merupakan kebutuhan bagi siswa, maka penulis ingin mengetahui tentang minat baca siswa. Sering tidaknya, siswa membaca baik buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran di sekolah maupun buku-buku yang tidak berhubungan dengan pelajaran di sekolah misalnya majalah, koran, buku cerita atau yang sejenisnya. Selain penulis ingin mengetahui sejauh mana tingkat kebiasaan  dalam membaca buku yang dilakukan siswa setiap hari dalam memperoleh pengetahuan dari bahasan/sumber bacaan.
Mengingat SMA Negeri 5 Darussalam adalah suatu lembaga pendidikan yang terletak di Darussalam maka dapat dipastikan bahwa kebanyakan siswa berasal  dari keluarga yang tergolong rendah pendidikan orang tuanya. Kondisi itu secara langsung berpengaruh terhadap anak dalam berbagai aspek, terutama dalam prestasi.
Hal tersebut  membawa dampak negatif terhadap peningkatan prestasi belajar di sekolah. Mereka hanya mau membaca buku ketika mereka ada di sekolah, akan tetapi di luar sekolah mereka lebih banyak bermain. Kurangnya minat baca pada siswa tersebut, dikarenakan kurangnya dukungan dari orang tua dan motivasi dalam diri anak untuk membiasakan membaca segala bahan bacaan yang dapat mendatangkan ilmu pengetahuan.
Bertitik tolak dari uraian di atas, dapat penulis simpulkan beberapa permasalahan yang perlu dipecahkan melalui suatu penelitian adalah:
  1. Faktor apa sajakah yang menyebabkan kurangnya minat baca pada siswa SMA Negeri 5 Darussalam.
  2. Bagaimana peranan guru dalam meningkatkan minat baca siswa SMA Negeri 5 Darussalam.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka penulis ingin membuktikan melalui suatu penelitian dengan judul Peranan Guru Dalam Peningkatan Minat Baca Siswa (Studi di SMA Negeri 5 Darussalam).
    

B. Penjelasan Istilah 


Agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru dari pembaca dalam memahami istilah-istilah dalam judul skripsi ini, ada baiknya terlebih dahulu penulis menjelaskan beberapa pengertian istilah yang terdapat di dalamnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari keraguan dan kesalahpahaman bagi para pembaca nantinya.
Adapun istilah yang ingin dijelaskan dalam judul ini adalah sebagai berikut:
1.      Peranan Guru
Peranan yang dalam bahasa Indonesia mengandung arti tugas, fungsi, lakonan, utama, kedudukan penting ataupun ambil bagian yang aktual. Tetapi menurut Poerwadarminta berarti: �suatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang terutama (dalam berlakunya sesuatu hal atau peristiwa).�[5]
Jadi, peranan yang penulis maksudkan adalah apa dan bagaimana aktivitas guru dalam meningkatkan minat baca  dalam membantu proses peningkatan mutu pendidikan.
 Guru adalah orang yang tugasnya mengajar, Abu Ahmadi menjelaskan bahwa guru adalah �setiap orang dewasa yang dapat memberikan pertolongan kepada anak yang sedang berkembang dengan penuh rasa tanggung jawab.�[6]
2.      Minat Baca
Dalam Kamus umum Bahasa Indonesia perkataan minat mempunyai arti yaitu: perhatian, kesukaran (kesukaran hati) kepada sesuatu, keinginan. Sedangkan menurut Ensiklopedi indonesia kata minat mempunyai arti ialah: kecenderungan, bertingkah laku yang terarah objek, kegiatan atau pengalaman.
Berdasarkan dari kutipan di atas maka arti dari kata minat baca adalah: keinginan atau kecenderungan hati untuk melakukan sesuatu ataupun keinginan seorang remaja untuk melisankan sesuatu bacaan.

C. Tujuan Pembahasan

Setiap perbuatan yang dilaksanakan tentu saja mempunyai suatu tujuan tertentu, demikian pula halnya dengan pembahasan skripsi ini. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, pembahasan skripsi ini bertujuan:
  1. Untuk memperoleh data-data tentang faktor guru terhadap minat baca siswa di SMA Negeri 5 Darussalam.
  2. Untuk memperoleh data tentang peranan guru dalam miningkatkan minat baca siswa terhadap prestasi anak pada siswa SMA Negeri 5 Darussalam.

D.    Postulat dan Hipotesis
Postulat atau anggapan dasar menurut Suharsimi Arikunto adalah �suatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang akan menjadi tempat untuk berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya.�[7]
Adapun postulat dalam penelitian ini adalah:
1.      Guru adalah salah satu faktor pendorong minat baca siswa.
2.      Minat yang baik adalah minat yang didorong dari dalam diri siswa untuk belajar tanpa bantuan orang lain.
Hiposesis merupakan petunjuk untuk mengarahkan usaha pemecahan masalah yang telah dirumuskan sebagai jawaban atau dugaan sementara dalam penyelidikan yang akan diuji serta perlu dibuktikan kebenarannya.[8]
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1.      Adanya faktor-faktor penyebab kurangnya minat baca siswa SMA Negeri 5 Darussalam.
2.      Guru di SMA Negeri 5 Darussalam sangat berpengaruh dalam meningkatkan minat baca siswa SMA Negeri 5 Darussalam.

E.    Populasi dan Sampel


            Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau sumber data.[9]Adapun objek  penelitian tersebut adalah meliputi semua siswa SMA Negeri 5 Darussalam mulai dari kelas I dan kelas II yang berjumlah 230 orang siswa.
            Sedangkan sampel adalah �sebagian dari populasi yang dapat dijadikan contoh dan mewakili populasi.�[10] Dalam pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik random sampling dimana penulis menarik sampel secara acak dari keseluruhan populasi. Mengingat populasi terlalu besar, penulis hanya mengambil sebagiannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto yang mengatakan bahwa apabila populasi kurang dari 100 orang maka dapat diambil keseluruhannya dan penelitian itu menjadi penelitian populasi sedangkan jika populasi lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10-15 %, 20-25 % atau lebih.[11]
            Dari pendapat di atas maka menjadi sampel penelitian penulis dalam pembahasan ini sebanyak 23 orang siswa atau 10 % dari jumlah populasi.

F.     Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu �tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, dengan melakukan analisa-analisa terhadap masalah yang telah atau sedang dihadapi.�[12]
            Adapun metode pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:
1.      Data Kepustakaan  (Library Research(
Untuk memperoleh data secara teoritis dipusatkan pada penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan teknik pengumpulan data teoritis dengan jalan membaca dan menelaah sejumlah buku-buku, kitab-kitab, majalah-majalah, dan lain-lain, yang ada kaitannya dengan pembahasan ini, untuk dikutip dan dianalisis.
2.      Data lapangan ( Fild Research(
Untuk memperoleh data yang objektif tentang minat baca siswa di SMA 5 Negeri 5 Darussalam dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
a.     Observasi: yaitu mengadakan pengamatan langsung di lapangan yang berhubungan dengan minat baca siwa SMA Negeri 5 Darussalam tersebut. Hal ini dipergunakan untuk melihat keadaan sekolah siswa serta guru yang mengajar pada SMA Negeri 5.
b.    Angket yaitu suatu teknik komunikasi tidak langsung dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan tulis kepada responden untuk dijawab. Angket ini dibagikan kepada siswa yang dipilih sebagai sampel.
c.     Wawancara yaitu cara yang ditempuh untuk mewawancarai responden guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, wawancara ini ditujukan kepada Kepala Sekolah dan para guru.
Untuk menghitung persentase dari frekwensi jawaban yang diperoleh, penulis menggunakan statistik sederhana dengan metode distribusi frekuensi untuk menghitung persentase dari semua alternatif jawaban pada setiap pertanyaan untuk keperluan analisis data maka digunakan rumus statistik sederhana yang dikemukakan oleh Sudjana sebagai berikut:
Keterangan:
P = Hanya persentase yang dijaring
f = Jumlah prekwensi jawaban
u = Jumlah sampel
100 % = Bilangan konstanta.[13]
Adapun teknik penulisan karya ilmiah ini penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Edisi ke-2 Tahun 2002.




[1]Departemen Agama R.I, Al-Qur�an dan Terjemahannya, Jld. I, Juz 30, (Jakarta: 1989),  hal: 1079
[2]Watsy Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hal 34

[3]Parto Wisastro, Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1979), hal. 57.

[4]M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Cet. I (Bandung: Mizan, 1992), hal. 170
[5]WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1976), hal. 402.

[6]Abu Ahmadi, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 161.
[7]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek, (Jakarta: Bina Ilmu, 1987), hal. 82.
[8]Ibid., hal. 107.

[9]Ibid., hal. 82.

[10]Nazar Bakri, Tuntutan Praktis Metodologi Penelitian, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1994), hal. 28.
[11]Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina Ilmu, 1987), hal. 82.

[12]Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Fakultas UGM, 1976), hal. 56.
[13]Sudjana, Metoda Statistika, Edisi ke-5, (Bandung: Tarsito, 1984), hal. 50.

0 Comments