Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Peranan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat


                                                               BAB I                                          
PENDAHULUAN

Peranan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat

A.    Latar Belakang Masalah
Ibadah merupakan salah satu ajaran Allah yang wajib kita kerjakan. Hal ini dibuktikan dari ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Qur,an di dalamnya terdapat tiga sendi Islam yaitu aqidah, ibadah dan akhlak dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Dewasa ini kemerosotan ibadah sangat jelas terlihat di kalangan masyarakat, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan perhatian terhadap ibadah, pada waktu-waktu yang diharuskan pelaksanaan shalat berjamaah misalnya magrib, insya, dan subuh seakan-akan perintah tersebut tertuju kepada sebagian insan saja. Sebagian masyarakat yang lain tidak begitu peduli, padahal kita ketahui ibadah shalat itu diwajibkan bagi semua umat Islam.
Ibadah kepada Allah SWT sewajarnya berlangsung atas dasar rasa cinta yang murni kepada Allah, serta diringi dengan kerendahan diri yang sempurna. Tetapi anehnya ada sebagian orang yang dapat mengingat dengan tidak lupanya kepada seseorang yang sangat dikasihinya, atau kepada buah hatinya. Bila berpisah sehari saja dengan kekasihnya itu terasa setahun, maka tidak enak tidurpun tidak nyenyak karena teringat kekasihnya itu.
Sehubungan dengan ini Daud Rasyid juga mengemukakan bahwa:
Suatu hal yang perlu digaris bawahi bahwa kapasitas ibadah dan kadar implikasinya sangat berkaitan erat dengan kadar kesadaran hamba akan kebutuhannya kepada Allah SWT dan bahwa ia tidak mungkin hidup berlepas diri dari Allah, walaupun hanya sekejap mata. Kecentian serta Khudlu' (tunduk) kepada Allah itu semakin bertambah menurut kadar makrifatnya pada kesempurnaan Allah SWT dan kebesaran nikmat-Nya kepada manusia, yang tidak mungkin dikalkulasikan sekalipun menggunakan alat komputer yang mutakhir.[1]

Ibadah yang utama ialah shalat, sembahyang melengkapi perbuatan-perbuatan lahir dan bathin karena sembahyang penghalang yang kuat dari kejahatan dan kemungkaran sesuai dengan firman Allah dalam surat Al- Annkabut: 45:

??? ?? ???? ???? ?? ????? ???? ?????? ?? ?????? ???? ?? ??????? ??????? ??? ?? ???? ???? ????? ???? ?? ????? ? . (??? ????: ??)
Artinya: Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S, Al- Annkabut: 45).

Berdasarkan ayat di atas shalat dapat menjadi penghalang dari kejahatan, sementara manusia saat ini banyak yang dilalaikan oleh berbagai aktivitas duniawi.
Kenyataan ini dapat dilihat di kalangan masyarakat sebagaimana telah penulis uraikan di atas, pada saat-saat waktunya berjamaah hanya dihadiri beberapa orang saja. Padahal berjamah dapat meningkatkan silaturrahmi bersama, dan tali persaudaraan terhadap sesama manusia agar terbinanya suatu masyarakat yang madani.
Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang meninggalkan shalat maka orang itu yang meruntuhkan agama dan barang siapa yang mendirikan shalat maka orang itu yang mendirikan agama.[2] Shalat adalah ibadah yang paling utama diantara ibadah-ibadah yang lain, tetapi orang banyak meninggalkannya dan ibadah yang lain ada kerjakan seperti puasa, membayar zakat, dan lain-lain. Allah SWT berfirman sebagai berikut:
??????? ?????? ???????? ??? ??????? ?? ???? ????. (????:??(
Artinya: Dan dirikan salat, tunaikan zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk. (Q.S. Al-Baqarah: 43)

Peran tokoh masyarakat dalam peningkatan masyarakat sangat berpengaruh dalam peningkatan ibadah bagi masyarakat dikarenakan tokoh masyarakat adalah sesosok panutan masyarakat terhadap segala persoalan yang dihadapi setiap masyarakat, terutama dalam hal ibadah. Rasulullah SAW bersabda:
?????? ???? ????? ?? ?????. (??? ???????)
Artinya: "Masing-masing kamu adalah pengembala (pemimpin) dan masing-masing kamu harus bertanggung jawab atas kepemimpinan mu itu". ( H.R. Bukhari)[3]

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis tetarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Peranan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat Moncrang Syamtalira Aron"

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.     Adakah peranan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat Moncrang Syamtalira Aron?
2.     Upaya-upaya apa saja yang dilakukan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat Moncrang Syamtalira Aron?

C.    Definisi Operasional
1.     Peranan Tokoh Masyarakat
Istilah peranan berasal dari kata "peran" yang ditambah akhiran "an" yang berarti sesuatu yang menjadi bagian dari sebuah pekerjaan atau memegang yang terutama terjadi sesuatu hal/peristiwa dengan adanya sebuah tempat berpijak.[4]Peranan merupakan sesuatu yang biasanya sering disebut dengan fungsi yaitu kedudukan sesuatu yang sangat penting, fungsi ini penyebutannya ditempatkan menurut tempat dan kegunaannya.
Tokoh masyarakat menurut Soerjono Soekanto adalah sosok atau seseorang yang memiliki kemampuan luar biasa dalam hal kepemimpinan yang didasarkan kepribadian individu yang bisa diandalkan oleh orang lain.[5]
Sedang peranan tokoh masyarakat yang penulis maksudkan adalah peran seorang pemimpin atau tokoh dalam masyarakat yang mengatur masyarakatnya agar selalu beribadah kepada Alla SWT, dan hidup bermasyarakat sesama makhluk tuhan.
 Tokoh masyarakat yang berperan di sini adalah yang terutama sekali adalah ulama atau guru pengajian dikarenakan ulama merupakan panutan dalam segala hal yang menyangkut tentang kehidupan baik secara duniawi maupun ukhrawi bagi setiap masyarakat yang berada di desa Moncrang.
2.     Peningkatan Ibadah
Peningkatan adalah kemajuan atau adanya tingkatan terhadap sesuatu yang dilakukan kepada arah yang lebih tinggi.[6]Ibadah adalah Sesuatu perbuatan yang dilakukan manusia yang diridhakan dan hanya mengharap balasan dari Allah SWT.[7]Sedangkan peningkatan ibadah yang penulis maksudkan adalah meningkatnya ibadah masyarakat Moncrang atas peran tokoh masyarakat (pemimpin) yang membina masyarakatnya dalam hal ibadah kepada Allah SWT.


D.    Tujuan Penelitian
1.     Untuk mengetahui peranan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat Moncrang Syamtalira Aron.
2.     Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam peningkatan ibadah pada masyarakat Moncrang Syamtalira Aron.

F.    Populasi dan Sampel
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruhan tokoh masyarakat yang berjumlah 18 orang di desa Moncrang Syamtalira Aron. Dikarenakan jumlah populasi di bawah 100 orang, maka penelitian ini disebut penelitian populasi (population sampling)[8] Maka yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah sejumlah populasi yang ada, yaitu kepala desa 1 orang, tgk imam 1 orang, aparatur desa 12 orang, dan Ulama/guru ngaji 4 orang yang berjumlah 18 orang.

G.   Metode Penelitian
Untuk memperoleh data-data dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif, secara memberikan gambaran terhadap segala bentuk permasalahan yang terjadi disuatu tempat atau daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Library Research, yaitu penulis berusaha mendapatkan data-data melalui sejumlah literatur atau buku-buku yang ada kaitannya dengan peranan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat Moncrang Syamtalira Aron
2. Field Research, Yaitu penulis berusaha mendapatkan data-data tentang peranan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat Moncrang Syamtalira Aron, dengan teknik sebagai berikut.
      1. Observasi
                        Observasi ini dilakukan dengan menyiapkan panduan observasi tentang kegiatan belajar mengajar siswa dan penggunaan metode yang digunakan guru dalam mengajar siswa.
2. Wawancara
Wawancara ini ditujukan kepada tokoh masyarakat, melalui pemberian beberapa pertanyaan, untuk mendapatkan data kongkrek tentang peranan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat Moncrang Syamtalira Aron peranan tokoh masyarakat dalam peningkatan ibadah pada masyarakat Moncrang Syamtalira Aron
            Adapun mengenai teknik penulisan penelitian ini berpedoman pada buku pedoman penulisan karya ilmiah fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh 2001.[9]





[1]Daud Rasyid, Islam dalam Berbagai Dimensi,(Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hal. 24

[2]Ahmad Dimyathi Badruzzaman, Umat Bertanya Ulama Menjawab, (Bandung: Al-Gensindo, 2002), hal. 45

[3]H.R. Bukhari, Bulughul Maram, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hal. 177
[4]Wjs. Poerwadarminta, Pusat Pembuatan dan Pengembangan Bahasa Dep. P dan K, (Jakata: Balai Pustaka, 1986), hal. 735

[5]Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), hal. 172

[6]Ahmad Dimyathi, Ulama� hal. 53

[7]Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam,(Bandung: Al-ma'arif, 1989). Hal. 131
[8]Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 112

[9]Fakultas Tarbiyah, Pedoman penulisan karya ilmiah, Edisi pertama (Banda Aceh: IAIN Ar-Raniry, 2001), hal.9.