Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Evaluasi dalam Pendidikan Islam


A.    Evaluasi dalam Pendidikan Islam          
                             

Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh. Menurut M. Ngalim Purwanto evaluasi adalah “suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan”.[1]
Menurut Abuddin Nata “evaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan situasi yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan”.[2] Evaluasi dalam pendidikan Islam merupakan cara atau tekhnik penilaian terhadap tingkah laku manusia didik bedasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehansif dari seluruh aspek-aspek kehidupan, karena manusia hasil pendidikan agama Islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religius juga berilmu yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakatnya. Menurut Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Jilid II, evaluasi adalah:
Penilaian yang dilakukan secara profesional terhadap berbagai proses pelaksanaan kegiatan tertentu yang terukur, yang hasil pengukurannya  akan dijadikan bahan pertimbangan, perbaikan-perbaikan dan atau solusi alternatif terhadap masalah yang menjadi penyebab hasil tindakan kurang relevan dengan tujuan yang telah di tentukan sebelumnya”.[3]

Dalam pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan Islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan Islam dan proses pembelajaran.
Selanjutnya, Evaluasi dalam pendidikan Islam merupakan cara atau tehnik penilaian terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental-psikologis dan spiritual religius, karena manusia bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religius, melainkan juga berilmu dan berketerampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakatnya.[4]

Evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi pendidikan islam pada peserta didik .sedang dalam ruang lingkup luas, evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tingkat kelemahan suatu proses pendidikan Islam (dengan seluruh komponen yang terlibat didalam nya) dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Evaluasi pendidikan Islam adalah “suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di dalam pendidikan Islam”.[5] “Program evaluasi ini diterapkan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan kelemahan-kelemahan yang dilakukan, baik berkaitan dengan materi, metode, fasilitas dan sebagainya”.[6] Oleh karena itu, yang dimaksud evaluasi dalam pendidikan Islam adalah “pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam guna melihat sejauhmana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri”.[7]
Jadi evaluasi pendidikan Islam yaitu kegiatan penilaian terhadap tingkah laku peserta didik dari keseluruhan aspek mental-psikologis dan spiritual religius dalam pendidikan Islam, dalam hal ini tentunya yang menjadi tolak ukur adalah Alquran dan al-Hadits. Dengan pelaksanaan evaluasi ini bukan hanya pendidik juga keseluruhan aspek/unsur pendidikan Islam




               [1] M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 3.

               [2] Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan, hal. 307.
              
               [3] Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid II, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hal. 203.
               [4] M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 162.

               [5] Zuhairini, dkk., Metodik Khusus pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), hal. 139.

               [6] Abdul Mujib & Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, cet. II, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 211.

               [7] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, cet. I,  (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 54.