Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
2.1 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perilaku
1)
Faktor
pembawaan (Hereditas)
Pembawaan dapat diartikan sebagai kecendrungan untuk
tumbuh dan berkembang bagi manusia menurut pola-pola, ciri-ciri, sifat-sifat
tertentu yang timbul saat konsepsi dan berlaku sepanjang hidup seseorang.
2)
Faktor
Lingkungan (Environment)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang melinkungi atau
mengelilingi individu sepanjang hidupnya. Suatu kenyataan bahwa pribadi-pribadi
atau individu-individu sebagai bagian dari alam sekitarnya, tidak dapat lepas
dari lingkungannya itu. Bahkwan beberapa ahli mengatakan bahwa individu tidak
akan berarti apa-apa tanpa adanya lingkungan yang mempengaruhinya, baik itu lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu
setiap kelompok kerja sama terdiri dari personel dengan kemampuan yang
berbeda-beda harus memiliki seorang pemimpin (kepala sekolah) yang mampu
(trampil) dalam menggerakkan peran guru, hal ini merupakan suatu skill dalam
seni kepemimpinan, skill ini terdiri dari 4 (empat) unsur yang menentukan
prilaku seorang pemimpin. Burhanuddin (1994:74) yaitu :
1)
Otoritas
atau kekuatan penelitian. Unsur ini menentukan pada wewenang atau otoritas dan
kekuatan pemimpin. Kedua istilah ini diambil dari kata “authority” dan “power”.
Power menunjukkan pada konsep yang lebih luas yang berarti suatu kemampuan
individu atau kelompok dalam mempengaruhi dan menggerakkan orang atau kelompok
lain. Ada beberapa
cara yang harus dipenuhi untuk mencapai “power” ini misalnya melalui legalitas,
keahlian seseorang “referen power” (yang dapat memberikan pengaruh pada orang
banyak atau kelompok sehingga mereka mau menerapkan ide-idenya). Reward power
biasanya dimiliki oleh seseorang yang mendapatkan penghargaan besar dan ada
pula kekuasaan itu diperoleh melalui paksaan sehingga sering disebut dengan
“coereive power”.
2)
Kemampuan
dalam menyatupadukan sumber tenaga manusia yang memiliki daya-daya motivasi
yang bervariasi setiap waktu dan situasi.
Dengan bekal pengenalan dasar motivasi ini memungkinkan pemimpin
punya persepsi terhadap hakikat dan kekuatan kebutuhan-kebutuhan manusia
sehingga mampu membatasi dam merencanakan cara-cara memuaskan mereka, maupun
mengelolanya secara efektif agar memperoleh respon yang diinginkan.
3)
Kemampuan
dalam mengembangkan iklim kerja dalam merespon dan membangkitkan / menimbulkan
motivasi. Unsur ini menunjukkan kemampuan dalam membangkitkan semangat bawahan
segenap kemampuan mereka sepenuhnya dalam menyelesaikan suatu kegiatan.
4)
Kemampuan
dalam mengembangkan gaya-gaya kepemimpinan
yang tepat. Unsur ini lebih menekankan pada kemampuan pemimpin dalam
memilih bentuk (tips kepemimpinan) yang sesuai dengan situasi atau iklim
organisasi untuk menggerakkan bawahannya secara berhasil.