Hukuman
dan Ancaman Bagi Pendendam
Sebagaimana diketahui bahwa setiap perbuatan yang dilakukan oleh
sesorang di dalam dunia ini pasti ada balasannya. Apabila perbuatan itu baik, maka baiklah
balasannya dan apabila perbuatan itu buruk, maka buruklah balasannya. Perbuatan
ini pasti ada balasannya dari Allah walaupun sedikit dilakukan oleh manusia.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Az-Zalzalah ayat 7-8, yang
berbunyi:
`yJsù ö@yJ÷èt tA$s)÷WÏB >o§s #\øyz ¼çntt ÇÐÈ `tBur ö@yJ÷èt tA$s)÷WÏB ;o§s #vx© çntt
(الزلزالة :7-8)
Artinya: Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.(Q.S. Az-Zalzalah: 7-8)
Ayat di atas,
dapat dipahami bahwa semua perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia
di dalam dunia ini akan ada balasannya dihari akhirat nanti.
Demikian pula
dengan dendam, apabila seseorang
yang mempunyai perasaan dendam dalam hatinya, lalu ia membalas
dendamnya tersebut kepada orang lain, maka ia akan mendapat balasan dari Allah
dihari kiamat kelak. Allah juga akan
memberikan siksaan dan ancaman bagi orang yang bersifat dendam, apabila dengan
dendamnya itu ia berbuat kezaliman kepada orang lain.
Hal ini sesuai
dengan firman Allah dalam surat Al-Mukmin ayat 18, yang berbunyi.
öNèdöÉRr&ur
tPöqt ÏpsùÎFy$# ÏÎ) Ü>qè=à)ø9$# t$s!
ÌÅ_$uZptø:$#
tûüÏJÏà»x. 4
$tB
tûüÏJÎ=»©à=Ï9
ô`ÏB 5OÏHxq
wur 8ìÏÿx©
äí$sÜã
(المؤمن: 18)
Artinya: Berilah
mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati
(menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. orang-orang yang
zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang
pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya. (Q.S. Al-Mukmin: 18).
Ayat di atas,
dapat dipahmi bahwa Allah memberikan suatu peringatan kepada orang-orang yang
zalim tidak akan mendapatkan pertolongan pada hari kiamat kelak. Dalam surat
Al-Hajj ayat 71 Allah juga berfirman sebagai berikut:
$tBur… tûüÏHÍ>»©à=Ï9
`ÏB
9ÅÁ¯R
(الحج: 71)
Artinya: …Dan bagi orang-orang
yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolongpun. (Q.S. Al-Hajj: 71).
Dari
penjelasan di atas, penulis dapat memahami bahwa orang-orang yang berbuat
zalim, ia akan mendapatkan ancamam dari Allah SWT. Namun demikian jika
seseorang menzalimi
orang lain, maka orang yang dizalimi tersebut tidak berhak menyimpan rasa
kebencian, kedengkian dan dendam di dalam hatinya. Karena sikap dendam
merupakan suatu sikap yang tidak sesuai dengan pribadi seorang muslim yang
telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Syahid
Dastaghib dalam bukunya “Menuju Kesempurnaan Diri-Wacana Seputar Akhlak Islam”
mengatakan bahwa “Prilaku
Dendam banyak menimbulkan kejahatan di antara sesama
manusia. Seperti pembunuhan, perkelahian, permusuhan dan lain-lain yang diakibatkan
oleh dendam.”[1]
Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa
penyakit dendam lebih
hina atau lebih buruk di bandingkan dengan kejahatan yang lain. Karena dendam dapat
menimbulkan berbagai tindak kejahatan. Dengan demikian hukuman dan ancaman bagi
pendendam serta akibat yang harus ditanggung pada hari akhirat kelak adalah
seperti dalam sebuah hadits Rasulullah SAW., berikut:
عن أبي هريرة رضي الله
قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ثلاث من لم يكن فيه واحدة منهن فان الله
تعالى يغفرله ما سوى ذلك لمن يشاء: ١- من مات لا يشرك بالله شيأ،۲- من لم يكن ساحرا من السحرة، ۳-
من لم ﻴحقد على اخيه (رواه بخاري)
Artinya
: Ada tiga hal
yang jika seseorang terbebas dari salah satunya, sungguh Allah akan memberikan
maaf atas segala kesalahannya (kecuali yang tiga) sesuai kehendak-Nya,
yaitu 1. Seseorang yang mati dengan tidak membawa syirik kepada Allah dengan
sesuatu apapun, 2. Orang yang bukan tukang sihir, 3. Orang yang tidak bersikap
dendam kepada saudaranya.(H.R. Bukhari).[2]
Hadits di atas, dapat dipahami bahwa Allah akan mengampuni
semua dosa-dosa yang diperbuat oleh hambanya. Apabila ia dapat menjaga diri dan
terhindar dari berbuat syirik, sihir dan dendam kepada saudaranya maka ia akan
mendapat ampunan dari Allah. Tetapi jika seseorang memiliki salah satu dari
ketiga sifat di atas, maka ia tidak akan mendapat ampunan Allah. Dengan
demikian sungguh rugi jika seseorang muslim menyimpan rasa dendam di dalam
hatinya. Karena apabila seseorang hamba tidak mendapatkan ampunan dari Allah,
maka nerakalah tempat kembalinya.
Selain dari hukuman dan ancaman di atas, maka orang
pendendam juga mendapatkan nilai yang negatif dari kawan dan masyarakat lainnya.
Hal ini akan mengakibatkan kerugian bagi pendendam itu sendiri.
Di antara hal-hal yang merugikan orang yang dendam di
dalam berkawan dan bermasyarakat adalah:
a.
Masyarakat
akan menjauhi berkawan dengan orang yang memiliki sifat dendam
Amir An-Najar dalam
bukunya “Mengobati Gangguan Jiwa” megatakan
bahwa “Manusia sebagai makhluk sosial tidak
dapat hidup sendiri-sendiri. Ia akan memerlukan kawan sebagai sahabat dalam
hidupnya dan sebagai tempat ia berbagi rasa suka dan duka”.[3]
Dengan demikian, persahabatan merupakan suatu hal
yang sangat penting untuk dipelihara dan dijaga oleh seseorang dalam kehidupannya.
Akan tetapi hal ini berbeda dengan orang yang bersifat dendam, ia akan dijauhi
bahkan dibenci oleh sahabat-sahabatnya. Hal ini merupakan suatu kerugian bagi
orang yang bersifat dendam itu sendiri.
b. Orang yang bersifat dendam tidak akan
mendapatkan pertolongan dari orang lain
Amir An-Najar dalam bukunya “Mengobati
Gangguan Jiwa” mengatakan bahwa orang yang memiliki
perasaan dendam dalam hatinya, ia akan di jauhi dan dimusuhi oleh orang lain.
Sehingga ia tidak akan mendapatkan pertolongan dan kasih sayang dari masyarakat
lainnya”.[4]
Pertolongan
dan kasih sayang antar sesama sangat dibutuhkan oleh setiap manusia yang hidup
di dunia yang fana ini. Manusia tidak akan bahagia tanpa adanya kasih sayang
dan pertolongan orang lain, bahkan saling tolong menolong ini merupakan suatu
kebaikan yang sangat besar pahalanya dari Allah SWT.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa hukuman dan ancaman bagi orang yang memiliki sifat dendam
adalah: tidak akan mendapatkan pertolongan pada hari kiamat
kelak, apabila ia berbuat kezaliman kepada orang lain, Allah
tidak akan mengampuninya selama ia menyimpan perasan dendam dalam hatinya. Sehingga
apabila ia meninggal akan mendapat azab dari Allah SWT. Selain itu dalam
kehidupan sehari-hari orang yang dendam
akan dijauhi dan dibenci oleh masyarakatnya.
[1]Syahid
Dastaghib, Menuju Kesempurnaan Diri-Wacana Seputar Akhlak Islam,
(Jakarta: Lentera, 2003) hal. 190.
0 Comments
Post a Comment