Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam


INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP ANAK USIA DINI

Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam


A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan nilai sebab lebih banyak mengutamakanaspek nilai, baik nilai ketuhanan maupun nilai kemanusiaan dan nilai etika dan estetika danlainnya yang dapat ditanamkan atau ditumbuhkembangkan ke dalam diri peserta didik sehingga dapat melekat pada dirinya dan menjadi kepribadiannya, namun sayangnya ada juga yang menganggap bahwa pendidikan agama Islam belum memadai dan kurang relevan dengan tuntunan zamannya.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk masa depan, pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Memberikan perhatian yang lebih kepada anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan, merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menyiapkan generasi unggul yang akan meneruskan perjuangan bangsa. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age) yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia. Masa ini sekaligus merupakan masa yang kritis dalam perkembangan anak. Jika pada masa ini anak kurang mendapat perhatian dalam hal pendidikan, perawatan, pengasuhan dan layanan kesehatan serta kebutuhan gizinya dikhawatirkan anak tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.[1]

Salah satu bagian penting yang harus mendapatkan perhatian terkait dengan pendidikan yang diberikan sejak usia dini adalah penanaman nilai moral melalui pendidikan di Raudhatul Athfal (RA). Pendidikan nilai dan moral yang dilakukan sejak usia dini, diharapkan pada tahap perkembangan selanjutnya anak akan mampu membedakan baik buruk, benar salah, sehingga ia dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.[2]Hal itu akan berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam hal bersosialisasi. Pendidikan dan bimbingan akhlak di Raudhatul Atfhal diprogramkan dalam pengembangan sikap dan prilaku yang mencakup, 1) Rumpun pengembangan moral dan nilai-nilai agama, 2) Rumpun pengembangan sosial dan emosiaonal.
Dalam membimbing dan mengembangkan potensi anak usia dini perlu memilih metode yang tepat. Untuk itulah guru atau pendidik harus pandai dalam memilih dan menentukan metode yang akan digunakan untuk menanamkan nilai-nilai agama anak agar pesan moral yang ingin disampaikan guru dapat benar-benar sampai dan dipahami oleh anak untuk bekal kehidupannya di masa depan[3]. Pemahaman yang dimiliki guru atau pendidik akan mempengaruhi keberhasilan menanaman nilai-nilai agama anak secara optimal.
Internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam yang bersumber pada al-Qur-an dan al-Sunnah merupakan ruhnya lembaga pendidikan Islam khususnya, oleh sebab itu cara dan bentuk pendidikan seyogyanya dengan mengembangkan dan memberikan kesadaran pesertadidik terhadap nilai-nilai pendidikan Islam seperti ke$u$uran, kebersihan, lemah lembut,kasih sayang, kebaikan, kebi$akan, kebenaran, keikhlasan, kesabaran, dan lain sebagainya,Secara tidak langsung pendidikan Islam berguna untuk meningkatkan keyakinan,ketak#aan, persatuan, kebersamaan, ketaatan, maka setiap kegiatan baik di dalam kelasmaupun di luar kelas yang dilakukan, seyogyanya selalu diintegrasikan dengan nilai-niali pendidikan Islam sehingga mampu membina dan mendidik peserta didik yang memiliki sifatyang baik dan benar secara perilaku maupun ucapan yang dapat diinternalisasikan dengan pengalaman, pengetahuan, wawasan dan ilmu yang dimiliki dengan nilai-nilai yangdipercayai dan dipedomani dalam rangka menyelesaikan problema atau masalah yangdihadapi serta dapat diaplikasikan nilai-nilai pendidikan Islam di dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil judul dalam penulisan proposal skripsi ini adalah Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Terhadap Anak Usia Dini.
B.     Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana internalisasi nilai-nilai islam terhadap anak usia dini?
2.       Bagaimana pembinaan nilai-nilai pendidikan agama islam bagi anak usia dini?
3.      Bagaimana internalisasi moral keagamaan bagi anak usia dini?            
C.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut:      
1.      Untuk mengetahui internalisasi nilai-nilai islam terhadap anak usia dini.
2.       Untuk mengetahui pembinaan nilai-nilai pendidikan agama islam bagi anak usia dini.
3.      Untuk mengetahui internalisasi moral keagamaan bagi anak usia dini.            
D.    Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitiandalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagi berikut:
              Secara teoritis pembahasan ini bermanfaat bagi para pelaku pendidikan, secara umum dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai internalisasi nilai-nilai pendidikan islam terhadap anak usia dini. Selain itu  hasil pembahasan ini dapat di jadikan bahan kajian bidang study pendidikan.
              Secara praktis, hasil pembahasan ini dapat memberikan arti dan nilai tambah dalam memperbaiki dan mengaplikasikan internalisasi nilai-nilai pendidikan islam terhadap anak usia dini ini dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, pembahasan ini di harapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.

E.     Landasan Teori

Tujuan pendidikan Islam adalah membentuk generasi berkualitas pemimpin, yakni (1) berkepribadian Islam, (2) menguasai tsaqofah Islam, dan (3) menguasai ilmu kehidupan (sains dan teknologi) yang memadai. Apabila ke tiga tujuan ini tercapai, maka akan terwujudlah generasi pemimpin yang individunya memiliki ciri sebagai insan yang sholeh/sholehah, sehat, cerdas dan peduli bangsa.
Upaya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam ini sangat erat kaitannya dengan sistem hidup Islam. Sebagai bagian yang menyatu (integral) dari sistem kehidupan Islam, pendidikan memperoleh masukan dari supra sistem, yakni keluarga dan masyarakat dan atau lingkungan, dan memberikan hasil/keluaran bagi suprasistem tersebut. Sementara sub-sub sistem yang membentuk sistem pendidikan antara lain adalah tujuan pendidikan itu sendiri, anak didik, manajemen, struktur dan jadwal waktu, materi, tenaga pendidik/pengajar dan pelaksana, alat bantu belajar, teknologi, fasilitas, kendali mutu, penelitian dan biaya pendidikan.
Internalisasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan anak usia dini menjadi sangat strategis karena merupakan proses penghayatan atau penguasaan secara mendalam tentang nilai-nilai Islam yang dijadikan sebagai pedoman bertingkah laku keagamaan melalui pendidikan dan pengajaran. Internalisasi atau penghayatan/penguasaan nilai nilai islam dapat dimulai dengan jenis-jenis permainan yang sudah disyariatkan oleh Nabi Muhammad saw. Yang penting orang tua mengawasi jenis-jenis permainan yang dilakukan anak, karena setiap jenis permainan akan memiliki dampak pada perkembangan kejiwaan anak dikemudian hari.
Untuk itu sebagai guru ataupun orang tua juga harus membekali pada pembinaan kepribadian anak tentang aqidah, ibadah, hubungan kemasyarakatan, moral, Perasaan (kepekaan rasa), Kesehatan Jasmani, Intelektual dan Kesehatan anak. Sehingga anak dikemudian hari akan seimbang perkembangannya baik keceerasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) maupun Kecerdasan Spiritualnya (SQ). Pada giliranya anak akan siap mengadapi dunianya baik pada pengelolaan peluang-peluang maupun tantangan-tantangan dalam kehidupanya.
F.     Kajian Terdahulu

Diantara para peneliti sebelumnya, antara lain :
Pembahasan tentang problematikan pendidikan RA pernah ditulis oleh Nama: Adrami Nim: A. 284316/3266 (Sekolah Tinggi Agama Islam) Almuslim Matangglumpangdua Bireuen Pada tahun 2011 dengan judul skripsi Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Anak usia Dini Dalam Mengatasi Problematika Remaja.  Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah library research atau kepustakaan. Denga kesimpulannya sebagai berikut: 1) Upaya untuk mencapai tujuan pendidikan Agama Islam ini sangat erat kaitannya dengan sistem hidup Islam. Sebagai bagian yang menyatu (integral) dari sistem kehidupan Islam, pendidikan memperoleh masukan dari supra sistem, yakni keluarga dan masyarakat atau lingkungan, dan memberikan hasil/keluaran bagi suprasistem tersebut. 2) Fungsi pendidikan Islam dalam membina keluarga merupakan suatu proses untuk membimbing anak untuk menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan secara optimal agar mampu mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.                       3) Pendidikan anak dimulai dari pendidikan orang tua di rumah dan orang tua yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak mereka, Lembaga pendidikan prasekolah hanya merupakan lembaga yang membantu proses tersebut. Sehingga peran aktif dari orang tua sangat diperlukan bagi keberhasilan anak-anak.
Penelitian yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa mereka memfokuskan pada problematikan pendidikan agama islam bagi anak usia dini. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah difokuskan pada Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Terhadap Anak Usia Dini.
G.    Metodologi Penelitian

1.      Jenis penelitian

Penelitian ini adalah jenis studi yang termasuk kedalam library research atau kepustakaan yaitu data/bahan yang diambil dari data/bahan yang tertulis atau pernah diteliti sebelumnya.[4] Adapun pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif.  Pendekatan kualitatif penulis gunakan untuk menganalisis tentang internalisasi nilai-nilai pendidikan islam terhadap anak usia dini. Maka dengan sendirinya penganalisaan data ini lebih difokuskan pada penelitian kepustakaan (Library Research), yakni dengan membaca, menelaah dan mengkaji buku-buku dan sumber tulisan yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas.
2.      Metode Penelitian

Metode yang penulis digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode pemecahan masalah yang ada masa sekarang meliputi pencatatan, penguraian, penafsiran dan analisa terhadap data yang ada, sehingga menjadi suatu karya tulis yang rapi dan utuh. Penelitian ini akan menjelaskan internalisasi nilai-nilai pendidikan islam terhadap anak usia dini.
3.      Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
NO
Ruang Lingkup Penelitian
Hasil Yang diharapkan
1
Internalisasi nilai-nilai islam terhadap anak usia dini
a)      Pengajaran Akidah
b)      Pengajaran Ibadah
c)      Pengajaran Akhlak
2
Pembinaan Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam bagi anak usia dini
a)      Nilai Aqidah
b)      Nilai Ibadah
c)      Nilai Akhlak
3
Internalisasi moral keagamaan bagi anak usia dini
a)      Nilai Keimanan
b)      Nilai Ibadah
c)      Nilai Akhlak

4.      Sumber Data
Sumber data dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)      Data Primer
Husein Umar menjelaskan bahwa data primer adalah �data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara, pengisisan kuesioner, dan observasi�.[5] Berdasarkan referensi tersebut maka disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mempunyai sumber data primer, karena peneliti tidak melakukan wawancara dan tidak juga menyebarkan kuisioner kepada pihak lain.
b)      Data Sekunder
Husein Umar menjelaskan bahwa data sekunder adalah �data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-digram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut, misalnya data kinerja perbankan nasional yang dikeluarkan suatu badan riset�.[6]Sebagai sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa bahan pustaka yang ditulis dan dipublikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara langsung melakukan pengamatan atau berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskripsikan. seperti buku-buku, literatur-literatur, artikel, jurnal, bahan internet dan bahan-bahan lainnya yang ada kaitan dengan penelitian ini.
5.      Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik library research yaitu menelaah buku-buku, teks dan literature-literature yang berkaitan dengan permasalahan di atas.[7]Suatu metode pengumpulan data atau bahan melalui perpustakaan yaitu dengan membaca dan menganalisa buku-buku, majalah-majalah yang ada kaitannya dengan masalah yang penulis teliti. Selain itu juga akan memanfaatkan fasilitas internet untuk memperoleh literatur-literatur yang berhubungan dengan skripsi ini.
6.      Tehnik Analisa Data

Teknik analisis data adalah suatu teknik penelitian untuk merangkum apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, jeli dan benar. Analisis data juga diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.[8]    
Untuk menganalisis terhadap data yang sudah terkumpul, teknik yang di gunakan adalah �deskriptif analitik� yaitu dengan mengambarkan dan memaparkan internalisasi nilai-nilai pendidikan islam terhadap anak usia dini kemudian dianalisa secara cermat dengan mengunakan berbagai metode sebagai berikut : 
a)      Metode Deduksi
Metode deduksi adalah �metode yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduksi yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduksi sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus�.[9]Dalam kaitannya dengan pembahasan kali ini, metode deduksi digunakan untuk memperoleh gambaran detail dari internalisasi nilai-nilai pendidikan islam terhadap anak usia dini.


b)      Metode Induksi
Metode induksi yaitu �menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum�.[10]Dalam kaitanya dengan penelitian ini, metode ini di gunakan untuk memperoleh gambaran yang utuh terhadap internalisasi nilai-nilai pendidikan islam terhadap anak usia dini.
c)      Metode komparasi
Metode komparasi yaitu �penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu�.[11]Dalam penelitian ini metode komparasi ini digunakan unuk membandingkan internalisasi nilai-nilai pendidikan islam terhadap anak usia dini.  

H.    Garis Besar Isi Skripsi

Adapun yang menjadi garis besar dalam penulisan  proposal skripsi  ini adalah sebagai berikut:
            Pada bab satu terdapat pendahuluan meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, penjelasan istilah, tujuan pembahasan, kegunaan pembahasan, Landasan Teori, Kajian terdahulu, metode penelitian dan garis besar isi skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Ahmad, dan Anwar, Pendidikan Anak Usia Dini; Panduan Praktis bagi Ibu dan Calon Ibu, Bandung: Alfabeta, 2009

Aqila Smart, dan Supardi, Ide-ide Kreatif Mendidik Anak bagi Orang Tua Sibuk, Yogyakarta: Katahati, 2010.

Kartini, Pengantar Metodologi Research Sosial, Bandung: Alumni, 1980.

Lexy J., Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.

Mukhamad Murdiono, Metode Penanaman Nilai Moral untuk Anak Usia Dini, Yogyakarta: Universitas Negeri Yokyakarta,2009

Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid I, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1987.

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Uyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfa Beta, 2003.









                [1]Mukhamad Murdiono, Metode Penanaman Nilai Moral untuk Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yokyakarta,2009), hal. 3.
                [2] Arsyad Ahmad, dan Anwar, Pendidikan Anak Usia Dini; Panduan Praktis bagi Ibu dan Calon Ibu, (Bandung: Alfabeta, 2009), 18.
                [3]Aqila Smart, dan Supardi, Ide-ide Kreatif Mendidik Anak bagi Orang Tua Sibuk, (Yogyakarta: Katahati, 2010), hal81.
                [4] Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid I, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1987), hal. 136.
                [5] Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 42.

                [6]Ibid.,
[7]Kartini, Pengantar Metodologi Research Sosial, (Bandung: Alumni, 1980), hal. 28.
[8]Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), hal. 155.
                [9]Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari https://Ibud.Wordpress.Com.

                [10]Budiyanto, Metode Deduksi dan Induksi. Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari https://Ibud.Wordpress.Com.

                [11] Raden Sanopaputra, Analisis Komparatif, Artikel diakses tanggal 20 Oktober 2015 dari http://.blogspot.co.id.html.