Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Arab
A. Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Arab
1.
Kedudukan Bahasa Arab
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa tertua
yang dikenal oleh manusia dan satu-satunya bahasa yang paling berkembang dan
cepat penyebarannya. Sekalipun tata bahasanya demikian lengkap namun sangat mudah dipelajari. Karakternya unik
yang khusus yang dimilikinya menjadi bahasa Arab sebagai bahasa pilihan bagi
kitab suci yang paling mulia. bahasa adalah wasilah untuk berkomunikasi, demikian
pula bahasa Arab, hanyalah sebuah wasilah untuk komunikasi sosial tetapi ada
satu Keistimewaan tambahan yang tidak dimiliki oleh bahasa lain, yaitu nilai
ibadah. Maka berkomunikasi dengan bahasa Arab adalah ibadah, demikian juga
mempelajarinya, mengerjakannya, dan menelaah kitab-kitab Arabiah.
Sebab bertaammul (berinteraksi) dengan bahasa ini dianggap telah menghidupkan
dan menjaga fondasi terpenting Islam yaitu Al-Qur’an.[1]
Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai
bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada
sebagaimana Firman Allah SWT:
!$¯RÃŽ)
çm»oYø9tRr&
$ºRºuäöè%
$wÎ/ttã
öNä3¯=yè©9
cqè=É)÷ès?
Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” (QS. Yusuf ayat: 2).
Ibnu
Katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “yang demikian itu
(bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa
yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengenai lagi cocok untuk
jiwa manusia.[2] Oleh karena itu kitab yang paling mulia
(yaitu Al-Qur’an) diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang paling mulia (yaitu Rasulullah),
dengan bahasa yang termulia (yaitu bahasa Arab), melalui perantara malaikat
yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada
dataran yang paling mulia di atas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal
turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Ramadhan), sehingga Al-Qur’an
menjadi sempurna dari segala sisi.[3]
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah dalam iqtidha shirathal mustaqim berfatwa: “sesungguhnya
bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama dan hukum mempelajarinya adalah
wajib, karena memahami Al-kitab dan As-sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah
bisa difahami kecuali dengan memahami bahasa Arab.[4]
Hal ini sesuai dengan kaidah apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali
dengannya maka ia juga hukumnya wajib. Beliau juga berkata: “sesungguhnya
ketika Allah menurunkan Kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai
risalah (Al-kitab) dan Al-hikmah (As-sunnah), serta menjadi generasi awal agama
ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami
dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu
memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi
dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan
menegakkan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi
awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.[5]
Sesungguhnya
bahasa Arab merupakan bahasa yang dipilih oleh Allah untuk agama Islam dan
tidak seorangpun yang meragukan jika peranan bahasa Arab bagi ilmu Islam sebagaimana
peran lisan bagi segenap anggota badan, bahkan, tidak berlebihan jika kita
katakan bahwa sesungguhnya kedudukan bahasa Arab itu ibarat jantung bagi tubuh
manusia. Sebab itu merupakan bahasa agama Islam yang paling luhur dan dengan
bahasa inilah Al-Qur’an diturunkan. Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling
fasih, bahasa yang paling gambling dalam hal pemaparan, bahasa yang paling luas
cakupannya, dan bahasa yang paling banyak menyentuh berbagai makna yang
dirasakan di dalam jiwa. Oleh karena itulah kitab yang paling mulia ini
diturunkan dengan bahasa yang paling mulia pula.[6]
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “sesungguhnya Allah menurunkan
kitab-Nya dengan bahasa Arab, Allah mengangkat Rasul-Nya sebagai penyampai
Al-kitab dan Al-hikmah dari-Nya melalui lisan beliau yang berbahasa Arab, dan
Allah menjadikan orang-orang yang terdahulu membela agama ini dalam keadaan
bertutur kata dengan bahasa itu juga, dan terlebih lagi tidak ada cara lain
untuk memelihara keutuhan ajaran agama dan memahaminya kecuali dengan menjaga
bahasa ini. Allah pun telah mencirikan kitab-Nya sebagai sebuah kitab yang
berbahasa Arab dan tidak mengandung kebengkokan. Allah mensifati Al-Qur’an
sebagai sesuatu yang lurus, selain itu Allah juga mensifati Al-Qur’an dengan
sesuatu yang jelas.
Berdasarkan
penjelasan di atas, penulis dapat memahami bahwa bahasa arab memiliki kedudukan
yang sangat luar biasa dalam pandangan Islam. Di samping ia merupakan bahasa
Al-Quran, bahasa arab juga merupakan suatu bahasa yang sangat indah dan
memiliki keistimewaan-keistimewaan bila
dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya. Dengan demikian, mempelajari bahasa
arab merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh setiap pribadi muslim.
2. Fungsi
Bahasa Arab
Urgensitas
suatu bahasa dapat dilihat dari fungsinya yang mempunyai peran penting bagi
kehidupan manusia. Menurut Holliday ada tiga fungsi, yaitu ideational, interpersonal
social dan tekstual.[7]
Dari fungsi ini, kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari bahasa, bahasa
dan manusia bagaikan dua sisi mata uang yang apabila hilang salah satunya maka
kehidupan ini tidak banyak memberi makna bagi dirinya dan orang lain. Oleh
karena itu penciptaan manusia seiring dengan penciptaan kemampuan berbahasa dan
hanya manusialah yang memiliki bahasa sebenarnya.
Di sini
dapat kita lihat bahwa bahasa memberi pengaruh yang sangat kuat kepada
masyarakat, karena urgensinya bukan hanya media komunikasi, tetapi juga menjadi
modal hajat hidup manusia.
a. Fungsi Tekstual
Hubungan
bahasa Arab dengan Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW sebagai sumber utama agama Islam
tidak bisa dipisahkan. Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab dan tidak pernah
ada Al-Qur’an dengan bahasa lainnya. oleh sebab itu, hampir dapat dikatakan
bahwa seseorang akan mengalami kesulitan dalam memahami Al-Qur’an secara
mendalam tanpa menguasai bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur’an, seseorang
tidak akan menjadi ulama atau ustadz yang profesional jika tidak menguasai
bahasa Arab.[8]
Jadi fungsi tekstual di sini sangat mempengaruhi kaum beragama (Islam dan
lainnya) dalam ibadah, pola pikirnya, cara pandang dan pilihan teologinya.
b. Fungsi Sosial
Dalam
kajian sosiolinguistik, bahasa setidaknya berhubungan dengan empat hal:
1. Bahasa mempengaruhi masyarakat.
2. Masyarakat mempengaruhi bahasa.
3. Masyarakat dan bahasa saling mempengaruhi.
4. Bahasa dan masyarakat tidak saling mempengaruhi.
Sebagai contoh,
orang-orang yang hebat bahasa Arabnya diperlukan masyarakat secara terhormat
karena memiliki kemampuan yang berlebih dari kebanyakan orang, maka ia memiliki
status sosial yang lebih baik, dianggap Ustad, Ulama, pandai mengaji, memiliki
pengetahuan agama Islam yang cukup, karena memiliki ciri tersendiri dan tampil
beda dengan orang lain.
c. Bahasa Arab sebagai
bahasa politik
Dari segi politik, bahasa Arab telah berkembang dan mempengaruhi dunia
bagian Timur dan Barat. Di bagian Timur, masyarakat tutur bahasa Arab sangat
banyak jumlahnya, mulai dari Marokko, Aljazair, Libia, Republik Persatuan Arab,
Sudan, Lebanon, Saudi Arabia, Yordania, Irak, Iran, Afganistan, Turki, Mesir,
sebagian wilayah Afrika Utara. Negara-negara ini adalah negara yang tingkat
perekonomiannya stabil, kaya dan peradaban maju. Kebutuhan negara-negara
tersebut terhadap tenaga kerja Indonesia hampir tidak terpenuhi, karena faktor
kemampuan berbahasa Arab pada anak-anak bangsa ini lemah.
Masuknya agama Islam ke
Eropa Barat, sejak abad XI, sebagian masyarakat Eropa telah mempelajari bahasa
Arab, karena buku-buku ilmiah, seperti kedokteran, IPA, Matematika, dan
lain-lain, yang ada di Toledo, Seville, dan Cordova, banyak ber tulisan bahasa
Arab, maka para raja, misalnya Frederick II dan Alfonso X, menyuruh semua
rakyatnya mempelajari bahasa Arab, karena mampu berbahasa Arab pada saat itu,
merupakan gengsi dan kebanggaan bagi sebagian masyarakat Eropa. Dalam
organisasi dunia, bahasa Arab sejak tahun 1973 menjadi bahasa ke enam yang
resmi dipakai untuk bahasa persidangan PBB dan menjadi bahasa utama yang
dipakai untuk berkomunikasi dalam OKI (Organisasi Konferensi Dunia Islam).[9]
d.
Bahasa Arab sebagai Bahasa Ekonomi Islam, Perbankan,
dan Hukum Islam
Krisis ekonomi yang melanda
dunia akhir-akhir ini membuat perhatian masyarakat ekonomi melirik pengembangan
ekonomi dan perbankan dengan sistem syari’ah, yang diharapkan lebih mempunyai
daya tahan dari krisis. Bahkan di Indonesia, hampir-hampir tidak ada bank yang
membuka bank syari’ah.
Hal ini, memberi efek
kepada perkembangan dan pertumbuhan kosa kata Arab (mufradat) baru yang
berhubungan dengan perekonomian dan perbankan. Maka populer lah istilah
muamalah, zakat, infaq, waqaf dan sebagainya. Semua kosa kata ini berbahasa
Arab yang harus dipahami maksud dan konteks pemakaiannya oleh para pelajar/mahasiswa,
agar tidak ketinggalan zaman dan buta makna. Dengan demikian gengsi bahasa Arab
terus berkembang ke arah yang positif dan modern, karena menjadi bahasa
pergaulan antar masyarakat, kaum terpelajar, dan sebagainya.[10]
e.
Bahasa Arab sebagai bahasa budaya
Peranan bahasa Arab
dalam kebudayaan dunia dan nasional telah mengambil bagian penting sejak
berkembangnya agama Islam di nusantara pada abad XIII dan sampai saat ini masih
dirasakan peranannya secara leksikal maupun semantik. Hal ini terlihat pada
berbagai bidang dalam upacara sekaten di kraton Surakarta dan Yogyakarta,
misalnya upacara perkawinan, khataman, khitanan, kata sakral atau
mantera-mantera yang dipakai oleh masyarakat Indonesia yang menggunakan huruf
atau kata Arab. Bahkan ungkapan-ungkapan tertentu yang banyak dipakai oleh
masyarakat Indonesia secara meluas dan merakyat dengan menggunakan bahasa Arab.
Bahasa Arab mempunyai keanehan bisa sakti dan bisa mujarab, karena dapat
menyembuhkan berbagai penyakit manusia. dengan sarana air, seorang yang shaleh
membaca do’a yang berbahasa Arab lalu dihembuskan ke dalam air, dan air berisi
energi do’a, kemudian diberikan kepada orang yang sakit. Insya Allah dengan
izin-Nya, orang yang sakit akan sembuh. Bahasa Arab juga sangat berperan
karya-karya tulis anak-anak bangsa Indonesia. Banyak buku yang dikarang oleh
ustadz atau ulama di Indonesia dengan menggunakan huruf Arab-Melayu, seperti
buku Perukunan, Sifat Dua Puluh, Buku-Buku yang Berkaitan dengan Ibadah, Hikayat,
Sejarah Nabi Muhammad Saw, Tasawuf dan sebagainya.[11]
Dalam bidang
kesusasteraan Indonesia pada zaman pujangga lama banyak ditulis dengan huruf
Arab-Melayu yang banyak menggunakan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab,
maka mempelajari bahasa Arab bagi pelajar Indonesia, terutama jurusan sastra
Indonesia merupakan kunci untuk menggali kesusasteraan Indonesia lama, karena
banyaknya kata-kata Arab yang digunakan atau yang diambil menjadi kata-kata
bahasa Indonesia sekarang.[12]
Berdasarkan penjelasan
di atas, penulis dapat memahami bahwa bahasa arab memiliki fungsi yang sangat
penting dalam pandangan Islam, di mana Al-Quran yang merupakan sumber pertama
hukum Islam telah diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam bahasa arab.
Demikian pula Hadits yang merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran juga
dalam bahasa arab, jadi untuk memahami makna dan maksud serta penafsiran
ayat-ayat Al-Quran dan Hadits tersebut seseorang perlu menguasai ilmu dan
kaidah-kaidah bahasa arab secara mendeti dan mendalaml. Disamping itu, fungsi
bahasa arab adalah: bahasa Arab sebagai bahasa politik, bahasa Arab sebagai Bahasa Ekonomi
Islam, Perbankan, dan hukum Islam, Bahasa Arab sebagai bahasa budaya.
[1] Badar, Kedudukan Bahasa Arab di Mata Islam, http://alghaits. Wordpress. Com, Diakses 05
Februari 2010.
[3] Badar, Kedudukan Bahasa Arab
di Mata Islam, http://alghaits. Wordpress.com, Diakses 05 Februari 2010.
[4] Ibnu Taimiyah, Majmu’atul fatwa, (Mesir: dar al-maktabah,t.t.),
hal. 471.
[6] Arif kirjutas, Bahasa Arab Kunci Ilmu-Ilmu Islam, http://et-ee.facebook.com, Diakses 05 Februari 2010.
[7] Husni mubarak, Urgensi Bahasa Arab dan Pembelajarannya, http://moefie.blogspot.com, Diakses 05 Februari 2010.
[10]Ibid.
[11] Ibnu Taimiyah, Majmu’atul…, hal.
477.
[12] Husni mubarak, Urgensi Bahasa Arab dan Pembelajarannya, http://moefie.blogspot.com, Diakses 05 Februari 2010.