Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Latar Belakang Keluarga Zakiah Daradjat


BAB II

BIOGRAFI ZAKIAH DARADJAT
Latar Belakang Keluarga Zakiah Daradjat



A.    Latar Belakang Keluarga

Zakiah Daradjat dilahirkan  di “Jorong Koto Marapak, Nagari Lambah, Ampek Angkek, Agam, Kotamadya Bukit Tinggi Sumatera Barat, 6 November 1929. Ayahnya, Haji Daradjat Husain merupakan aktivis organisasi Muhammadiyah dan ibunya, Rafi'ah aktif di Sarekat Islam”.[1]
Beliau adalah anak sulung dari sebelas bersaudara. Ayahnya bernama H . Daradjat Husain bergelar Rajo Ameh yang memiliki dua istri; istri yang pertama bernama Rafi’ah binti Abdul Karim memiliki enam anak dan Zakiah adalah anak pertama dari keenam bersaudara. Sedangkan dari istrinya yang kedua Hj. Rasunah dikarunia lima anak, dengan demikian dari dua istri tersebut, H. Daradjat memiliki 11 anak. Walaupun memiliki dua istri, H. Daradjat cukup berhasil mengelola keluarganya, hal ini terlihat dari kerukunan yang tampak dari putra-putrinya itu, Zakiah memperoleh perhatian yang besar dari ibu tirinya, sebesar kasih sayang yang Zakiah terima dari ibu kandungnya.[2]

Kampung Kota Merapak Kecamatan Ampek Angkek, Bukit Tinggi pada tahun tiga puluhan merupakan sebuah wilayah damai dan religius. Orang-orang menjalani hidupnya dengan perasaan aman, tanpa ada perasaan takut maupun khawatir terhadap kejahatan apapun.  Jika tiba waktu shalat, orang bergegas pergi ke masjid menunaikan kewajibannya sebagai muslim. Begitu aman dan religiusnya, sehingga penduduk kampung ini dengan tenang tanpa rasa khawatir sedikitpun dapat meninggalkan rumahnya, meskipun tidak dikunci. [3]
Dengan suasana kampung yang relijius, ditambah lingkungan keluarga yang senantiasa dinafasi semangat keislaman, tak heran jika sejak kecil Zakiah sudah mendapatkan pendidikan agama dan dasar keimanan yang kuat. Sejak kecil Zakiah sudah dibiasakan oleh ibunya untuk menghadiri pengajian-pengajian agama. Pada perkembangannya, Zakiah tidak sekedar hadir, kadang-kadang dalam usia yang masih belia itu, Zakiah sudah disuruh memberi ceramah agama.



               [1]Abuddin Nata , Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 235.
               [2] www.republika.co.id. http://bugisposontine.com, Di unduh selsa, 24 Oktober 2017.
               [3]Adesanjaya, Biografi Zakiah Daradjat,diakses Tanggal 20 November 2017 dari http://aadesanjaya.blogspot.com