Manfaat Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam
A. Manfaat
Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam
Pendidikan adalah salah satu
kebutuhan dasar anak. Dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan pendidikan dibutuhkan untuk
mencapai cita-cita dan untuk menghadapi persaingan hidup dimasa depan. Kesadaran
orangtua akan pentingnya pendidikan anak sejak dini mendorong orangtua untuk
mengikutsertakan anaknya yang masih balita dalam kelas pendidikan anak usia
dini (PAUD). Adapun manfaat pendidikan anak usia dini dalam Islam adalah
sebagai berikut[1]:
1) Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Emosional
Pendidikan anak usia dini
memfasilitasi anak mendapatkan lingkungan sosial yang sesuai untuknya. Di sini ia dapat berinteraksi dengan lebih
banyak teman sebaya sehingga meningkatkan keterampilan sosial dan emosional.
Interaksi dengan teman-temannya akan mendorong ia untuk belajar berkomunikasi
dan mengungkapkan perasaan.
2) Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Berbahasa
Anak akan diajarkan untuk bicara
dengan bahasa formal saat di dalam kelas. Guru juga akan memberikan bimbingan
mengenai cara berbicara yang baik dan sopan. Beberapa aktivitas seperti bermain
dan bernyanyi juga bermanfaat menambah kosa kata anak. Hal ini akan
meningkatkan keterampilan berbicara dan berbahasa.
3) Meningkatkan Keterampilan Motorik
Banyak pelajaran yang diajarkan
bersifat mendorong kreativitas anak melalui kegiatan yang menyenangkan.
Aktivitas tersebut dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui
kegiatan yang mengandalkan gerakan jari-jari tangan misalnya menulis, memegang,
mewarnai, dsb. Aktivitas tersebut juga dapat meningkatkan keterampilan motorik
kasar melalui kegiatan yang mengandalkan gerakan tangan dan kaki misalnya
memukul dan menendang.
4) Mengembangkan Kreativitas
Anak yang mengikuti kelas PAUD
cenderung lebih cepat mengembangkan kreativitasnya. Beberapa aktivitas di kelas
membantu anak mengembangkan kreativitasnya seperti bermain, bernyanyi, menyusun
puzzle, mewarnai gambar dan lain sebagainya.
5) Meningkatkan Daya Imajinasi
Banyak aktivitas di kelas yang
mendorong anak mengembangkan kemampuan imajinasinya misalnya dari mendengarkan
cerita, pengenalan tokoh pahlawan, pengenalan profesi, dan lain sebagainya.
6) Memahami Nilai-Nilai Penting dalam Kehidupan
Guru di kelas sering memberikan
pelajaran dalam bentuk cerita untuk mengajari anak mengenai pentingnya
nilai-nilai ketuhanan, kasih sayang, sopan santun, kebenaran, dan lain
sebagainya.
7) Meningkatkan Aktivitas Fisik
Mengikuti kelas PAUD membantu anak
meningkatkan aktivitas fisik yang jarang dilakukan di rumah. Beberapa kegiatan
yang membantu anak lebih banyak bergerak antara lain senam, olahraga, bermain,
menari, dan lain sebagainya.
8) Mempersiapkan Mental Anak untuk Menempuh Pendidikan
Formal
Melalui PAUD, banyak orangtua yang
merasa sangat terbantu mempersiapkan anak untuk masuk SD. Begitu memasuki
sekolah formal di SD, anak sudah memiliki mental yang cukup dan beberapa
keterampilan dasar seperti memegang pensil, mengenal huruf dan angka, berbaris,
dan lain sebagainya.
9) Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Memasukkan anak dalam PAUD dapat
meningkatkan rasa percaya diri anak. Banyak kegiatan yang dilakukan di kelas
yang mendorong anak untuk lebih berani tampil seperti bernyanyi, menari,
bermain, dan lain sebagainya.
10) Meningkatkan Keterampilan Kognitif
Melalui berbagai aktivitas
pengajaran, anak akan mulai mengembangkan kemampuan kognitif dalam memahami dan
menganalisa permasalahan. Melalui pengamatan anak didorong mengembangkan
keterampilan kognitif misalnya dalam memahami sifat zat cair, manfaat makan sayuran,
mengenal warna, menghitung benda, dan lain sebagainya.
Pendidikan usia dini merupakan
wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar
terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada
anak. Keberhasilan pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk
proses pendidikan selanjutnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada
lembaga pendidikan anak usia dini, seperti: kelompok bermain, taman penitipan
anak, satuan padu sejenis maupun taman kanak-kanak yang sangat tergantung pada
sistem dan proses pendidikan yang yang dijalankan.