Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Materi Pendidikan Islam


A.    Materi Pendidikan Islam


Materi pendidikan Islam berbeda dengan materi pendidikan lain pada umumnya. Materi pendidikan Islam tentunya bahan atau substansi ajaran Islam itu sendiri. Secara garis besar, ada beberapa bidang materi pendidikan Islam, seperti materi aqidah, ibadah, akhlak, sejarah dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui dengan jelas materi pendidikan Islam, berikut akan dijelaskan beberapa bidang materi pendidikan Islam.
a.   Aqidah
Kata “aqidah” menurut lughat berasal dari bahasa arab “عقيدة“ yang artinya simpulan iman.13
Hasan al-Banna menyebutkan bahwa Aqidah Islam adalah landasan atau azas kepercayaan dimana di atasnya dibina iman yang mengharuskan hati meyakininya, membuat jiwa menjadi tenteram, bersih dari kebimbangan dan keraguan menjadi sendi pokok bagi kehidupan setiap manusia.14
Aqidah merupakan landasan utama dimana ditegakkan ajaran Islam. Dalam materi ini, kepada anak didik ditanamkan rasa keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT kepada anaknya, dengan menjelaskan dalil-dalilnya.
b.   Ibadah
Selain materi aqidah, juga diberikan materi ibadah. Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah SWT, atau menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan Allah SWT dengan sungguh-sungguh.15
Materi ini menerangkan cara-cara beribadah. Terkadang menggunakan metode demonstrasi dalam mempraktekkan cara-cara melaksanakan ibadah, seperti cara berwudhu', cara shalat dan lain sebagainya. Dengan materi ini diharapkan anak akan menjadi orang yang taat beribadah serta mengetahui yang diperintahkan dan yang dilarang dalam ajaran Islam.
c.   Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab, bentuk jama’nya “khuluq” yang berarti “perangai, tabi’at dan watak”.16
Akhlak merupakan tabi’at dari seseorang yang dapat mempengaruhi segenap perkataan dan perbuatannya dalam menjalani kehidupan. Jika akhlak baik, maka baiklah gerak-geriknya, begitu juga sebaliknya.
Sejalan dengan pentingnya penyampaian materi akhlak ini, Rasulullah juga diutus untuk menyempurnakan aklhak manusia. Sebagaimana diterangkan dalam salah satu Hadits Nabi sebagai berikut :
عن أبى هريرة رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: انما بعثت لأ تمم مكارم الأخلاق (رواه أحمد)

Artinya: Dari Abi Hurairah ra, berkata: Bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad).17
            Berdasarkan Hadits ini, para pendidik memberikan pedoman tentang cara-cara bergaul yang baik terhadap anak yang sesuai menurut tuntunan ajaran Islam.




13Muhammad Idris Marbawy, Kamus Al-Marbawy, (Mesir: Mustafa Al-Baby, 1350), hal. 36.

14Hasan Al-Banna, Aqidah islamiyah, (Mesir: Darul Qalam, 1966), hal. 9.

15Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hal. 467.

16Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, Cet. I (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/pentafsir Al-Qur’an, 1973), hal. 120.

17 Al-Baihaqi, Sunan Kubra, Jilid 10, (Kairo, Darul Fikri, t.t.), hal. 192.