Pengembangan Tenaga Kependidikan
JUDUL : Pengembangan
Tenaga Kependidikan
A.
PENGEMBANGAN STAF KEPENDIDIKAN
Pengembangan
staf pendidik/guru dimaksudkan untuk memenuhi tiga kebutuhan yang memiliki
keragaman yang jelas, terdapat banyak kesamaan. Pertama, kebutuhan sosial untuk
meningkatkan kemampuan sistem pendidikan yang efesien dan manusiawi, serta
melakukan adaptasi untuk penyusunan kebutuhan-kebutuhan sosial. Kedua,
kebutuhan untuk menemukan cara-cara untuk membantu staf pendidikan dalam rangka
mengembangkan pribadinya secara luas. Ketiga kebutuhan untuk mengembangkan dan
mendorong keinginan guru untuk menikmati dan mendorong kehidupan pribadinya.
Yang
berkewajiban mengembangkan profesi para staf pendidik yaitu sebagaimana yang
tercantum baik pada profesi, kode etik maupun pada peranan staf pendidik, yakni
staf pendidik itu sendiri sesudah itu baru oleh organisasi profesi pendidikan.
Sebab staf pendidik itu sendiri paling bertanggungjawab terhadap dirinya
sendiri, termasuk terhadap profesinya, atau dapat pula dia lakukan bersama
teman-temannya yang memiliki spesialisasi sama.
Tujuan
dari perkembangan Staf menurut F. Mc Nergrey dan Carol A adalah: ”The goal of
teacher development is to support of classroom teachers in their performance of
various tasks. The more tasks teachers can accomplish, the bette persons and
profesionals they likely to become”.
Untuk
mencapai tingkat profesionalisme, treatmen manajemen menurut Castetter terdiri
atas perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelantikan (induktion), penilaian
(apprasial) pengembangan, kompensasi, tawar menawar, pengamanan dan
kontinuitas. Pada intinya dapat dibagi pada dua besaran kegiatan yakni
perencanaan, rekrutmen, seleksi dan pengangkatan di satu sisi, serta pembinaan
yang meliputi pembinaan dan pengembangan pada segi lain.
Pembinaan
dan pengembangan bertolak dari kebijakan mengembangkan kemampuan profesional
ketenagaan guna meningkatkan mutu layanan akademik dan non akademik. Pembinaan
dan pengembangan tersebut meliputi program latihan jabatan, studi lanjut gelar,
studi lanjut non gelar, pertemuan pertemuan ilmiah, penataran dan loka karya,
bimbingan senior–yunior, pengembangan melalui kegiatan penelitian, pengembangan
melalui kegiatan pengabdian dan penugasan-penugasan.
B.
KENDALA PENGEMBANGAN STAF KEPENDIDIKAN
Hambatan
pada pengembangan staf pengajar dapat pula terjadipada setiap institusi, yang
pertama disebabkan hambatan personal daristaf pengajar dan hambatan dari
institusi. Beberapa hambatan personaldapat menyebabkan pengembangan staf
pengajar tidak dapat terlaksanadengan baik, diantaranya kerena, resistensi
untuk berubah, rendahnyamotivasi dan keinginan untuk menguasai kemampuan dan
keterampilanbaru, serta komitmen yang rendah untuk meningkatkan
kualitasmahasiswa atau institusi, dan rasa penghargaan yang diberikan
olehinstitusi tidak diperoleh. Hambatan dari institusi adalah
tingkatkepemimpinan yang lemah dan mekanisme penghargaan bagi staff pengajar
yang tidak jelas
C.
MODEL PENGEMBANGAN STAF KEPENDIDIKAN YANG EFEKTIF
Dalam
rangka meningkatkan kemampuan profesional staf pendidik/guru, maka pelayanan
supervisi memegang peranan penting dalam hubungannya dengan usaha meningkatkan
kualitas pendidikan, baik para pendidik maupun lulusan sistem pendidikan. Supervisi
dalam pembinaan profesional guru dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sehari-hari disekolah, yaitu
mengelola proses belajar mengajar dengan segala aspek pendukungnya, sehingga
berjalan dengan baik supaya tujuan PBM khususnya dan tujuan pendidikan dasar
umumnya tercapai secara optimal.
Metode
pembinaan yang dilaksanakan oleh supervisor dalam rangka pengembangan staf
adalah:
1.
Pembinaan
dilingkungan sendiri
2.
Pembinaan
dilingkungan daerah
3.
Pembinaan
dilingkungan guru bidang studi sejenis
4.
Pembinaan
di bidang administrasi