Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Peran Remaja Masjid


A.    Peran Remaja Masjid


Remaja masjid merupakan organisasi dakwah yang menghimpun remaja muslim. Karena keterikatannya dengan masjid, maka peran utamanya adalah memakmurkan masjid.[1] Memakmurkan masjid merupakan salah satu bentuk taqarrub (upaya mendekatkan diri) kepada Allah yang paling utama. Rasulullah Saw bersabda, “barangsiapa membangun untuk Allah sebuah masjid, meskipun hanya sebesar sarang burung, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di syurga”.[2]
Kemakmuran masjid mempunyai arti yang sangat luas, yaitu penyelenggaraan berbagai kegiatan yang bersifat ibadah mahdhah hubungan dengan Allah (hablum minallah), maupun ibadah muamalah hubungan sesama manusia (hablum minan nass) yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa kecerdasan dan kesejahteraan jasmani, rohani, ekonomi maupun sosial.[3]
Adapun Peran dan fungsi remaja masjid antara lain:
a)     Memakmurkan masjid
Remaja masjid adalah organisasi yang memiliki keterkaitan dengan masjid. Di harapkan anggotanya aktif datang ke masjid, untuk melaksanakan shalat berjamaah bersama dengan umat Islam yang lain. Karena, shalat berjamaah adalah merupakan indikator utama dalam memakmurkan masjid. Selain itu, kedatangan mereka ke masjid akan memudahkan pengurus dalam memberikan informasi, melakukan koordinasi dan mengatur strategi organisasi untuk melaksanakan aktivitas yang telah diprogramkan. Dalam mengajak anggota untuk memakmurkan masjid tentu diperlukan kesabaran, misalnya:
1)  Pengurus memberi contoh dengan sering datang ke masjid
2)  Menyelenggarakan kegiatan dengan menggunakan masjid sebagai tempat pelaksanaannya
3)  Dalam menyelenggarakan kegiatan diselipkan acara shalat berjamaah
4)  Pengurus menyusun piket jaga kantor kesekretariat dimasjid
5)  Melakukan anjuran-anjuran untuk datang ke masjid.
6)  Pembinaan Remaja Muslim.[4]

Remaja muslim di sekitar lingkungan masjid merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat mendukung bagi kegiatan organisasi, sekaligus juga merupakan objek dakwah (mad’u) yang paling utama. Oleh karena itu, mereka harus dibina secara bertahap dan berkesinambungan, agar mampu beriman, berilmu, dan beramal shalih dengan baik. Selain itu, juga mendidik mereka untuk berilmu pengetahuan yang luas serta memiliki ketrampilan yang dapat diandalkan. Dengan pengajian remaja, bimbingan membaca dan tafsir Alquran, kajian buku, pelatihan (training), ceramah umum, ketrampilan berorganisasi dan lain sebagainya.
b)     Pembinaan Remaja Muslim
Remaja muslim disekitar lingkungan masjid merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat mendukung bagi kegiatan organisasi, sekaligus juga merupakan objek dakwah (mad’u) yang paling utama. Oleh karena itu, mereka harus dibina secara bertahap dan berkesinambungan, agar mampu beriman, berilmu, dan beramal shalih dengan baik. Selain itu, juga mendidik mereka untuk berilmu pengetahuan yang luas serta memiliki ketrampilan yang dapat diandalkan. Bimbingan membaca dan tafsir Alquran, kajian buku, pelatihan (training), ceramah umum, ketrampilan berorganisasi dan lain sebagainya.[5]
c)     Kaderisasi Umat
Pengkaderan adalah suatu proses pembentukan kader yang dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh kader yang siap mengemban amanah organisasi. Pengkaderan anggota remaja masjid dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengkaderan langsung dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang terstruktur, sedang secara tidak langsung dapat dilakukan melalui kepengurusan, kepanitiaan dan aktivitas organisasi lainnya.
Sebagai wadah generasi muda Islam, remaja masjid berusaha untuk mengkader anggotanya dengan membekali mereka dengan berbagai kemampuan yang memadai, baik kemampuan teknis operasional (technical skill), kemampuan mengatur orang (human skill), maupun dalam menyusun konsep (conseptional skill). Sehingga manfaat yang diperoleh dari pengkaderan tersebut dapat menjadi kader-kader organisasi remaja masjid yang “siap pakai” yaitu kader-kader yang beriman, professional, aktivis Islam yang terampil, anggota yang bermotivasi tinggi, memiliki kader yang berpengetahuan dan tingkat intelektualitas yang baik serta menghadirkan calon pemimpin yang memiliki kemauan dan  kemampuan dalam meneruskan misi organisasi.
d)     Pendukung kegiatan Takmir Masjid
Sebagai anak organisasi (underbouw) takmir masjid, remaja masjid harus mendukung program dan kegiatan induknya. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti shalat jumat, penyelenggaraan kegiatan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha dan lain sebagainya. Disamping bersifat membantu, kegiatan tersebut juga merupakan aktivitas yang sangat diperlukan dalam bermasyarakat secara nyata.
Secara umum, remaja masjid dapat memberi dukungan dalam berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab takmir masjid, diantaranya :
1.     Mempersiapkan sarana shalat berjamaah dan shalat-shalat khusus, seperti: shalat gerhana matahari, gerhana bulan, minta hujan, Idul Fitri dan Idul Adha
2.     Menyusun jadwal dan menghubungi khatib Jum’at, Idul Fitri, dan Idul Adha
3.     Menjadi Panitia kegiatan-kegiatan kemasjidan
4.     Melaksanakan pengumpulan dan pembagian zakat
5.     Menjadi pelaksana penggalangan dana
6.     Memberikan masukan yang dipandang perlu kepada takmir masjid dan lain sebagainya.[6]
e)     Dakwah dan Sosial

Remaja masjid adalah organisasi dakwah Islam yang mengambil spesialisasi remaja muslim melalui masjid. Organisasi ini berpartisipasi secara aktif dalam mendakwahkan Islam secara luas, disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya. Aktivitas dakwah bil lisan, bil hal, bil qalam dan lain sebagainya dapat diselenggarakan dengan baik oleh pengurus maupun anggotanya. Meskipun diselenggarakan oleh remaja masjid, akan tetapi aktifitas tersebut tidak hanya membatasi pada bidang keremajaan saja tetapi juga melaksanakan aktifitas yang menyentuh masyarakat luas, seperti bhakti sosial, kebersihan lingkungan, membantu korban bencana alam dan lain-lain, semuanya adalah merupakan contoh dari aktivitas dakwah yang dilakukan oleh remaja masjid dan mereka dapat bekerja sama dengan ta’mir masjid dalam merealisasikan kegiatan kemasyarakatan tersebut.[7]


               [1] Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2005), hlm. 64.

               [2] Budiman Mustofa, Manajemen Masjid Gerakan Meraih Kembali Kekuatan Masjid dan Potensi Masjid, (Solo: Ziyad Visi Media, 2007), hlm. 18.

               [3] Ahmad Muhsin Kamaludiningrat, Meningkatkan Peran dan Fungsi Masjid dalam Dakwah dan Pembinaan Masyarakat Madani Beriman dan Bertaqwa, (Jogjakarta: Jurnal Ulama, 2010), hlm. 16.

               [4] Asadullah Al-Faruq, Mengelola ....., hlm. 45.
               [5] Ibid., hlm. 45.
               [6] Ibid., hlm. 46.
               [7] Siswanto, Panduan Praktis...., hlm. 71.