JUDUL : Pertumbuhan Dan Perkembangan Individu Dalam
Kontek Belajar
A.
PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Secara singkat, perkembangan (development) adalah proses atau
tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih-nlaju. Pertumbuhan sendiri (growth)
berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti
pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (a stage
of development) (McLeod, 1989).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991),
"perkembangan" adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata
"berkembang" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar
terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi
bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya.
Dengan demikian, kata "berkembang" tidak saja meliputi aspek yang
berarti abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek
yang bersifat konkret (perhatikan kata-kata yang dicetak miring di atas).
B.
KARAKTEERISTIK PERKEMBANGAN
1.
Perkembangan
Intelegensi
Seorang anak dipandang memiliki potensi kecerdasan apabila sejak
bayi menunjukkan gerakan-gerakan tubuh yang serasi dan terkoordinasi.
a.
Anak
cerdas : ciri tersebut telah ada
maksimal pada umur 12 bulan
b.
Anak
sedang : ciri tersebut telah ada maksimal pada umur 15 bulan
c.
Anak
lambat : ciri tersebut telah ada maksimal pada umur 22 bulan
d.
Anak
ideot : ciri tersebut telah ada
maksimal pada umur 30 bulan
2.
Perkembangan
Berbahasa
Seorang anak dipandang cerdas juga dapat dilihat dari cepat
tidaknya dalam keterampilan berbahasa
a.
Anak
cerdas : merespon
dg. ucapan maksimal pd umur 16 bulan
b.
Anak
lambat :
merespon dg. ucapan maksimal pd
umur 34 bulan
c.
Anak
cerdas : merespon
dg. ucapan maksimal pd umur 51 bulan
3.
Perkembangan
beragama
Woodworth ; bayi sudah punya instink keagamaan seperti instink
sosial dll. Belum terlihatnya tindak keagamaan pada bayi karena beberapa fungsi
kejiwaan yang menopang kematangan berfungsinya instink ini belum sempurna.
Misalnya instink sosial pada bayi sebagai potensi bawaan sebagai homo socius
baru akan berfungsi setelah anak dapat bergaul dan berkomunikasi. Ada yang
menentang teori ini : mengapa orang tidak secara otomatis terhayati ketika
mendengar adzan, atau lonceng gereja. Dan mengapa terjadi perbedaan agama?
Bukankah cara itik berenang, atau burung membuat sarang seragam di seluruh
dunia?
C.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
Perkembangan peserta didik merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan . perkembangan harus berjalan ke arah yang lebih baik. Tetapi pada
kenyataanya tidak semua perkembangan dapat berjalan sesuai dengan optimal
sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang sebenarnya harus ada pada
masa perkembangan tetapi hal tersebut belum tampak pada seorang anak yang
mengalami perkembangan. Salah satu contohnya adalah ketika seorang anak yang
sudah berumur 7 tahun tetapi dia masih lambat berbicara. Yang sebenarnya hal
tersebut sudah bisa dilakukan untuk anak lain seusianya. Hal ini bisa
dikarenakan oleh beberapa faktor. Sehingga pada artikel ini akan dibahas
sedikit mengenai faktor apasaja yang mempengaruhi perkembangan anak.
Hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa perkembangan tiap –
tiap individu tidak sama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Secara garis besarnya faktor dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu 1)
faktor yang berasal dari dalam diri individu , 2) faktor yang berasal dari luar
individu, dan 3) faktor – faktor umum.
D.
PROSES PEMBELAJARAN MEMBANTU PERTUMBUHAN
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat.
Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar),
tetapi juga mengalami kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau
“pubertas”. hal ini ditandai dengan datangnya menstruasi pada perempuan dan
mimpi basah pada laki-laki. Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan
fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan berlangsung dalam periode
tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada aspek-aspek fisik individu.
Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat internal maupun eksternal.
Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan makanan,
bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah sempurna
sistem kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan
eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh,
perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan
munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder.
Sebenarnya tanpa ada tambahan kata “fisik” pun itu tidak menjadi
persoalan, karena istilah “pertumbuhan” saja, sudah bermakna perubahan pada
aspek-aspek fisiologis. Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah
perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan- perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan
ciri kelamin kedua (sekunder).
E.
PENGERTIAN PERKEMBANGAN MOTORIK, KOGNITIF, SOSIAL DAN MORAL
Perkembangan motorik sangat berkaitan erat dengan perkembangan
motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui
kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.
Perkembangan motorik meliputi dua
tahapan yaitu motorik kasar dan motorik halus.
Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah
pengertian, mengerti. Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di
dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne dalam
Jamaris, 2006). Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan,
penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Menurut para ahli jiwa
aliran kognitifis, tingkah laku seseorang/anak itu senantiasa didasarkan pada
kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku
itu terjadi. Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini
menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum
yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang
berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka,
pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,
pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk
kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak)
dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan rasa.
Perkembangan social adalah tingkatan jalinan interaksi anak dengan
orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat
secara luas. Sedangkan perkembangan emosional adalah luapan perasaan ketiak
anak berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
perkembangan social emosional tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain membahas
perkembangan social harus melibatkan emosional.
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan
dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam
interaksinya dengan orang lain. Perkembangan moral adalah perubahan-perubahan
perilaku yang terjadi dalam kehidupan anak berkenaan dengan tatacara,
kebiasaan, adat, atau standar nilai yang berlaku dalam kelompok sosial.
F.
PENTINGNYA PERKEMBANGAN DALAM PROSES BELAJAR
Perkembangan anak merupakan proses perubahan perilaku dari tidak
matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi
manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang mandiri. Perkembangan
anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang
lebih tinggi dari aspek-aspek: gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi baik dengan
sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya.
Selain pola asuh dari keluarga, proses pendidikan dan pengajaran
peserta didik di sekolah menjadi faktor penentu perkembangan psikologis ataupun
karakter peserta didik. Jika proses tersebut salah, maka akan terjadi
perkembangan yang kurang optimal dalam beberapa aspek perkembangan yaitu dalam
aspek fisik, kognitif, bahasa dan sosial-emosional. Idealnya proses pendidikan
dan pengajaran harus berfokus pada peserta didik yang berisikan program kegiatan
belajar yang aktif dan interaktif, serta melibatkan dunia peserta didik dan
sekitarnya. Aktif dimaksudkan bahwa program kegiatan belajar yang diterapkan
harus menstimulasi peserta didik untuk terus belajar melalui
pengelaman-pengalaman di sekolah. Interaktif, yaitu peserta didik terlibat di
setiap program kegiatan belajar serta adanya komunikasi yang terjadi antara
pendidik dengan peserta didik, ataupun peserta didik dengan pendidik. Pada
intinya, proses pembelajaran ini diharapkan untuk menstimulasi atau merangsang
pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek psikologis peserta didik secara
optimal dan bertujuan agar peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan baik
dan membawa nilai-nilai yang diterima secara sosial.
0 Comments
Post a Comment