Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sistem Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini


B.      Sistem Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini

1.     Hakikat Penilaian
Penilaian terhadap suatu program pendidikan akan sangat membantu di dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian tersebut dapat membantu kualitas dan program maupun kegiatan belajar anak-anak peserta program pendidikan. Bagi guru penilaian merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan anak di dalam kelasnya.
Penilaian menurut Brewer dalam Soemiarti (2000), penilaian adalah penggunaan sistem evaluasi yang bersifat komprehensif (menyeluruh) untuk menentukan kualitas dari suatu program atau kemajuan dari seorang anak.[1] Apabila guru melakukan penilaian biasanya dikaitkan dengan penilaian terhadap perkembangan sosial, emosional, fisik maupun perkembangan intelektualnya.
Penilaian pada anak PAUD lebih banyak untuk mendeskripsikan ketercapaian perkembangan anak. Dengan penilaian dapat diketahui dan ditetapkan aspek-aspek perkembangan yang telah dicapai dan yang belum dicapai.
2.     Pentingnya Penilaian Bagi Perkembangan Anak Usia Dini
PAUD merupakan salah satu bentuk awal pendidikan sekolah yang menyediakan berbagai program belajar. Program-program ini dimaksudkan untuk membantu anak mencapai pertumbuhan dan perkembangan diri yang optimal. Untuk itu, program yang telah dirancang direalisasikan ke dalam kegiatan belajar.
PAUD sebagai sekolah yang memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan SD atau sekolah lainnya yang melakukan pembelajaran dalam bentuk kegiatan pelaksanaan program. Sejauh mana efektifitas kegiatan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak harus diketahui. Untuk menentukan afektifitas itu perlu informasi tentang rancangan kegiatan yang digunakan dan pelaksanaannya.
Nilai yang diberikan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya orang tua, guru dan anak itu sendiri. Bagi orang tua diharapkan dapat menentukan langkah atau upaya apa yang dapat dilakukan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Bagi guru sebagai masukan dalam merancang kegiatan belajar selanjutnya untuk setiap anak. Bagi anak sendiri sebagai dorongan atau motivator dalam mengembangkan diri berikutnya.


3.     Subjek dan Sasaran Penilaian Perkembangan Belajar Anak PAUD
Penilaian terdiri dari beberapa aspek, antara lain subjek dan sasaran penilaian. Dalam konteks pembelajaran, menurut Surhasmi (1999) dalam Anita Yus (2011) yang dimaksud dengan subjek penilaian adalah individu-individu yang terlibat dalam rangka penilaian ini.[2] Berarti yang dimaksud dengan subjek penilaian adalah guru dan anak didik. Guru sebagai pelaksana penilaian dan anak sebagai orang yang dinilai.
Sebagai subjek penilai, guru harus benar-benar memahami seluk beluk penilaian. Guru harus mengetahui apa yang akan dinilai atau sasaran penilaian, alat penilaian apa yang tepat digunakan, kapan waktu penilaian dan lain-lain. Guru harus terampil menggunakan alat penilaian saat situasi kegiatan pelaksanaan program berlangsung. Selain itu, guru juga harus mengenali karakteristik anak sebagai subjek penilaian juga.
Anak sebagai subjek penilaian turut memengaruhi kualitas penilaian. Oleh karena itu, kesiapan anak untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki perlu dicermati. Guru harus dapat membedakan antara anak yang tidak mau dan yang belum bisa. Misalnya ada anak yang diam saja ketika ditanya tentang orang tuanya. Guru harus tahu anak yang belum tahu tentang identitas orang tuanya dengan yang tidak mau menyebutkannya. Bila dibahas tentang aspek penilaian yang kedua, yaitu sasaran penilaian, maka Surhasmi (1999) dalam Anita Yus (2011) mengemukakan bahwa sasaran atau objek penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi pusat pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu ini.[3]
Aspek input meliputi potensi yang ingin dikembangkan yang ada pada diri anak. Aspek ini memiliki enam dimensi pengembangan, yaitu pengembangan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial-emosional, moral dan nilai-nilai agama. Aspek transformasi terdiri dari materi, metode, dan media pembelajaran, sistem administrasi dan guru serta personal lainnya. Aspek ini dinilai untuk mengetahui efektifitas pemanfaatannya dalam kegiatan pelaksanaan program. Aspek output meliputi seberapa jauh anak mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau seberapa jauh anak memiliki dasar-dasar untuk pertumbuhan dan perkembangan diri selanjutnya. Dengan kata lain, penilaian akan menunjukkan seberapa banyak aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dikemukakan di atas sebagai aspek input dapat dimiliki atau dicapai anak dari kegiatan pelaksanaan program yang diikutinya. 
4.     Prinsip-prinsip Penilaian bagi Perkembangan Anak PAUD
Penilaian dilakukan untuk mengetahui nilai dari sesuatu. Dalam pelaksanaan program, penilaian dimaksudkan untuk mengetahui nilai semua hal yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program, yaitu nilai anak, nilai guru, dan nilai program. Untuk memperoleh nilai yang menggambarkan nilai sebenarnya dari sesuatu atau anak yang dinilai, guru hendaknya memenuhi prinsip-prinsip penilaian yaitu Menyeluruh, Berkesinambungan, Berorientasi pada Proses dan Tujuan, Objektif, Mendidik, Kebermaknaan, Kesesuaian
5.     Jenis-Jenis Penilaian
Penilaian secara garis besar dapat dilihat dari dua sisi. Bila dilihat dari keberadaan yang dinilai, penilaian dikenal dengan penilaian proses dan penilaian produk atau hasil. Kalau dilihat dari waktu penilaian yang dikaitkan dengan pelaksanaan dan materi pembelajaran, penilaian dikenal dengan penilaian formatif dan sumatif. Bila dilihat dari metode atau cara atau alat yang digunakan diketahui tes dan nontes.
Penilaian kegiatan pelaksanaan program prasekolah lebih mengutamakan pada penilaian proses yang dilengkapi dengan penilaian hasil produk. Menurut Anita Yus (2011) Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan selama kegiatan belajar dan bermain berlangsung. Penilaian hasil produk adalah penilaian yang dilakukan pada hasil yang diperoleh anak dalam satu kegiatan belajar.[4] Dengan kedua pendekatan penilaian ini dapat diketahui sejauh mana anak melakukan sesuatu dan dapat menyelesaikan sesuatu itu sebagai suatu hasil kegiatan. Dengan cara ini nilai yang diperoleh benar-benar menggambarkan diri anak tentang hal yang dinilai tersebut.
6.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian dalam Kegiatan Pelaksanaan Program PAUD
Penilaian dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya guru sebagai pelaksana penilaian (penilai), anak sebagai sasaran penilaian, alat yang digunakan untuk memperoleh data, tempat dan waktu pelaksanaan penilaian. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan secara cermat sebelum melaksanakan penilaian, agar nilai yang diperoleh benar-benar menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari subjek yang dinilai. Dengan kata lain, tingkat ketepatan dan ketetapan penilaian terjaga.



[1]Brewer dalam Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Pra Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 138.
[2]Anita Yus, Penilaian..., h. 47-48.
[3]Anita Yus, Penilaian..., h. 48.
[4] Anita Yus, Penilaian..., h. 60.