Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Evaluasi Terhadap Pendidikan Anak


A.    Evaluasi Terhadap Pendidikan Anak
Evaluasi Terhadap Pendidikan Anak

  Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation. Menurut Mehrens dan Lehmann yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.[1]
Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, evaluasi mengandung beberapa pengertian, diantaranya adalah:
Menurut Norman Gronlund, yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam
buku Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan keputusan sampai sejauh mana tujuan dicapai oleh siswa.[2]
Selanjutnya, Roestiyah dalam bukunya Masalah-masalah ilmu keguruan
yang kemudian dikutip oleh Slameto, mendeskripsikan pengertian evaluasi sebagai berikut:
1)     Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan.
2)     Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalamdalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.
3)     Dalam rangka pengembangan sistem instruksional, evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan seperti yang telah direncanakan.
4)     Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah proses dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan yang diharapkan.[3]

Seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana keberhasilan pengajarannya tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki serta mengarahkan pelaksanaan proses belajar mengajar, dan untuk memperoleh keputusan tersebut maka diperlukanlah sebuah proses evaluasi dalam pembelajaran atau yang disebut juga dengan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar.
Secara sistematis, evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen sistem pembelajaran yang mencakup komponen raw input, yakni perilaku awal (entry behavior) siswa, komponen input instrumental yakni kemampuan profesional guru atau tenaga kependidikan, komponen kurikulum (program studi, metode, media), komponen administrative (alat, waktu, dana); komponen proses ialah prosedur pelaksanaan pembelajaran; komponen output ialah hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran.[4]
Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program pengajaran, maka evaluasi pembelajaran dikategorikan ke dalam penilaian formatif atau evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.[5]
Menurut Anas Sudijono, evaluasi formatif ialah evaluasi yang dilaksankan ditengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan program pelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik .telah terbentuk. sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan.[6]
Secara umum, dalam bidang penidikan, evaluasi bertujuan untuk:
1)     Memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
2)     Mengukur dan menilai sampai di manakah efektifitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta.[7]

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evluasi dalam bidang pendidikan adalah:
1)     Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
2)     Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.[8]
Evaluasi dalam pembelajaran dilakukan untuk kepentingan pengambilan keputusan, misalnya tentang akan digunakan atau tidaknya suatu pendekatan, metode, atau teknik. Tujuan utama dilakukan evaluasi proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1)     Menyiapkan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan dalam proses pembelajaran.
2)     Mengidentifikasi bagian yang belum dapat terlaksana sesuai dengan tujuan.
3)     Mencari alternatif tindak lanjut, diteruskan, diubah atau dihentikan.[9]











[1] M. Ngalim Purwanto,M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Cet Ke-12 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 3
[2] M. Ngalim Purwanto,M.P, Prinsip-Prinsip dan...................., hal. 13
[3] Slameto, Evaluasi Pendidkan, Cet Ke-3 (Jakarta: Bumi Aksara,2001), , hal. 6
[4] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajar, Cet ke-1 (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), , hal. 171
[5] Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet Ke-3,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991), hal. 5
[6] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2006), , hal. 23
[7] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi .............., hal. 16
[8] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi .............., hal. 40
[9] Ahmad Sofyan,M.Pd, dkk,Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Cet Ke-1,,(Jakarta: UIN Jakarta Press,2006), hal. 31-32