BAB IV
PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM
A.
Faktor Pendidikan Keluarga Menurut Islam
Dalam melaksanakan pendidikan agama dalam keluarga, perlu diperhatikan
adanya faktor-faktor pendidikan yang ikut menentukan keberhasilan pendidikan
agama tersebut. Faktor-Faktor Pendidikan itu ada 5 macam, di mana faktor-faktor
yang satu dengan yang lainnya mempunya hubungan yang erat. Kelima faktor
tersebut adalah :
1. Faktor Tujuan
“Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu
diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau
usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dengan
demikian, tujuan merupakan faktor yang sangat menentukan”[1].Menurut
Zakiah Daradjat tujuan pendidikan ialah “sesuatu yang hendak dicapai dengan
kegiatan atau usaha pendidikan. Bila Pendidikan itu berbentuk pendidikan
formal, tujuan pendidikan itu harus tergambar dalam suatu kurikulum”[2]. Islam
menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya
sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut
Allah ialah beribadah kepada Allah. Tujuan akhir pendidikan terletak pada
terlaksananya pengabdian yang penuh kepada Allah.
2. Faktor Pendidik
Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam proses pendidikan,
dipundaknya terletak tanggung jawab yang besar dalam upaya mengantarkan peserta
didik kearah tujuan pendidikan yang dicitakan. Secara umum, pendidik adalah
mereka yang memiliki tanggung jawab mendidik. Mereka adalah manusia dewasa yang
karena hak dan kewajibannya melaksanakan proses pendidikan.
Selain mendidik pendidik/guru mempunyai 4 empat tugas, yaitu: Pertama,
mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam. Kedua, menanamkan keilmuan dalam
jiwa anak. Ketiga, mendidik anak agar taat menjalankan agama. Keempat,
mendidik anak agar berbudi pekerti baik.
Hasbullah mengemukakan tiga fungsi pendidik, yaitu: “Pertama, fungsi
Instruksional yang bertugas melaksanakan pengajaran. Kedua, fungsi
edukasional yang bertugas mendidik peserta didik agar mencapai tujuan
pendidikan. Ketiga, fungsi managerial yang bertugas memimpin dan
mengelola pendidikan”[3].
3. Faktor Anak Didik
Faktor anak didik adalah merupakan salah satu faktor pendidikan yang paling
penting karena tanpa adanya faktor tersebut, maka pendidikan tidak akan
berlangsung. Oleh karena itu factor anak didik tidak dapat digantikan oleh
faktor yang lain. Dalam paradigma pendidikan islam, peserta didik merupakan
sesuatu yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar (fitrah) yang
perlu dikembangkan. Di sini peserta didik adalah makhluk Allah yang terdiri
dari aspek jasmani dan rohani yang belum mencapai kematangan, baik fisik,
mental, intelektual, maupun psikologisnya. Oleh karena itu, ia senantiasa memerlukan
bimbingan arahan pendidik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dan membimbingnya menuju kedewasaan. “Alat pendidikan adalah suatu tindakan
atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan
yang tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat
dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.”[4]
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan sesuatu yang mempengaruhi pada pertumbuhan dan
perkembangan jiwa anak. Adapun pengaruh lingkungan dapat dibagi menjadi dua,
yaitu positif dan negatif, adapun uraiannya sebagai berikut: Pertama, pengaruh
lingkungan dapat dikatakan positif, bila mana lingkungan itu dapat memberikan
dorongan atau motivasi dan rangsangan kepada anak untuk berbuat hal-hal yang
baik. Kedua, sebaliknya pengaruh lingkungan dapat dikatakan negatif bila
mana keadaan sekitarnya anak itu tidak memberikan pengaruh baik. Karena itu
berhasil atau tidaknya pendidikan agama di sekolah juga banyak ditentukan oleh
keadaan lingkungan dari pada anak didik.
[2]
Zakiah Daradjat,dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Angkasa, 2001), hal. 72.
0 Comments
Post a Comment