Hadits Pada Masa Rasulullah
BAB I
PENDAHULUAN
A. HADITS PADA MASA RASULULLAH
Ø Kedudukan Hadits yaitu sebagai sumber ajaran islam yang kedua setelah sumber
Al-Qur’an
Ø
Proses Penyampaian Hadits dari
Rasulullah SAW kepada para sahabat melalui dua cara :

o Langsung
Nabi langsung bersabda, berkhotbah didepan para sahabat.
a)
Nabi
mengatakan sesuatu, kemudian para sahabat mendengarkannya ( قولي ).
b)
Nabi
melakukan sesuatu, kemudian para sahabat melihat ( فعلي ).
c)
Para
Sahabat melakukan sesuatu, Nabi Menyetujuinya (تقريرى )
o Tidak Langsung
Tidak langsung mendengar atau melihat
dari Rasulullah
a)
Ada
sahabat yang malu / sukar bertanya kepada Rasulullah khususnya kaum perempuan
b)
Ada
sahabat yang tinggalnya jauh dari Rasulullah
![]() |
Ø Penulisan Hadits
a.
Larangan
Larangan
penulisan hadits ditunjukan kepada masyarakat umum yang tidak ahli baca dan
tulis pada masa itu.
Sabda Rasul:
لاتكتب عني غير القران و من كتب عني غير القران فاليمحه
Artinya :
Janganlah engkau menulis tentang diri ku selain
Al-Qur’an, barang siapa yang menulis selain Al-Quran hendaklah dihapuskan
b.
Perintah
Perintah
penulisan hadits ditunjukan kepada orang-orang yang bisa baca tulis pada masa
itu.
Sabda Nabi:
اكتب عني فواللذي نفسي بيده ما خرج من فمي الا حق
Artinya :
Tulislah apa yang engkau dengar dariku, demi Allah yang dijiwaku,
ditanganku tidak keluar dari mulutku selain kebenaran
B.
HADITS
PADA MASA SAHABAT
·
Para sahabat sangat berhati-hati
dalam periwayatan hadits terutama sahabat-sahabat besar (Khalifatur Rasyid)
karena takut pada ancaman Rasul. Dimana rasul pernah menyatakan dalam hadisnya
menyatakan :
لاتكتب
عني غير القران و من كتب عني غير القران فاليمحه
Artinya :
Janganlah engkau menulis tentang diri ku selain
Al-Qur’an, barang siapa yang menulis selain Al-Quran hendaklah dihapuskan
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengetahuan Sahabat tentang Hadits :
a.
Para
Sahabat yang lebih dahulu masuk islam.
b.
Orang yang
tinggal satu rumah dengan Rasulullah.
c.
Orang –
orang yang selalu menyertai Nabi ( misalnya Abu Hurairah)
d.
Sahabat
yang hidup lama setelah Rasulullah SAW wafat.
C.
PERKEMBANGAN
PEMBUKUAN HADITS
Pembukuan
Hadits dilakukan pada awal abad kedua. Tingkatan buku-buku hadits sesuai dengan
kwalitasnya:
q Soheh Bukhori
q Soheh Muslim
q Sunan Abi Daud
q Sunan Tirmidzi
q Sunan An-Nasa’i
q Sunan Ibnu Majah
BAB II
PENGERTIAN HADITS, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR
A. Pengertian Hadits
- Menurut Bahasa
ا لحديد
|
Artinya Baru
|
القريب
|
Artinya Dekat
|
الخبر
|
Artinya Barita
|
- Menurut Istilah
ما
اضف الي رسول الله ص.م قولا كان او فعلا او تقريرا او صفة
Artinya : Sesuatu yang disandarkan pada Rasulullah
SAW. baik berupa ucapan, perbuatan, maupun persetujuan
B. Pengertian Sunnah
Ø Menurut Bahasa
العادة
|
Artinya
Kebiasaan
|
الطريقة
|
Artinya Jalan
|
Ø Menurut Istilah
a.
Menurut
Ahli Hadits ( Pencatan Sejarah )
لسنة
هو ما اضف الي رسول الله ص.م قولا كان او فعلا او تقريرا او صفة اما بعد بعثة او
قبلها امايتعلق بالأحكام او لا
Artinya : Sesuatu
yang disandarkan pada Rasulullah SAW, baik berupa ucapan, perbuatan, ataupun
persetujuan atau sifat baik setelah diangkat menjadi rasul maupun sebelum baik
menyangkut hukum atau tidak
b.
Menurut
Ahli Ushul Fiqh ( Pencatan Sejarah )
السنة هو ما اضف الي رسول الله ص.م قولا
كان او فعلا او تقريرا ويحد علي ما بعد بعثة ويحد علي ما يتعلقبالأحكام
Artinya : Sesuatu
yang disandarkan pada Rasulullah SAW, baik berupa ucapan, perbuatan, ataupun
persetujuan, terbatas pada yang muncul setelah pengangkatan Rasul dan terbatas
pada masalah yang terait dengan hukum.
c.
Menurut
Fuqoha :
Sunnah adalah salah satu dari hukum yang lima ,
adapun hukum yang lima
itu adalah : Wajib, Sunah, Haram, Makruh, Mubah.
ü Menurut Mazhab Hanafi Sunah yaitu
sesuatu yang dituntut dengan tuntutan yang tidak mutlaq.
ü Menurut Mazhab Syafi’I Sunah:
ما يثاب علي فعله ولا
يعاقب علي تركه
sesuatu yang diberi pahala bila dikerjakan, tapi tidak dosa atau
tidak disiksa bila ditinggalkan.
C. Pengertian Khabar
ü Teori I
الخبر مرادف للحد يث يعني ما جاء من
رسولله
Artinya : Khabar
adalah sinonim dengan hadits yang artinya adalah sesuatu yang datang dari
Rasulullah.
ü Teori II
الخبر مغير للحد يث يعني ما
جاء من غير رسولله
Artinya : Khabar
itu berbeda dengan hadits yaitu berita yang datang dari selain Rasulullah.
ü Teori III
الخبر أعم من الحد يث يعني يشمل علي ما جاء من رسولله و من غيره
Artinya : Khabar
itu lebih umum dari hadits karena meliputi berita yang datang dari Rasulullah
dan berita dari selain Rasulullah.
D.
Pengertian
Atsar
Menurut Bahasa adalah Bekas atau peninggalan orang –
orang terdahulu seperti bangunan, dll
a.
Teori
I
الأثر مرادف للسنة يعني
ماجاء من رسولله
Artinya : Atsar
adalah sinonim dari sunnah yakni sesuatu yang datang dari Rasulullah.
b.
Teori
II
الأثر مغير للسنة يعني ماجاء من غير رسولله
Artinya : Atsar
adalah bebeda dengan sunnah yakni sesuatu yang tatang dari selain Rasulullah.
BAB III
RUANG LINGKUP ULUMUL HADITS
A.
Ilmu
Hadits Riwayah
علم يعرف به نقل م أضف إلي رسولله ص. م. قولا كان أو فعلا
أوتقريرا
Artinya Ilmu yang membahas
pemindahan sesuatu (berita / riwayat) yang disandarkan kepada Rasulullah SAW,
baik berupa ucapan, perbuatan, maupun persetujuan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui sesuatu yang datang
dari Nabi dan membedakan yang datang dari selain Nabi, sehingga dapat
dipastikan yang datang dari Nabi itu menjadi tuntunan yang harus diikuti.
![]() |
B.
Ilmu Hadits
Dirayah
علم
يعرف به احوال الراوى والمروى من حيث قبول و الرد وما يتبع بذا لك من حيث التحمل
والضبط
Artinya Ilmu yang membahas
keadaan para perawi dan yang diriwayatkannya ditinjau dari diterima, ditolak,
dan yang terkait hal itu dari segi tahammul dan kedlobitannya.
Contoh Perawi yang diterima
|
Contoh Perawi yang tidak diterima
|
-
Islam
-
Aqil
-
Baligh
-
Tidak
Fasik
-
Orang
yang menjauhi dosa-dosa kecil
-
Adil
-
Dhabit
-
Bukan
Pendusta
|
-
Fasik
-
Bukan
orang islam
-
Pendusta
|
C.
Cabang-Cabang
Ilmu Hadits
a) Ilmu Rijalul hadits adalah ilmu yang mempelajari sejarah dan keadaan perawi hadits.
b) Ilmu al jarhu wat ta’dil adalah ilmu yang mempelajari tentang cacat dan keadilan para
perawi.
c) Ilmu fannil mubhamat adalah ilmu yang mempelajari tentang orang yang tidak disebut
namanya baik dalam sanad maupun matan.
d) Ilmu tashif wat Tahrif adalah ilmu yang mempelajari perubahan yang terjadi pada kata yang
ada dalam hadits yang sudah dirubah titik maupun bentuknya ( hurufnya ).
e) Ilmu ‘ilalil hadits adalah ilmu yang mempelajari cacat yang tersembunyi dalam hadits.
f)
Ilmu
goriibul Hadits adalah ilmu yang mempelajari
kata-kata asing yang terdapat dalam
sebuah hadits.
g) Ilmu naskhi wal mansukh adalah ilmu yang mempelajari hadits yang menghapus dan hadits yang
dihapus
h) Ilmu Asbabul wuruudul hadits adalah ilmu yang mempelajari tentang sebab-sebab atau latar
belakang yang menyebabkan munculnya sebuah hadits
i)
Ilmu
Talfiqil hadits adalah ilmu yang mempelajari
cara mengkompromikan dua hadits yang bertentangan.
j)
Ilmu
mustalahul hadits adalah ilmu yang mempelajari
istilah-istilah yang digunakan dalam ilmu hadits.
BAB IV
HADITS DI TINJAU DARI KUALITASNYA

A.
Hadits
Shahih
الحديث الصحيح وهو ما اتصل سنده بنقل العدل
الضابط عن مثله إلى منتهاه من غير شذوذ و لا علة
Hadits Shahih adalah hadits yang bersambung sanadnya,
diriwayatkan oleh perawi yang adil, dhobit, tidak ada illat,
dan tidak ada syadz.
Ø Kesimpulannya ada 5 syarat hadits Shahih
q Sanad Bersambung
|
Artinya :
|
Seorang perawi menerima hadits secara langsung dari gurunya dan
demikian terus sampai nyembung pada Rasulullah
|
q Adil
|
Artinya :
|
Kualitas dan komitmen dalam pelaksanaan Ajaran Agama
|
q Dlabit
|
Artinya :
|
a. Memiliki Hafalan
yang kuat
b. Memiliki Karya
tulis
|
q Ghoiru Illat
|
Artinya :
|
Illat adalah : Cacat maksudnya tidak cacat yang tersembunyi
seperti tidak tercantum nama perawi dalam sanad.
Cara mengetahuinya yaitu dengan mencari tahun lahir dan
meninggalnya perawi.[1]
|
q Ghoiru Syadz
|
Artinya :
|
Syadz adalah Hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang makbul yang
bertentangan dengan sanad yang lebih kuat atau perawinya lebih kuat
|
Ø Macam – macam Hadits Shahih
o Shahih Lidzatih
Adalah hadits shahih
yang sudah memenuhi persyaratan hadits shahih dari awal.
o Shahih Lighairih
Adalah hadits dhaif
yang mengikat menjadi hadits shahih karena diperkuat oleh hadits shahih yang
lain.
B. Hadits Hasan
Adalah
hadits yang memenuhi persyaratan hadits shahih tetapi di riwayatkan oleh perawi
yang kurang kedlabitannya.
v Macam-macam hadits hasan
Ø Hasan Lidzatihi
Adalah hadits hasan yang sudah memenuhi hadits hasan
dari awal.
Ø Hasan Lighoirihi
Adalah hadits dhaif yang meningkat kepada hadits
hasan karena diperkuat oleh hadits yang shahih.
C.
Hadits
Dhoif
ما فقد شرطا من شروط الصحح و الحسنى
Hadits
Dhoif adalah hadits yang kehilangan salah satu syarat hadits shahih / hasan.
v Macam-macam hadits dhoif
Ø Dhoif pada sanad
السند هو سلسلة الراوىالموصّله الىالمتن
Sanad
adalah rangkaian nama-nama orang yang
meriwayatkan hadits dari awal hingga matan.
Ø Dhoif pada matan
امانتهى
اليه سند من الكلام
Matan adalah ucapan yang berada pada ujung sanad
Dhoif pada sanad yaitu disebabkan :
1.
Terputus sanad
·
Mursal : hadits
yang terputus sanadnya diawal (generasi sahabat)
·
Muallaq : hadits
yang terputus sanadnya diakhir (tabiut-tabi’in)
·
Munqoti : hadits
yang terputus sanadnya ditengah satu orang (tabi’in besar atau kecil )
·
Mu’dlal : hadits
yang terputus sanadnya ditengah dua orang
·
Mudallas : hadits
yang terputus sanadnya karena perawi tidak menyebutkan nama gurunya.
2.
Cacat Perawi / Matan ada 10
macam yaitu :
·
Maudlu : hadits
yang dinisbahkan kepada rasul secara sengaja, berbohong, dan mengada-ada.
·
Matruk : yang
diriwayatkan oleh orang yang tertuduh dusta.
·
Munqothi : yang
diriwayatkan oleh orang yang banyak lalai, salah, fasik.
·
Mudraj : yang disisipi oleh ucapan perawi, yang
seharusnya ucapan rasul
·
Mushohaf : yang
didalamnya sudah trdapat perubahan kata karena ada kesalahan penempatan titik.
·
Muharraf : yang
didalamnya terdapat perubahan kata karena salah penempatan huruf
·
Mudldharib : yang
didalamnya terdapat perubahan kata karena tertukar pada kata-kata yang
berlawanan.
·
Maqlub : yang
didalamnya terdapat kata yang tertukar yaitu kata yang didepan dibelakangkan
begitu pula sebaliknya.
·
Muallal : yang
didalamnya terdapat illat.
· Syadz : hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang
makbul bertentangan dengan sanad atau perawinya lebih kuat.
BAB V
HADITS DI TINJAU DARI JUMLAH PERAWINYA
B.
Mutawatir
v Menurut Bahasa
التتابع
|
Artinya Beriringan
|
v Menurut Istilah
مارواه عدد كثير تحيل
العادة تواطئهم عن الكذ ب
Artinya : Hadits
yang driwayatkan oleh banyak orang yang menurut adat tidak mungkin sepakat
untuk berbohong.
v Macam-macam hadits hasan
Ø Mutawair lafdzi
ما تواتر لفظه و معنه
Artinya : Lafadnya
diriwayatkan oleh para perawi persis seperti yang diucapkan Nabi Muhammad SAW.
Ø Mutawatir Maknawi
ماتواتر معنه دون لفظه
Artinya : Hadits
yang mutawatir maknanya bukan lafalnya..
B.
Ahad
Ø Menurut Bahasa
الواحد
|
Artinya Tunggal
|
Ø Menurut Istilah
مارواه واحد اواثنان او
ثلاثة لم يبلغدرجةالمتواتر
Artinya : Hadits yang
diriwayatkan oleh satu perawi, atau dua, atau tiga yang belum mencapai derajat
mutawatir
Ø Pembagian Hadits Ahad

1.
Masyhur
( المشهور )
v Menurut Bahasa
Yaitu terkenal
v Menurut Istilah
مارواه ثلاثة فأكثرلم يبلغ
درحجةالمتواتر
Artinya : Hadits
yang diriwayatkan oleh tiga perawi atau lebih di setiap tingkatan dengan syarat
belum mencapai derajat mutawatir.
2.
‘Aziz ( العزيز)
v Menurut Bahasa
قلّ و ندر
|
Artinya sedikit dan
jarang
|
v Menurut Istilah
مالىيقل فى روايته من انتخل
Artinya :
Hadits yang diriwatkan sedikitnya
dua orang perawi di setiap tingkatan
3.
Ghorib ( الغريب )
v Menurut Bahasa
Yaitu Aneh (Asing)
v Menurut Istilah
مارواه واحد فىاحدى طبقات
روايته
Artinya : Hadits
yang diriwatkan satu orang dalam salah satu tingkatannya
[1] Dalam hal ini lebih detailnya nanti kita perdalam dengan
menggunakan Tarik ar-ruwat buku sejarah yang membahas tentang biografi
para perawi hadis