Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kedudukan Pendidikan Rumah Tangga Terhadap Anak


1.     Kedudukan Pendidikan Rumah Tangga Terhadap Anak 


Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk utama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Fauzan, S.Pd. I Geuchiek Gampong Juli Tambo Tanjong dan menurut pengakuannya bahwa orang tua anak belum berperan aktif dalam pendidikan rumah tangga bagi anaknya. Oleh karena itu tingkat keberhasilan anaknya di rumah tangga belum mencapai hasil yang memuaskan.[1]
Menurut penuturan Bapak Yusuf Akhbarun, S.Pd tokoh Masyarakat Gampong Juli Tambo Tanjong bahwa pengaruh orang tua terhadap anaknya sangatlah besar. Di mata anaknya orang tualah seorang yang tertinggi gengsinya dan terpandai diantara orang-orang yang dikenalnya. Cara orangtua melakukan pekerjaannya sehari-hari berpengaruh pada cara pekerjaan anaknya. Orangtua merupakan penolong utama, lebih-lebih bagi pendidik bagi anak-anaknya[2].
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Samirul Fuadi tokoh Masyarakat Gampong Juli Tambo Tanjong pada dasarnya kenyataan-kenyataan yang dikemukakan di atas itu berlaku dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga. Hal itu menunjukkan ciri-ciri dari watak rasa tanggung jawab dari setiap orang tua atas kehidupan anak-anak mereka untuk masa kini dan masa mendatang, bahkan para orang tua umumnya merasa bertanggung jawab atas segala dari kelangsungan hidup anak-anaknya. Karenanya tidaklah diragukan bahwa tanggung jawab pendidikan secara mendasar terpikul kepada orang tua[3].
Di tilik dari hubungan dan tanggung jawab orang tua kepada anak, maka tanggung jawab pendidikan itu pada dasarnya tidak bisa dipikulkan kepada orang lain, sebab guru dan pemimpin umat umpamanya, dalam memikul tanggung jawab pendidikan yang dipikul oleh para pendidik selain orang tua adalah merupakan pelimpahan dari tanggung jawab orang tua yang karena satu dan lain hal tidak mungkin melaksanakan pendidikan anaknya secara sempurna.


[1] Hasil Wawancara dengan  Bapak Fauzan, S. Pd. I Geuchiek Gampong Juli Tambo Tanjong Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen Tanggal  26 Agustus 2012.
              
               [2] Hasil Wawancara dengan  Bapak Yusuf Akhbarun, S.Pd Tokoh Masyarakat Gampong Juli Tambo Tanjong Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen Tanggal  26 Agustus 2012.

               [3] Hasil Wawancara dengan  Bapak Samirul Fuadi Tokoh Masyarakat Gampong Juli Tambo Tanjong Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen Tanggal  27 Agustus 2012.