Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Prestasi Siswa


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk membimbing, membina dan mengarahkan manusia kearah yang lebih baik.[1] Karena itu, untuk mengembangkan kemampuan manusia dalam menerima ilmu pengetahuan, maka diperlukan proses pembelajaran semaksimal mungkin. Dalam proses pendidikan dan pengajaran setiap saat akan selalu ada situasi yang memerlukan pengambilan keputusan, untuk mengetahui sejauh mana usaha pendidikan telah membuahkan hasil dengan cara tes. Rebert Leber dalam buku Saifuddin Azwar mengatakan bahwa “Fungsi utama tes di kelas adalah mengukur prestasi siswa”.[2]
Dengan demikian cara untuk mengukur prestasi siswa adalah melalui evaluasi secara umum. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Karena pada evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran, baik dari segi pengetahuan (Kognitif), Sikap (Afektif), ketrampilan (Psikomotor). Biasanya dilakukan dengan tes dapat diketahui seberapa jauh pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa bertamabh setelah mengikuti proses belajar.
 Sekolah adalah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran secara formal. Sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran, sekolah mempunyai peranan penting dan fungsi sebagai pusat pendidikan untuk mengembangkan kemampuan anak. Dalam lembaga ini terjadi proses interaksi antara guru dan siswa yang disebut dengan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dari keseluruhan proses belajar di sekaolah. Hal ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujhuan pendidikan sangat tergantung kepada bagaimana suatu proses belajar-mengajar berlangsung[3].
Belajar adalah kegiatan anak didik untuk menerima, memahami dan menganalisa pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Dengan belajar anak didik mengalami perubahan dalam dirinya yang berupa perubahan informasi dan pengetahuan[4].
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan manajerial guru di sekolah. Sekolah yang menginginkan kemajuan dan perkembangan harus ada hubungan baik antar sesama guru dan juga perlu diciptakan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Demikian halnya penataan penampilan fisik dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan kereativitas, disiplin, dan semangat belajar peserta didik. Dalam kerangka inilah dirasakan perlunya implementasi manajemen sekolah.
Untuk mengimplementasikan manajemen kelas yang bernuansa islami  secara efektif dan efisien, guru agama harus memiliki pengetahuan yang matang tentang ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan agama. Demikian pula dalam rangka mengimplementasikan manajemen kelas yang bernuansa islami secara efektif dan efisien, guru harus  berkreasi  dalam meningkatkan manajemen kelas.
 Guru adalah teladan dan panutan langsung para peserta didik di kelas. Oleh karena itu, guru perlu siap dengan segala kewajiban, baik manajemen maupun persiapan isi materi pengajaran. Guru juga harus mengorganisasikan kelasnya dengan baik. Jadwal pelajaran, pembagian tugas peserta didik, kebersihan, keindahan dan ketertiban kelas, pengaturan tempat duduk peserta didik, penempatan alat-alat dan lain-lain harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Suasana kelas yang menyenangkan dan penuh disiplin sangat diperlukan untuk mendorong semangat belajar peserta didik.
Kompetensi merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru karena guru harus memiliki keahlian dibidang mengajar yakni menguasai bahan yang akan diajarkan kepada siswa. Profesi sebagai guru harus mempunyai keahlian khusus di bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Piet A. Sahertian menyatakan yang dimaksud dengan kompetensi dan profesional adalah “kemampuan dalam  menguasai akademik (mata pelajaran yang diajarkan, dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya sekaligus sehingga guru itu memiliki wibawa akademis.”[5]
 Uraian di atas dapat diketahui bahwa kemampuan seorang guru dalam penguasaan akademis sangat penting karena dengan landasan professional seorang pendidik sudah mempunyai kriteria yang diharapkan selaku pengajar sekaligus telah memiliki keahlian khusus di bidang mengajar. Menurut Barlow, sebagaimana dikutip oleh Muhibbin Syah, kompentensi guru berasal dari bahasa Inggris “Teacher competency“ yaitu the ability of a teacher toresponsibly perform his or her duties appropriately, artinya kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak”.[6] Jadi kompetensi professional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Artinya guru yang piawai dalam melaksanakan profesinya dapat disebut guru yang kompetensi dan professional.
Berkaitan dengan hal diatas, maka seorang guru harus memiliki kompetensi yang memadai tentang proses pembelajaran, dalam usaha untuk mengantarkan siswa ketaraf tujuan yang dikehendaki. Oleh karena itu setiap rencana kegiatan semata-mata demi kepentingan anak didik, sesuai dengan tanggung jawab profesinya.
Dari latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Prestasi Siswa di SMA Negeri 3 Peusangan.”
B.    Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
1.     Bagaimana Kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di Kelas II SMA Negeri 3 Peusangan?
2.     Apa saja usaha-usaha guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan prestasi siswa Kelas II SMA Negeri 3 Peusangan?
3.     Apa saja keberhasilan yang di capai oleh guru terhadap prestasi belajar siswa Kelas II di SMA Negeri 3 Peusangan?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
1.     Untuk mengetahui kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di Kelas II SMA Negeri 3 Peusangan.
2.     Untuk mengetahui usaha-usaha guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan prestasi siswa Kelas II SMA Negeri 3 Peusangan.
3.     Untuk mengetahui keberhasilan yang di capai oleh guru terhadap prestasi belajar siswa Kelas II di SMA Negeri 3 Peusangan?
D.    Penjelasan Istilah
Adapun istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:
1.     Kompetensi
Kata kompetensi berasal dari bahasa inggris (competency) yang artinya adalah “kemampuan atau kecakapan”.[7] Menurut Sadirman istilah kompetensi digunakan dalam dua konteks yaitu “sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang dapat di observasi dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek cognitif dan afektif dengan tahap-tahap pelaksanaannya”.[8] Sedangkan kata dasar berarti asas, pokok atau pangkalan yang dijadikan dasar terhadap sesuatu yang lain.[9]
            Kompetensi yang penulis maksudkan adalah kemampuan yang ada pada seseorang untuk dikembangkan melalui pengajaran sehingga mampu dalam memahami dan mempunyai ketrampilan dalam memahami.
2.     Guru
Guru adalah orang yang tugasnya mengajar, Abu Ahmadi menjelaskan bahwa guru adalah “setiap orang dewasa yang dapat memberikan pertolongan kepada anak yang sedang berkembang dengan penuh rasa tanggung jawab.”[10]
Berdasarkan Undang- Undang No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, dalam Bab I Pasal 1 Ayat (1), Guru adalah “Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing dan mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.[11]
Adapun menurut penulis, guru adalah orang yang tugasnya mengajar dan mendidik siswa.


3.     Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama merupakan “Segala usaha orang dewasa dalam pergaulan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani ke arah kedewasaan”.[12] Sedangkan menurut D. Marimba mengemukakan Pendidikan Islam itu adalah “Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam”.[13]
Pendidikan agama Islam yaitu “Suatu pendidikan yang mengacu pada bimbingan dan asuhan anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam itu sebagai pandangan hidup didunia dan di akhirat”.[14] Oleh karena pendidikan agama merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap manusia, terutama dalam membentuk kepribadaian seseorang yang melandaskan ajaran Islam.
Dari penjelasan di atas, yang penulis maksudkan dengan pendidikan agama Islam adalah suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan oleh pendidik untuk membawa peserta didik kearah yang lebih dewasa,serta mempunyai kepribadian yang sempurna dan melaksanakan segi perbuatan sesuai dengan tuntutan ajaran agama Islam.
4.     Prestasi
Prestasi siswa berasal dari dua kata yang berbeda makna. Prestasi menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah jenjang yang diperoleh seseorang.[15] Namun Abu Ahmadi memberikan pengertian adalah “hasil yang didapati siswa selama belajar”.[16] Prestasi menurut Purwadarminta adalah “Hasil yang telah dicapai dalam belajar adalah berusaha untuk mendapat kepandaian”.[17] Sedangkan prestasi menurut Nawawi diartikan “Sebagai tingkat keberhasilan dalam mempelajari pelajaran di sekolah dan dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil mengenai jumlah materi pelajaran tertentu”.[18]
Adapun prestasi siswa yang penulis maksudkan dalam pembahasan ini adalah hasil yang diperoleh siswa selama mengikuti pelajaran tertentu, baik hasil tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah.
5.      Siswa
Siswa adalah orang yang belajar di sebuah lembaga pendidikan formal seperti SD, SLTP, atau SLTA[19]. Siswa adalah seorang pengikut atau seorang yang mau belajar.[20] Siswa berarti seorang yang bisa menjadi teman untuk berbagi pengalaman atau bantuan berupa nasehat, finansial ataupun dukungan.[21] Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti Siswa adalah orang (anak) yang sedang berguru (belajar, bersekolah).[22] Maka arti Siswa dalam pembahasan ini adalah anak didik dalam proses belajar mengajar yang memerlukan guru agar bisa memahami Pendidikan Agama Islam tersebut dalam suatu lembaga pendidikan formal.
E.    Kegunaan Penelitian
Adapun yang menjadi kegunaan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah sebagi berikut:
              Secara teoritis pembahasan ini bermanfaat bagi para pelaku pendidikan, secara umum dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai kompetensi guru pendidikan agama Islam terhadap prestasi siswa di SMA Negeri 3 Peusangan. Selain itu  hasil pembahasan ini dapat di jadikan bahan kajian bidang study pendidikan.
              Secara praktis, hasil pembahasan ini dapat memberikan arti dan niliai tambah dalam memperbaiki dan mengaplikasikan kompetensi guru pendidikan agama Islam terhadap prestasi siswa di SMA Negeri 3 Peusangan ini dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, pembahasan ini di harapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.

F.     Kajian Terdahulu
Diantara para peneliti sebelumnya, antara lain :
Nama: Safrizal Nim: A. 273347/2297 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuslim Matangglumpangdua Bireuen Pada tahun 2011 dengan judul dengan judul skripsi Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja (Studi pada SMP Negeri 3 Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen) metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah metode fiel reserch dengan kesimpulan sebagai berikut:
1.     Keadaan guru yang sudah tersertifikasi pada SMP  Negeri 3 Kota Juang guru pada SMP  Negeri 3 Kota Juang Kabupaten Bireuen sangat senang dengan adanya sertifikasi guru, karena dengan adanya sertifikasi, penghasilan dapat bertambah.
2.     Pengaruh sertifikasi bagi guru adalah bahwa sebagian guru yang sudah mendapatkan sertifikasi pada SMP  Negeri 3 Kota Juang Kabupaten Bireuen memiliki keahlian tersendiri dalam mengajar, hal ini kaarena mereka memiliki keahlian tersendiri dalam mengajar setelah mendapatkan sertifikasi.
3.     Pengaruh sertifikasi bagi siswa adalah bahwa dengan adanya  guru yang sudah mendapatkan sertifikasi pada SMP  Negeri 3 Kota Juang Kabupaten Bireuen dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran.




[1]Abu Ahmadi, Pengantar IlmuPendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hal. 96.

[2]Saifuddin Azwar, Tes Aprestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1996), hal. 14.
[3] Ahmadi, Pengantar...., hal. 56.

[4] Ibid., hal. 57.
[5]Piet Sahertian, Ida Alaeida Sahertian, Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hal. 6.

[6] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya,1995), hal. 229.
[7] Muhibbin Syah, Psikologi...., hal. 230.

[8] Sadirman,  Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 174.

[9] W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), hal. 518.

[10]Abu Ahmadi, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 161.

[11] Undang – Undang Tentang  Guru…, Ayat (1).

[12]Rayamulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hal. 1.

[13]Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’rifat 1974), hal. 128.

[14]Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarata: Bumi Asara, 1996), hal 86.

[15]Ibid., hal. 654.

[16]Abu Ahmadi, Ilmu…, hal. 88.

[17]W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara 1985), hal. 765.

[18]Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara 1985), hal. 100.

[19] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hal. 473.

[20] Gunter Krallman, Belajar Untuk Menjadi Seorang Murid, www.bethanybangkok. Com, Diakses 5 Februari 2010.

[21] Said Raihan, Arti Guru dan Murid Ala Minet, http://minetcute. Multiply.com. Diakses 5 Februari 2010.

[22] Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. III, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 765.