Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Landasan Pendidikan Islam


A.    Landasan Pendidikan Islam       
Landasan Pendidikan Islam

Pendidikan Islam sangat memperhatikan penataan individual dan sosial yang membawa penganutnya pada pengaplikasian Islam dan ajaran-ajarannya kedalam tingkah laku sehari-hari. Karena itu, keberadaan sumber dan landasan pendidikan Islam harus sama dengan sumber Islam itu sendiri, yaitu Al-Qur’an dan As Sunah.[1]  
Pandangan hidup yang mendasari seluruh kegiatan pendidikan Islam ialah pandangan hidup muslim yang merupakan nilai-nilai luhur yang bersifat universal yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih juga pendapat para sahabat dan ulama sebagai tambahan. Hal ini senada dengan pendapat Ahmad D. Marimba “yang menjelaskan bahwa yang menjadi landasan atau dasar pendidikan diibaratkan sebagai sebuah bangunan sehingga isi al-Qur’an dan Al Hadits menjadi pondamen, karena menjadi sumber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya pendidikan”.[2]
1.     Al-Qur’an
Kedudukan al-Qur’an sebagai sumber dapat dilihat dari kandungan surat al-Baqarah ayat 2 :
(٢:البقرة) ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Artinya:   Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,(Qs. al-Baqarah:2 )[3]
Di dalam al-Qur’an terdapat ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu. Sebagai contoh dapat dibaca dalam kisah Luqman yang mengajari anaknya dalam surat Luqman. Al-Qur’an adalah petunjuk-Nya yang bila dipelajari akan membantu menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman berbagai problem hidup.apabila dihayati dan diamalkan menjadi pikiran rasa dan karsa mengarah pada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketentraman hidup pribadi dan masyarakat.[4]          
2.     As - Sunnah
Setelah al-Qur’an, pendidikan Islam menjadikan as-Sunnah sebagai dasar dan sumber kurikulumnya. Secara harfiah “Sunnah secara bahasa artinya adalah jalan atau riwayat hidup, baik ataupun buruk”.[5]. Sementara sunnah menurut istilah para ulama aqidah Islam adalah petunjuk yang dijalani oleh Rasulullah dan para sahabat beliau ; dalam ilmu, amalan, keyakinan, ucapan dan perbuatan. Itulah ajaran sunnah yang wajib diikuti dan dipuji pelakunya, serta harus dicela orang yang meninggalkannya. Oleh sebab itu dikatakan ; si Fulan temasuk Ahlus Sunnah. Artinya, ia orang yang mengikuti jalan yang lurus dan terpuji.”.[6]       
Sunah menurut istilah Muhadditsin adalah “segala sesuatu yang berasal dari Nabi baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat, kelakuan, maupun perjalanan hidup, baik setelah diangkat ataupun sebelumnya”[7]. Sunnah menurut istilah ahli ushul fiqh adalah “segala sesuatu yang berasal dari Nabi-selain al Qur’an- baik berupa perkataan, perbuatan ataupun taqrir yang bisa dijadikan dalil bagi hukum syar’i”[8].
Sebagaimana al-Qur’an sunah berisi petunjuk-petunjuk untuk kemaslahatan manusia dalam segala aspeknya yang membina manusia menjadi muslim yang bertaqwa. Dalam dunia pendidikan sunah memiliki dua faedah yang sangat besar, yaitu :
a).   Menjelaskan sistem pendidikan islam yang terdapat dalam al- Qur’an atau menerangkan hal-hal yang tidak terdapat didalamnya
b).   Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah Saw bersama anak-anaknya dan penanaman keimanan kedalam jiwa yang dilakukannya..[9]



[1] Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan masyarakat, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hal. 28.

[2] Marimba, Pengantar...., hal.19.

[3] Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hal. 5.

[4] Ibid., hal. 786.

[5] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1999), hal 1.

[6] Ibid., hal. 31.

[7] Al-Siba’i.Musthafa, Sunnah dan Peranannya dalam Penetapan Hukum Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), hal. 84.

[8] Ash Shidieqy, Sejarah...., hal. 2.

[9] Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, (Bandung:
Diponegoro, 1992), hal. 47.