A. Melatih
dengan Berulang-ulang
Anak adalah amanah Allah yang sangat
berharga. Karena anak pula, orangtua dituntut untuk mendidiknya sejak ia masih
dalam kandungan ibunya sampai ia dewasa. Kenapa demikian? Sebab, setiap anak
yang baru lahir selalu dalam keadaan suci (fitrah). Maka, saat kembali nanti
kepada Sang Pemiliknya Allah Swt harus suci pula, tanpa noda dan dosa. Karena
itulah pendidikan terhadap anak (tarbiyatul aulad) dalam pandangan Islam
adalah wajib hukumnya. Sesibuk apapun pekerjaan kita, pendidikan anak-anak kita
tak boleh terbengkalai.
Berdasarkan observasi penulis di Gampong
Meunasah Krueng Peudada bahwa orangtua
di Gampong Meunasah Krueng Peudada selalu melatih anaknya untuk melaksanakan
shalat, latihan itu dilakukan secara berulang-ulang sampai anak bisa
melakukannya.[1]
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Zakaria
Abdullah, Keuchik Gampong Meunasah Krueng Peudada menurut beliau:
Melatih gerakan dan bacaan shalat pada anak
usia dini selalu dilakukan oleh masyarakat Gampong Meunasah Krueng Peudada dengan
cara berulang-ulang Semakin sering anak
usia dini mendapatkan stimulasi tentang gerakan shalat, dan diiringi dengan
pengarahan tentang bagaimana gerakan yang benar secara berulang-ulang maka anak
usia dini semakin mampu melakukannya. Begitu juga dengan bacaan shalat. Semakin
sering di dengar oleh anak, maka semakin cepat anak hafal bacaan shalat tersebut.
Sekalipun pemberi teladan yang utama adalah ayah dan ibu, diharapkan orang
dewasa lainnya yang tinggal bersama anak juga bisa menjadi teladan bagi anak.
Sehingga ketika ayah tidak ada di rumah dan ibu berhalangan memberikan teladan,
makapemberian latihan tetap bisa berlangsung oleh orang dewasa lainnya yang
tinggal bersama anak.[2]
0 Comments
Post a Comment