Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Metode Pembelajaran Pendidikan Agama di SMP


Metode Pembelajaran Pendidikan Agama di SMP Negeri 10 Banda Aceh


            Metode adalah suatu cara yang efektif untuk meningkatkan daya minat dan daya tangkap siswa terhadap matiri yang disampaikan. Dengan metode yang tepat dan benar akan daapt meneningkatkan kualitas siswa dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah. Akan tetapi sebaliknya juga, apabila guru mengajar dengan metode yang salah atau kurang tepat, akan berdampak kepada siswa juga, siswa akan sulit menerima materi yang di sempaikan, dan bahkan menimbulkan rasa jenuh pada siswa saat proses belajar mengajar, oleh karena itu tidak jarang banyak siswa yang bolos.
Pembelajaran Pendidikan Agama di SMP Negeri 10 Banda Aceh menggunakan metode ceramah, karena keadaan kelas yang ramai, dan ada kalanya memakai metode tanya jawab (diskusi), metode demontrasi, dan praktek, hal ini dikondisikan dengan meteri yang di berikan. Mengenai dengan media pembelajaran guru disni juga menggunakannya, hal ini tergantung juga dengan meteri yang diberikan. Beda materi beda pula media yang digunakan, seperti belajar membaca Al- Qur’an, guru menggunakan Al-Qur’an sebagai media, atau seperti belajar shalat atau tata cara shalat berjama’ah, guru membawa murid ke musalla sekolah untuk belajar shalat dan prakek shalat berjama’ah.[1]
Berdasarkan hasil wawncara dengan Bapak Drs. Darmawi selaku staf tenaga pengajar Pendidikan Agama di SMP Negeri 10 Banda Aceh, beliua mengatakan bahwa: ”Metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama sudah tepat” untuk membuktikan kebenaran metode pembalaran Pendidikan Agama sudah tepat. Maka kita dapat meliha tabel di bawah ini.
Tabel 3.8
Apakah saudara senang mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam?
Alternative Jawaban
F
%
Ya
43
76,3
Tidak
2
3,6
Kadang-kadang
11
20
Jumlah
55
100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 76,3% responden yang senang mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam, yang tidak senag mengikutu pelajaran Pendidikan Agama Islam ada 3,6% dan yang kadang-kadang senang mengikuti pelajaran Pendidikan Agama ada 20%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa senang mengikuti pelajaran Pendidikan Agama.




[1] Hasil Wawancara dengan  Bapak Drs. Darmawi (Guru Pendidikan Agama kelas I) tangal 13 April 2009