Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pendidikan Bagi Anak Berbakat dan Kreatif dalam Perspektif Pendidikan Islam


BAB  IV

STRATEGI PEMBINAAN ANAK BERBAKAT DALAM                      PERSPEKTIF  PENDIDIKAN ISLAM


A.    Pendidikan Bagi Anak Berbakat dan Kreatif  dalam Perspektif Pendidikan Islam

Dalam pendidikan Islam pendidikan yang harus diutamakan oleh orang tua dalam mengembangkan bakat anak adalah pendidikan agama, akhlak, jasmani dan social, karena dengan pendidikan inilah anak dapat mengembangkan bakatnya sesuai dengan aturan Islam. sehingga anak akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan satu persatu dibawah ini.
1. Pendidikan Agama
Pendidikan agama dan spiritual adalah pondasi utama bagi pendidikan keluarga. Pendidikan agama ini meliputi pendidikan, aqidah, mengenalkan hokum halal-haram, memerintahkan anak beribadah (shalat) sejak umur tujuh tahun, mendidik anak untuk mencintai Rasulullah, keluarganya, orang-orang yang shaleh dan mengajar anak membaca AlQuran.
2.     Pendidikan Akhlak
Para ahali pendidikan Islam menyatakan bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam, sebab tujuan tertinggi pendidikan Islam adalah mendidik jiwa dan akhlak.[1]

3.     Pendidikan Jasmani
Islam memberi petunjuk kepada kita tentang pendidikan jasmani agar anak tumbuh dan berkembang secara sehat dan bersemangat.
Diriwayatkan bahwa setelah seluruh negeri Iraq dibebaskan oleh sahabat Saad bin Abi Waqaash, beliau membuat rencana pembangunan kota Kuffah. Setelah itu diajukan kepada Khalifah Umar bin Khattab beliau sangat menyetujui. Hanya beliau tambah bahwa disamping mendirikan mesjid Jami’, hendaklah disediakan tanah tempat para pemuda berolah raga, latihan perang seperti melempar tombak, memanah, bermain pedang dan menunggang kuda. Diantara ucapan belaiau yang terkenal ialah: “Ajarkanlah kepada anak-anak kamu berenang dan memanah, hendaklah mereka dapat melompat ke punggung kuda sekali lompat.”[2]
4.     Pendidikan Akal
Yang dimaksud dengan pendidikan akal adalah meningkatkan kemampuan intelektual anak, ilmu alam, teknologi dan sains modern sehingga anak mampu menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah. Hal inilah yang diisyaratkan oleh Allah dengan proses penciptaan Nabi Adam as dimana sebelum ia diturunkan ke bumi, Allah mengajarkan nama-nama (asma) yang tidak diajarkan kepada para malaikat.

5. Pendidikan Sosial
Yang dimaksud dengan pendidikan sosial adalah pendidikan anak sejak dini agar ditengah-tengah masyarakat dengan menerapkan prinsip-prinsip Syariat Islam. Diantara prinsip syari’at Islam yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan sosial ini adalah prinsip ukhuwah Islamiyah. Rasa ukhuwah yang benar akan melahirkan perasaan luhur dan sikap positif untuk saling menolong dan tidak mementingkan diri sendiri. Islam telah menjadikan ukhuwah Islamiyah sebagai kewajiban yang sangat fundamental dan mengibaratkan kasih sayang sesama muslim dengan sebatang tubuh, apabila salah satu anggota badannya sakit, maka yang lain ikut merasakannya. Seluruh aspek pendidikan ini akan berjalan maksimal apabila orang tua dapat dijadikan teladan bagi anak-anaknya disamping harus berusaha secara maksimal agar setiap dia melakukan pekerjaan yang baik bagi keluarganya dapat melakukan seperti yang dia lakukan.
Hakikat membina anak adalah proses mendidik agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik, ketika dewasa jadi bertanggung jawab. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat. Tak mudah putus asa, dan tangguh menghadapi tekanan hidup. Sebaliknya, pola asuh yang salah menjadikan anak rentan terhadap stress, mudah terjerumus pada hal-hal yang negatif seperti tawuran, perilaku seks bebas, cemas, dan depresi.[3]
Mengasuh anak melibatkan segala aspek kepribadian anak misalnya jasmani, intelektual, emosional, keterampilan, norma, dan nilai-nilai. Hakikat mengasuh anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Karenanya diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia.
Anak adalah harapan masa depan, karenanya para orang tua perlu mempersiapkan agar kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi masyarakat. Untuk itu perlu dipersiapkan sejak dini yaitu dalam dalam kandungan melalui pengasuhan yang baik. Bagaimana pola asuh anak yang benar.
Anak perlu diasuh karena mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai ciri dan tuntutan tersendiri. Pengasuhan anak perlu disesuaikan dengan tahapan perkembangan tersebut. Perkembangan bakat anak sangat dipengaruhi faktor bawaan dan pengaruh lingkungan.



[1] Muhammad Taqi Hakim, Bagaimana Menjalin Komunikasi antara Orangtua dan Anak, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2002), hal. 100.
[2] Ibid., hal. 102.
[3] Nyoman, Hanati, Mendukung Perkembangan Anak dengan Pola Asuh yang Benar, (Bali: Pos, 2003), hal. 5.