A. Pendidikan
Ketakwaan
Pendidikan ketakwaan dalam
pandangan Islam merupakan upaya sadar, terstruktur serta sistematis untuk
mensukseskan misi penciptaan manusia sebagai abdullah dan khalifah Allah di
muka bumi yang bertakwa kepada allah. Pendidikan ketakwaan harus merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari sistem hidup Islam. Pendidikan merupakan
bagian kebutuhan mendasar manusia dan dianggap sebagai bagian dari proses
sosial. Ini dapat terlaksana dengan mengkaji sejarah dalam islam yang menjadi
pelajaran bagi kita tentang perjuangan orang yang bertakwa kepada allah semata.
Kisah para penghuni goa
dan kejadian yang menimpa mereka merupakan sebuah pelajaran yang paling
berharga bagi kita dalam meniti kehidupan didunia ini. Mereka para penghuni gua
merupakan orang yang beriman kepada tuhannya dan paling taqwa diantara kaumnya.
Sehingga Allah memberikan kemuliaan kepada mereka didunia dan akhirat.
Disamping dari pada itu mereka juga menjadi contoh teladan bagi kita.pendidikan
raqwa merupakan hal yang paling penting yang dapat mengantarkan kita kepada
derajat yang tinggi. Oleh karena itu Allah sangat menganjurkan kepada hambanya
agar bertaqwa kepada-Nya. Seperti didalam firmannya surat Ali –imran ayat 102:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ
إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ﴿ال عمران : ١٠٢﴾
Artinya: Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.(Qs. Ali- Imran : 102)
Didalam ayat yang lain surat
At-thalaq ayat 2-3 Allah berfirman:
... وَمَن يَتَّقِ
اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً, وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى
اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ
بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً )الطلاق
: ٣- ٢ (
Artinya: Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa
yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah
telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(Qs. Ath-Thalaq : 2 -3 )
Disamping dari pada
itu, Rasulullah juga menasehati ummatnya untuk bertaqwa seperti di dalam Sabdanya:
عن
أبي ذر جندب بن جنادة وأبي عبدالرحمن معاذ بن جبل رضي الله عنهما عن رسول الله صلى
الله عليه وسلم قال " اتق الله حيثما كنت , وأتبع
السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن ") رواه الترمذي( , وقال : حديث حسن وفي بعض النسخ : حسن صحيح
Artinya: Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin
Jabal radhiyAllahu 'anhuma, dari Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wa Sallam,
beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan
susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan
bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik”. (HR. Tirmidzi, ia
telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih)[1]
Sabda Rasulullah
SAW kepada Abu Dzar “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan
susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya”.
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat
Huud ayat 114 :
وَأَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفاً مِّنَ
اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّـيِّئَاتِ
)…هود :١١٤(
Artinya: Sesungguhnya segala amal kebajikan menghapus
segala perbuatan dosa. (Qs. Huud : 114)
Sabda beliau
“bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik” maksudnya bergaullah dengan
manusia dengan cara-cara yang kamu merasa senang bila diperlakukan oleh mereka
dengan cara seperti itu. Ketahuilah bahwa yang paling berat timbangannya di
akhirat kelak adalah akhlaq yang baik. Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kamu dan
yang paling dekat kepadaku posisinya pada hari kiamat adalah orang yang paling
baik akhlaqnya diantara kamu”. Akhlaq yang baik adalah sifat para nabi,
para rasul dan orang-orang mukmin pilihan. Perbuatan buruk hendaklah tidak di
balas dengan keburukan, tetapi dimaafkan dan diampuni serta dibalas dengan
kebaikan.
0 Comments
Post a Comment