Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran
A.
Strategi Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran
Kepala sekolah sebagai seorang yang telah
diberi wewenang untuk memimpin suatu lembaga pendidikan dan harus bertanggung
jawab secara penuh terhadap penyelenggaraan pendidikan pada sekolah yang berada
dibawah pimpinan. Maju mundurnya suatu lembaga pendidikan itu banyak
dipengaruhi oleh kepala sekolah, termasuk juga masalah peningkatan mutu
pembelajaran[1].
Adapun dalam peningkatan mutu pembelajaran
Pendidikan agama Islam, kepala sekolah dapat melaksanakan dengan melalui
komponen antara lain:
1. Guru
Guru merupakan salah satu komponen yang
memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan, karena itu
kualitas seorang guru khususnya para guru tersebut harus ditingkatkan. Usaha
peningkatan kualitas guru ini dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, diantaranya:
a). Meningkatkan kedisiplinan guru khususnya para guru untuk
meningkatkan mutu pendidikan faktor kedisiplinan guru khususnya guru sangat
diperlukan, karena program sekolah akan dapat berjalan dengan baik jika
guru-guru disiplin. Demikian sebaliknya jika guru-gurunya malas, maka program
sekolah akan terbengkalai.
b). Meningkatkan pengetahuan guru terutama para guru untuk
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju seperti sekarang ini,
seorang guru dituntut untuk selalau meningkatkan pengetahuannya baik melalui
kursus, membaca buku bacaan, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Semuanya itu
mengenai tentang wawasan dan perkembangan dalam dunia pendidikan, atau
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c). Inservice dan Upgrading
Pembinaan dan
usaha perbaikan pendidikan tidak mungkin berhasil tanpa disertai pembinaan dan
perbaikan mutu pengetahuan serta cara kerja para pelaksanaan yaitu guru-guru.
Diantara usaha pembinaan dan perbaikan mutu pengetahuan guru tersebut dilakukan
dengan inservice training dan upgrading.
Seperti apa
yang diungkapkan oleh Gunawan sebagai berikut Inservice training ialah ”
segala kegiatan yang diberikan dan diterima petugas pendidikan (kepala sekolah,
guru, dsb)[2]
Yang bertujuan untuk dan mempertinggi mutu pengetahuan, kecakapan dan
mempertinggi mutu pengatahuan, kecakapan dan penetahuan dalam menjalankan tugas
dan kewajiban”. Program inservice training dapat mencangkup berbagai
kegiatan seperti mengadakan aplikasi kursus, ceramah-ceramah, diadakan
pertemuan guru bidang studi untuk saling tukar pengalaman dan bertujuan untuk
menambah suatu wawasan, seminar-seminar, kunjungan ke sekolah-sekolah diluar
daerah dan persiapan-persiapan khusus untuk tugas-tugas baru.
Inservice
training ini sangat penting bagi guru. Karena jika guru itu hannya
mengandalkan dari pendidikan formal yang diperoleh di sekolah keguruan dalam
mempersiapkan tenaga pendidikan, maka belum merupakan persiapan yang cukup
lengkap dan memadai, juga adanya kurikulum sekolah yang mengalami perubahan
disesuaikan dengan ilmu pengetahuan, masyarakat dan kebudayaan. Disamping itu,
adanya suatu kenyataan, bahwa karena adanya suatu kebutuhan yang sangat
mendesak.
Dengan demikian
untuk menungkatkan kualitas guru sebagai tenaga pengajar dan tenaga pendidik inservice
sangat diperlukan. Sedangkan upgrading (penataran) sebenarnya tidak beda
jauh dengan inservice training. Upgading merupakan suatu usaha
untuk kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ilmu pengetahuan dan kecakapan
para pegawai, guru atau petugas pendidikan lainnya, sehingga dengan demikian keahlian
bertambah dan mendalam.
d). Rapat Guru
Rapat guru
adalah suatu cara dalam rangka menigkatkan kualitas guru dalam mengemban tugas
dan tanggung jawab sebagai pendidik. Salah satu bentuk rapat guru yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah ialah konferensi atau musyawarah yang
bertujuan untuk membimbing guru-guru agar lebih efekitif dalam perbaikan
pengajaran disekolah.
2. Siswa
Dalam
meningkatkan mutu pendidikan siswa juga harus mendapatkan perhatian,
peningkatan mutu atau kualitas siswa ini dapat dilakukan dengan cara antara
lain[3]:
1) Mengefektifkan siswa, mengaktifkan siswa ini dilakukan
dengan cara misalnya dengan mengabsen siswa setiap kali akan memulai dan akhir
pelajaran berlangsung untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti siswa
meninggalkan sekolah (bolos) sebelum jam pelajaran selesai dan lain-lain.
2) Memberi bimbingan, untuk memperoleh yang merumuskan
didalam belajar, siswa membutuhkan bimbingan, banyak siswa yang tidak
mendapatkan nilai yang baik dalam pelajarannya (disekolah) karena tidak
mengetahui cara-cara belajar yang efektif dan efisien. Maka dalam megusahakan
agar siswa mempunyai keterampilan belajar yang baik perlu kiranya seorang guru
memberi bimbingan yang berupa petunjuk tentang belajar yang baik kemudian untuk
memberi kebiasaan belajar yang baik bimbingan itu hendaknya diberikan
sewaktu-waktu anak mempelajari pelajaran yang disajikan. ”hasilnya lebih baik
bila bimbingan itu diberikan sewaktu anak mempelajari pelajaran yang disajikan”
menurut uraian diatas bimbingan guru yang berupa tentang tata cara belajar yang
baik perlu diberikan kepada siswa dengan demikian maka prestasi siswa siswa
dapat meningkat.
3) Pemberian tugas pada siswa, untuk meningkatkan kualitas
siswa pemberian tugas perlu diberikan. Karena hal ini akan dapat merangsang
belajar siswa.
4) Membentuk kelompok belajar, belajar secara kelompok akan
dapat membantu siswa akan mudah untuk bertukar pikiran untuk memecahkan problem
belajar yang mereka hadapi. Satu hal ini yang merupakan segi positif belajar
kelompok yaitu akan melatih siswa untuk hidup bermasyarakat agar antara yang
satu dengan yang lain bisa saling menghargai pendapat.
5) Mengadakan kegitan ekstra kulikuler keagamaan, dalam menunjang
keberhasilan siswa dalam belajar, maka kegiatan ekstra kulikuler perlu
diadakan, baik bidang olah raga, pramuka, kesenian, dan yang paling utama
adalah kegiatan keagamaan misalnya mengadakan lomba MC, membaca Alquran secara
tartil, dan puisi-puisi agamis dan kegiatan lainnya yang berguna bagi siswa.
3. Sarana dalam meningkatkan mutu Pembelajaran
Pembinaan
terhadap lembaga pendidikan tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak
didukung dengan alat atau fasilitas yang memadai. Oleh karena itu usaha untuk
memenuhi penyelenggaraan pembinaan fasilitas pendidikan adalah salah satu
fungsi yang harus senantiasa dikembangkan terus menerus dan diusahakan untuk
melengkapinya. Suharsimi Arikunto mengatakan “Sarana Pendidikan merupakan
merupakan bagian dari proses belajar mengajar”.[4]
Sarana mencapai
tujuan pendidikan telah ditetapkan dibutuhkan sarana yang sangat memadai dan
yang sangat mendukung dalam meningkatkan mutu pembelajaran dengan sarana yang
cukup maka akan memudahkan pencapaian tujuan pendidikan. Demikian akan terjadi sebaliknya,
bila tanpa adanya sarana yang memadai ata yang mendukungnya. Sarana-sarana
tersebut diantaranya musholla, buku-buku bacaan, laboratarium komputer dan alat
peraga yang menunjang dalam pembelajaran.
4. Kerjasama dengan wali murid untuk meningkatkan mutu
pembelajaran
Penyelenggaraan
pendidikan akan lebih berhasil jika adanya kerja sama antara sekolah dengan
orang tua murid, dimana sekolah akan memberi informasi tentang keadaan anaknya
dirumah sehingga hubungan mereka itu adalah saling menunjang di dalam
keberhasilan belajar siswa