Aspek Pendidikan Keteladanan Yang Terkandung Dalam Surat Al-Ahzab Ayat 21
BAB I
P E N D A
H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah
Keteladanan dalam pendidikan adalah metode influentif
yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk anak
didalam moral, spiritual dan social. Hal ini karena pendidik adalah contoh
terbaik dalam pandangan anak, yang akan ditirunya dalam tindak tanduknya, dan
tata santunnya, disadari ataupun tidak, bahkan tercetak dalam jiwa dan perasaan
suatu gambaran pendidik tersebut, baik dalam ucapan dan perbuatannya, baik
material ataupun spiritual, diketahui atau tidak diketahui.
Dari sini, masalah keteladanan
menjadi faktor penting dalam hal baik buruknya anak. Jika pendidik jujur, dapat
dipercaya, berakhlak mulia, berani dan menjauhkan diri dari perbuatan–perbuatan
yang bertentangan dengan agama, maka sianak akan tumbuh dalam kejujuran,
terbentuk dengan akhlak mulia, keberanian dan dalam sikap yang menjauhkan diri
dari perbuatan – perbuatan yang bertentangan dengan agama. Dan jika pendidik bohong, khianat, durhaka, kikir, penakut dan hina,
maka sianak akan tumbuh dalam kebohongan, khianat, durhaka, kikir, penakut dan
hina.10
Anak, bagaimanapun besarnya usaha yang dipersiapkan
untuk kebaikan, bagaimanapun suci beningnya fitrah, ia tidak akan mampu
memenuhi prinsip – prinsip kebaikan dan pokok-pokok pendidikan utama, selama ia
tidak melihat sang pendidik sebagi teladan nilai-nilai moral yang tinggi.
Kiranya sangat mudah bagi pendidik untuk mengajari anak dengan berbagai metode
pendidikan, tetapi teramat sukar bagi anak melaksanakan berbagi metode
tersebut, ketika ia melihat orang yang mengajarinya tidak mengamalkan metode-metode
tersebut.
Oleh karena itu, kenabian adalah penugasan bukan yang di
cari-cari, karena Allah SWT lebih mengetahui dimana ia menempatkan tugas
kerasulan. Dia juga lebih mengetahui manusia pilihanNya yang ditugaskan sebagai
Rasul yang membawa kabar baik dan peringatan ! Hal ini sesuai dengan firmanNya
yang terdapat dalam Al-qur’an surat
Al-ahzab ayat 21:
لقد
كان لكم فى رسول الله أسوة حسنة لمن كان ير جو الله واليوم الإخر وذكر الله
كثيرا )الأحزاب :٢١(
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.( Qs. Al-ahzab : 21 )
Dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman :
يا
أيها النبى إنا أسلناك شا هدا ومبشرا ونذيلر, وداعيا إلى الله بإذنه وسراجا منيرا) الأحزاب ٤٦ - ٤٥
(
Artinya: Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan
pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada
Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. ( Qs.
Al-ahzab : 45-46 )
Bila dicermati historis pendidikan di zaman Rasulullah
SAW. Dapat dipahami bahwa salah satu faktor terpenting yang membawa beliau
kepada keberhasilan adalah keteladanan (uswah). Rasulullah SAW ternyata
banyak memberikan keteladanan dalam mendidik para sahabatnya. Oleh karena itu,
pada bab ini akan dikemukakan hal-hal yang terkait dengan keteladanan dalam
hubungannya dengan pendidikan.
Beliau selalu terlebih dahulu mempraktekkan semua ajaran
yang disampaikan Allah sebelum menyampaikannya kepada umat, sehingga tidak ada
celah bagi orang-orang yang tidak senang untuk membantah dan menuduh bahwa
Rasulullah SAW. hanya pandai bicara dan tidak pandai mengamalkan. Metode
keteladanan sebagai suatu metode digunakan untuk merealisasikan tujuan
pendidikan dengan memberi contoh keteladanan yang baik kepada siswa agar mereka
dapat berkembang baik fisik maupun mental dan memiliki akhlak yang baik dan
benar.11
Keteladanan memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam pendidikan ibadah, akhlak, kesenian dll. Untuk menciptakan anak yang
saleh, pendidik tidak cukup hanya memberikan prinsip saja, karena yang lebih
penting bagi siswa adalah figur yang memberikan keteladanan dalam menerapkan
prinsip tersebut. Dalam hal ini
Allah mengingatkan dalam surat
Al-Baqarah ayat 44:
أتأمرون
النان بالبر وتنسون أنفسكم وأنتم تتلون الكتاب أفلا تعقلون )البقرة:٤٤(
Atinya: Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebaikan
sedang kamu melupakan dirimu sendiri, dan kamu membaca kitab, tidaklah kamu
pikirkan? (Qs. Al Baqarah: 44).
Keberhasilan dalam pendidikan tidak terlepas
dari sebuah sistem atau metode yang digunakan. Pemilihan metode yang tepat akan
membawa kepada keberhasilan dalam mendidik. Begitu juga sebaliknya. Pandangan
ini juga benar benar dipegang oleh Nabi Muhammad Saw. Ada beberapa hal yang
dapat kita teladani dari Rasulullah Saw dalam mendidik, yaitu lemah lembut,
selalu memberi pujian serta motivasi, bertahap dan memperhatikan kondisi, dan
memperpendek kesenjangan antara guru dan murid.
Akhlak al-karimah merupakan sarana untuk
mencapai kesuksesan dunia dan akhirat, dengan akhlak pula seseorang akan
diridhai oleh Allah SWT, dicintai oleh keluarga dan manusia pada umumnya.
Ketentraman dan kerukunan akan diraih manakala setiap individu memiliki akhlak
seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Nabi menjadikan sifat lemah lembut sebagai
salah satu faktor keberhasilan dalam pendidikan. Sifat lemah lembut lebih
diperlukan lagi pada saat terjadi kesalahan yang tidak disengaja. Kadang,
ketika seseorang berbuat salah kepada kita, kita merasa kesal sehingga emosi
kita tak terkendali, kita tidak bisa bersifat lembut dan cenderung bersifat
kasar.
Rasulullah SAW selaku penyampai risala Islam
yang mulia merupakan cerminan yang komprehensif untuk mencapai kesempurnaan
sikap, prilaku, dan pola pikir. Bahkan sayyidah ‘Aisyah tatkala ditanya oleh
beberapa sahabat mengenai pribadi Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Rasulullah
itu adalah Al-Qur’an berjalan. Artinya semua kaidah kehidupan yang ditetapkan
islam melalui Al-Qur’an semuanya contoh sudah terdapat dan dijumpai dalam diri
Rasulullah SAW. Beliau bukan hanya menjadi seorang nabi, tapi juga kepala
negara. Beliau tidak cuma sekadar bapak tapi juga guru dengan teladan yang
baik.
Oleh karena itu, ayat tersebut sangat penting
dan perlu digali lebih dalam untuk dijadikan rujukan dan pedoman bagi umat
Muslim dalam rangka pembelajaran, pembentukan serta pembinaan akhlak yang
mulia. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menggali, membahas dan mendalami
lebih jauh tentang ayat
tersebut
sebagai judul penulisan skripsi. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas,
maka
penulis mengangkat permasalahan tersebut dan dituangkannya dalam penulisan skripsi
dengan judul: “Aspek Pendidikan Keteladanan Yang
Terkandung Dalam Surat Al-Ahzab Ayat 21”
B. Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
suri teladan?
2.
Bagaimana
mengharap rahmat Allah?
3.
Bagaimana
meyakini kepada hari kiamat?
4.
Bagaimana
menyebut Asma Allah SWT ?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun yang menjadi tujuan pembahasan dalam
penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui bagaimana suri teladan.
2.
Untuk
mengetahui bagaimana mengharap rahmat Allah.
3.
Untuk
mengetahui bagaimana meyakini kepada hari kiamat.
4.
Untuk
mengetahui bagaimana menyebut Asma Allah SWT.
D. Kegunaan Pembahasan
Adapun yang menjadi kegunaan pembahasan dalam
penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut:
1)
Secara
teoritis pembahasan ini bermanfaat bagi para pelaku pendidikan, secara umum
dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai aspek pendidikan
keteladanan yang terkandung dalam surat Al-Ahzab ayat 21, Selain
itu hasil pembahasan ini dapat di
jadikan bahan kajian bidang studi pendidikan Islam.
2)
Sedangkan
secara praktis, hasil pembahasan ini dapat memberikan arti dan niliai tambah
dalam memperbaiki dan mengaplikasikan aspek pendidikan keteladanan yang
terkandung dalam surat Al-Ahzab ayat 21 ini dalam pelaksanaannya. Dengan
demikian, pembahasan ini di harapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.
E. Penjelasan Istilah
Adanya kesimpangsiuran dan kesalahpahaman dalam
pemakaian istilah merupakan salah satu hal yang sering terjadi, sehingga mengakibatkan
penafsiran yang berbeda. Maka untuk menghindari hal tersebut di atas, penulis
merasa perlu mengadakan pembatasan dari istilah-istilah yang terdapat dalam
judul proposal skripsi ini.
Adapun istilah yang
penulis anggap perlu dijelaskan adalah: aspek, pendidikan, keteladanan dan
surat Al-Ahzab ayat 21.
1.
Aspek
Dessy Anwar
dalam kamus lengkap bahasa indonesia menjelaskan, aspek adalah segi pandangan,
tanda; sudut pandangan, kategori gramatikal verba yang menunjukkan lama dan
jenis perbuatan.”[1]
Adapun menurut
penulis, aspek yang penulis maksud dalam judul proposal skripsi ini adalah sudut
pandang tentang pendidikan keteladanan.
2. Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik yang artinya
”Memelihara, memberi latihan, dan pimpinan, kemudian kata didik itu mendapat
awalan pe- akhiran- an sehingga menjadi pendidikan yang artinya perbuatan
mendidik.”[2]
Oemar Muhammad
Al-Syaibani dalam buku ”Filsafat Pendidikan” mengemukakan bahwa ”Pendidikan
adalah usaha-usaha untuk membina pribadi muslim yang terdapat pada pengembangan
dari segi spiritual, jasmani, emosi, intelektual dan sosial.”[3]
Dari pengertian di
atas maka yang penulis maksudkan dengan
pendidikan adalah suatu usaha membimbing dan membina pribadi muslim baik
jasmani ataupun rohani menuju terbentuknya akhlak yang mulia.
Jadi, yang dimaksud
dengan “aspek pendidikan keteladanan”
adalah usaha membimbing dan
membina pribadi muslim baik jasmani ataupun rohani menuju terbentuknya akhlak
yang mulia dengan metode uswatun hasanah.
3. Keteladanan
Dessy Anwar dalam
kamus lengkap bahasa indonesia menjelaskan, teladan adalah sesuatu,perbuatan,
berada dan sebagainya yang patut ditiru, dicontohkan.[4]
Adapun menurut penulis, keteladanan yang penulis maksud
dalam judul proposal skripsi ini adalah pendidikan dengan uswah atau memberikan
contoh yang baik pada anak.
4. Surat Al – Ahzab
Surat Al–Ahzab
terdiri atas 73 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, di turunkan
sesudah surat Ali – Imran. Dinamai Al–Ahzab ( golongan yang bersekutu )
karena dalam surat ini terdapat beberapa ayat, yaitu ayat 9 sampai dengan ayat
27 yang berhubungan dengan peperangan Al–Ahzab, yaitu peperangan yang di
lancarkan oleh orang – orang yahudi, kaum munafiq dan orang-orang musyrikin
terhadap orang – orang mukmin di Madinah.[5]
F.
Metode Penelitian
Adapun metodelogi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif: suatu
penelitian yang menggambarkan tentang aspek pendidikan keteladanan yang
terkandung dalam surat al-Ahzab ayat 21. dalam hal ini Sukardi
menjelaskan bahwa: metode kuantitatif merupakan suatu metode yang melibatkan
tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah pengaruh tingkat satu
variabel atau lebih”.[6]
Selanjutnya Sukardi, mengatakan pula bahwa:
“Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang
menggunakan angka-angka dalam menjelaskan hasil penelitian atau metode yang
menunjukkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang
diambil suatu hubungan dengan kesehatan, pandangan, sikap yang nampak atau
kecenderungan yang sedang nampak, pertentangan yang sedang meruncing dan
sebagainya”.[7]
Penelitian ini akan menjelaskan nilai – nilai pendidikan
yang terkandung dalam surat al-Ahzab ayat 21.
2.
Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian dalam penulisan
proposal skripsi ini adalah : suri teladan,
mengharap rahmat Allah, meyakini hari kiamat, menyebut asma Allah.
3.
Sumber Data
Adapun yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung dan segera
diperoleh dari sumber data dan penyelidik untuk tujuan penelitian.[8].
Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah Tafsir
al-Misbah ; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,” karya Muhammad Qaraisy Shihab
yang diterbitkan Lentera Hati, 2002.
2.
Sumber
data skunder yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data primer
tersebut yaitu buku “Tafsir fi Zhilalil Qur’an di bawah Naungan Al-Qur’an” karya
Sayyid Quthb, yang
diterbitkan Gema Insani Press, 2004, “Metode Pendidikan Qur’ani ; Teori dan
Aplikasi,”, karya Syahidin
yang diterbitkan Misaka Galiza, 1999. Tafsir al-Azhar,
karya Hamka, yang diterbitkan Pustaka Panji Mas, 1988. Cahaya
al-Qur-an karya M. Ali Ash-Shabuny yang
diterbitkan Pustaka al-Kautsar, 2002. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat karya Abdurrahman An Nahlawi yang
diterbitkan Gema Insani Press. 1996.
4.
Tehnik Pengumpulan Data
Adapun tehnik pengumpulan
data yang penulis gunakan adalah teknik Library
Research yaitu menelaah buku-buku, teks dan literature-literature yang
berkaitan dengan permasalahan di atas.[9]
Suatu metode pengumpulan data atau bahan melalui perpustakaan yaitu dengan
membaca dan menganalisa buku-buku, majalah-majalah yang ada kaitannya dengan
masalah yang penulis teliti. Selain itu juga akan memanfaatkan fasilitas
internet untuk memperoleh literatur-literatur yang berhubungan dengan skripsi
ini.
5.
Tehnik Analisa Data
Teknik
analisis data adalah proses kategori urutan data, mengorganisasikannya ke dalam
suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan
penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan
pola uraian dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian.
Menurut Moleong, Lexy J analisis data
adalah yakni suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi dengan
mengidentifikasi karakter khusus secara obyektif dan sistematik yang
menghasilkan deskripsi yang obyektif, sistematik mengenai isi yang terungkap
dalam komunikasi.[10]
G.
Sistematika Penulisan
Adapun
sisitematika penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai berikut :
Pada
bab satu terdapat pendahuluan pembahasannya meliputi : latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan pembahasan, kegunaan pembahasan, penjelasan istilah,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/ Pentafsir Al – Qur’an, 1971.
Andrias Harefa, Menjadi Manusia Pembelajar, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2001.
Fromm, Erich, “The Anatomy of Human
Destructiveness” dalam Kamdani, terj. Akar Kekerasan: Analisis Sosio-Psikologis
atas Watak Manusia, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar,2000.
Dessy Anwar, Kamus lengkap Bahasa Indonesia cet.I ,Surabaya:
Karya Abditama, 2001.
Hobby, Kamus Populer, Cet.XV,(Jakarta: Central, 1997.
Oemar Muhammad At-Tomy Al-Syaibani, Filsafat Pendidikan Islam
,terj. Hasan Langgulung, Cet. I, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Sukardi, Metodologi Penelitian, Jakarta, PT. Bumi Aksara.
2003
Winarmo Surachmad,. Dasar dan Teknik
Research Pengantar Metodologi Ilmiah, ( Bandung: Angkasa, 1987.
Kartini, Pengantar Metodologi Research
Sosial, Bandung: Alumni, 1980.
Muhammad
Qaraisy Shihab, Tafsir
al-Misbah ; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,” Lentera Hati, 2002
[3] Oemar Muhammad At-Tomy Al-Syaibani,
Filsafat Pendidikan Islam ,terj. Hasan Langgulung, Cet. I, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1979 ), hal.44.
[4] Dessy Anwar, Kamus,………………., hal 499
[5] Al-Qur’an
dan Terjemahan, (
Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al – Qur’an, 1971 ), hal.
665
[6] Sukardi, Metodologi Penelitian, (Jakarta, PT. Bumi Aksara.
2003),hal. 167
[7] Sukardi, Metodologi ………,hal. 160
[8] Winarmo
Surachmad,. Dasar dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah, (
Bandung: Angkasa, 1987 ), hal. 163.
[9]Kartini, Pengantar Metodologi
Research Sosial, Bandung: Alumni, 1980), hal. 28.
[10] Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 44.
Post a Comment for "Aspek Pendidikan Keteladanan Yang Terkandung Dalam Surat Al-Ahzab Ayat 21"