Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Faktor Yang dapat Mendukung Kerukunan dalam Rumah Tangga


1.     Faktor Yang dapat Mendukung Kerukunan dalam Rumah Tangga di Gampong Paya  Kecamatan Peudada   


Kriteria kerukunan sebuah rumah tangga / keluarga ditentukan oleh bermacam - macam faktor, namun yang pasti kebahagiaan sebuah rumah tangga itu ditentukan oleh kebahagiaan lahir maupun batin, artinya selama rumah tangga hanya mengalami kebahagiaan secara lahiriah saja maka belum dapat disebut bahagia. Cukup sandang, pangan dan papan saja belum bisa masuk kriteria bahagia, keluarga tersebut harus juga mengalami kebahagiaan secara batiniah barulah lengkap memenuhi unsur kebahagiaan.  Memang untuk mencari keluarga yang ideal itu tidak mudah, apalagi keluarga yang sempurna, namun kriteria - kriteria pendukung sebuah bahagia bisa dipenuhi atau diusahakan.  Dalam pandangan agama kristen, keluarga bahagia itu bisa terjadi apabila mereka mempraktekkan ajaran cinta kasih Yesus kristus yang menjadi dasar membangun sebuah rumah tangga bahagia.  Dengan demikian kriteria sebuah keluarga bahagia itu adalah apabila telah terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan tetapi sekaligus juga kebutuhan keagamaan, kebutuhan sosial keagamaan maupun kemasyarakatan.
Kerukunan rumah tangga merupakan syarat penting dalam mengarungi kehidupan rumah tangga agar mereka mampu menghadapi berbagai goncangan dan hempasan badai dalam rumah tangga. Oleh karena itu, pemahaman terhadap konsep keharmonisan keluarga sangat diperlukan karena kebanyakan keluarga yang gagal adalah keluarga yang tidak mmahami akan pentingnya keharmonisan keluarga. Kerukunan rumah tangga merupakan dambaan setiap orang yang ingin membentuk keluarga atau yang telah memiliki keluarga, namun masih banyak yang kesulitan dalam membangun keharmonisan keluarga.Dalam membangun keharmonisan keluarga sangat dipengaruhi oleh tiga kecerdasan dasar manusia yaitu Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Intelektual.
Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung kerukunan dalam rumah tangga di Gampong Paya Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen menurut pengakuan Bapak Fauzan adalah sebagai berikut[1]:
1.     Komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keharmonisan keluarga, karena komunikasi akan menjadikan seseorang mampu mengemukakan pendapat dan pandangannya, sehingga mudah untuk memahami orang lain dan sebaliknya tanpa adanya komunikasi kemungkinan besar dapat menyebabkan terjadinya kesalahpahaman yang memicu terjadinya konflik.
2.     Tingkat ekonomi keluarga.
Tingkat ekonomi keluarga juga merupakan salah satu faktor yang menentukan keharmonisan keluarga. Semakin tinggi sumber ekonomi keluarga akan mendukung tingginya stabilitas dan kebahagian keluarga, tetapi tidak berarti rendahnya tingkat ekonomi keluarga merupakan indikasi tidak bahagianya keluarga. Tingkat ekonomi hanya berpengaruh trerhadap kebahagian keluarga apabila berada pada taraf yang sangat rendah sehingga kebutuhan dasar saja tidak terpenuhi dan inilah nantinya yang akan menimbulkan konflik dalam keluarga.
3.     Sikap orangtua
Sikap orangtua juga berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga terutama hubungan orangtua dengan anak-anaknya. Orangtua dengan sikap yang otoriter akan membuat suasana dalam keluarga menjadi tegang dan anak merasa tertekan, anak tidak diberi kebebasan untuk mengeluarkan pendapatnya, semua keputusan ada ditangan orangtuanya sehingga membuat remaja itu merasa tidak mempunyai peran dan merasa kurang dihargai dan kurang kasih sayang serta memandang orangtuanya tidak bijaksana. Orangtua yang permisif cenderung mendidik anak terlalu bebas dan tidak terkontrol karena apa yang dilakukan anak tidak pernah mendapat bimbingan dari orangtua. Kedua sikap tersebut cenderung memberikan peluang yang besar untuk menjadikan anak berperilaku menyimpang, sedangkan orangtua yang bersikap demokratis dapat menjadi pendorong perkembangan anak kearah yang lebih positif.
4.     Ukuran keluarga
Dengan jumlah anak dalam satu keluarga cara orangtua mengontrol perilaku anak, menetapkan aturan, mengasuh dan perlakuan efektif orangtua terhadap anak. Keluarga yang lebih kecil mempunyai kemungkinan lebih besar untuk memperlakukan anaknya secara demokratis dan lebih baik untuk kelekatan anak dengan orangtua.


               [1] Hasil Wawancara dengan Bapak Fauzan Masyarakat Gampong Paya Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen tanggal 25 September 2012.