Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Komunikasi Vertikal dalam Pembelajaran


BAB IV

POLA KOMUNIKASI AL-QUR’AN DALAM  PEMBELAJARAN



A.    Komunikasi Vertikal dalam Pembelajaran       

Penggunaan bahasa Arab oleh al-Qur’an sebagai media komunikasi merupakan fakta sejarah yang tidak bisa dipungkiri. Di sinilah, al-Qur’an tidak saja menemukan efektifitasnya, tetapi juga signifikansinya, di tengah kehidupan sosial masyarakat Arab. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Yusuf ayat 2 sebagai berikut:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآناً عَرَبِيّاً لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ) يوسف: ٢ (

Artinya:   Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (Qs. Yusuf:2)[1]

Menurut Nana Sudjana ada tiga pola komunikasi dalam proses interaksi  belajar mengajar. Antara lain: Pertama,  komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah. Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif, siswa pasif, Kedua, komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, pada komunikasi  ini antara guru dan murid memiliki peranan yang sama, yaitu sama-sama dapat memberi dan menerima aksi dan Ketiga, komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, komunikasi  ini tidak hanya melibatkan interaksi antara guru dan murid, tetapi juga melibatkan interaksi antara siswa dengan siswa lainnya.[2]
Adapun komunikasi vertikal dalam Al-qur’an adalah sebagai berikut:
1.     Qaulan Ma’rufan
Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an Surat An-Nisa ayat 8:
وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُوْلُواْ الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينُ فَارْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُواْ لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفاً) النساء: ٨(
Artinya: Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat , anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.(Qs. An-Nisa: 8)[3]
2.     Qaulan Kariman
Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an Al-Isra Ayat 23:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيماً) الإسراء: ٢٣(
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia(Qs. Al-Isra: 23)[4]
3.     Qaulan Maisuran
Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an Al-Isra ayat 28:
وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاء رَحْمَةٍ مِّن رَّبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُل لَّهُمْ قَوْلاً مَّيْسُوراً) الإسراء: ٢٨ (
Artinya: Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas(Qs. Al-Isra: 28)[5]
4.     Qaulan Layyinan
Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an Thaha ayat 44:
فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى) طه: ٤٤(
Artinya: Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".(Qs. Thaha: 44[6])
5.     Qaulan Balighan
Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an An-Nisa ayat 63:
أُولَـئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُل لَّهُمْ فِي أَنفُسِهِمْ قَوْلاً بَلِيغاً)النساء: ٦٣(
Artinya:   Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.(Qs. An-Nisa: 63)[7]
6.     Qaulan Sadiidan
Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an Al-Ahzab ayat 70:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً) الأحزاب: ٧٠(
Artinya:   Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,(Qs. Al-Ahzab: 70)[8]


[1] Departemen Agama Islam, Al-Qur’an,..., hal. 348.

[2] Nana Sudjana, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Falah Production, 2001), hal. 47.
[3] Departemen Agama Islam, Al-Qur’an,..., hal.114.

[4] Departemen Agama Islam, Al-Qur’an,..., hal. 425.
[5] Departemen Agama Islam, Al-Qur’an,..., hal. 426.

[6] Departemen Agama Islam, Al-Qur’an,..., hal. 479.

[7] Departemen Agama Islam, Al-Qur’an,..., hal. 117.

[8] Departemen Agama Islam, Al-Qur’an,..., hal. 669.