1.
Langkah-langkah Guru dalam Menyusun RPP di MTsS Malikussaleh
Tanjung Kemala
Sebagai guru, terlebih sebagai guru PNS seharusnya kita
mafhum bahwa guru memiliki peran strategis membentuk karakter anak. Bukan hanya
mentransfer ilmu pengetahuan saja. Dalam proses pembelajaran, seharusnya guru
menghindari beberapa kelemahan dalam mengajar, diantaranya:
1.
Guru tidak menggunakan RPP sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran. RPP adalah skenario pembelajaran yang dibuat oleh
guru sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. Dalam dokumen tersebut tidak
hanya berisi kompetensi apa yang akan dicapai tetapi juga memuat secara rinci
berapa lama waktu tatap muka dilakukan. Bahkan dirinci pula berapa menit
kegiatan awal untuk melaksanakan kegiatan rutin, apersepsi dan penjajagan untuk
mengenal bekal awal siswa. Waktu yang digunakan untuk kegiatan inti, dan
rincian waktu untuk kegiatan akhir. Dalam RPP juga tercantum secara jelas alat
bantu mengajar apa yang diperlukan dan sumber belajar apa yang digunakan.
Demikian pula di dalam RPP juga telah dicantumkan rencana kegiatan penilaian
yang merupakan upaya untuk mendapatkan umpan balik keberhasilan guru dalam
mengajar.Kenyataannya RPP tidak difungsikan, bahkan ada guru yang mengajar
tanpa bertpedoman pada RPP. Hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak
terarah.
2.
Guru tidak mempersiapkan alat bantu mengajar. Alat bantu
mengajar sangat diperlukan untuk membantu guru dalam menjelaskan materi
pelajaran, sehingga siswa mengetahui secara nyata melalui benda-benda yang
nyata. Dengan alat bantu ini pengetahuan tidak hanya berupa verbal, dan bisa
mengatasi kesenjangan komunikasi guru dengan siswa. Kenyataannya guru tidak
membawa alat bantu mengajar sehingga yang dilakukan hanyalah ceramah-dan
ceramah saja.
3.
Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa.
Pengetahuan ten tang kemampuan awal siswa diperlukan oleh guru untuk menetapkan
strategi mengajar, bahkan untuk mengajukan pertanyaanpun diperlukan pemahaman
tentang kemampuan awal siswa. Dengan memahami kemampuan awal siswa ini guru
dapat membantu siswa memperlancar proses pe,mbelajaran yang dilkukan dan
memperkecil peluang kesulitan yang dihadapi siswa. Adakalanya satu materi
tertentu memerlukan prasarat pengetahuan sebelumnya. Jika pengetahuan prasyarat
ini belum dikuasi dan guru sudah melanjutkan pada materi berikutnya bisa
dipastikan bahwa siswa akan kesultan mengikuti pelajaran. Hal ini bisa
dideteksi melalui perilaku siswa. Siswa yang tidak dapat mengikuti materi yangs
edang dibahas oleh guru cenderung berperilaku “menyimpang” seperti: melamun,
menulis atau menggambar yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran,
berbicara sendiri atau kegiatan-kegiatan lain yang tidak terkait dengan isi
pembelajaran.
4.
Penggunaan papan tulis yang kurang tepat. Pada umumnya
guru langsung memulai pelajaran tanpa menuliskan Pokok persoalan yang akan
dibahas dan tujuan pembelajarannya. Penulisan pokok bahasan dan tujuan
pembelajaran ini bergna sebagai kontrol bagi guru dan siswa dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar agar tidak keluar dari jalur. Kecenderungan lainnya
adalah penggunaan papan tulis yang kaacau. Siswa tidak tahu apa sebenarnya yang
dibahas, dan untuk apa hal itu dibahas. Guru terlalu sibuk menulis dan membuat
ilustrasi di papan tulis yang kadang-kadang sulit ditangkap siswa dan tidak
disimpulkan.
5.
Tidak melaksanakan evaluasi. Dengan alasan kekurangan
waktu seringkali guru tidak melaksanakan evaluasi terhadap apa yang telah
dilakukan. Evaluasi ini bertguna bagi guru untuk mengetahui seberapa besar
keefektifan pembelajaran yang dilakukannya. Dengan melakukan evaluasi pada
setiap akhir kegiatan /bahasan akan bisa mendeteksi siswa mana yang masih
kesulitas dan pada bagian apa siswa merasa sulit. Hal ini akan sangat berguna
bagi guru dalam membantu siswa
Apabila 5 macam kelemahan guru ini dapat diperbaiki, maka
peoses pembelajaran akan menjadi lebih bermutu dan muaranya nanti pada hasil
belajar yang lebih baik. Perubahan pada kelima kelemahan tersebut tidak
memerlukan biaya. Yang diperlukan hanyalah kesadaran diri untuk memberikan yang
terbaik kepada siswa. Kepala sekolah dapat berperan dalam perbaikan proses
pembelajaran ini dengan cara lebih sering melaksanakan supervisi kunjungan
kelas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Ediana,S.Pd Kepala
MTsS Malikussaleh Tanjung Kemala adapun langkah
Guru dalam Menyusun RPP di MTsS Malikussaleh Tanjung Kemala Kecamatan sawang
Kabupaten Aceh Utara adalah setelah membuat silabus sebagai program pengajaran,
guru harus mengimplementasikan program yang telah disusunnya itu dengan Membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kemudian RPP tersebut merupakan
pegangan dan pedomana bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas untuk
setiap kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik[1].
Menurut Ibu Ediana, S.Pd Kepala MTsS Malikussaleh Tanjung
Kemala Kecamatan sawang Kabupaten Aceh Utara Langkah-langkah menyusun RPP
dengan menggunakan tahapan Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi: Identitas RPP,
mencangkup:Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Alokasi Waktu.[2]
Menurut Ibu Ainol Mardhiah,S.Pd I bahwa RPP disusun untuk
satu Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan
Indikator dikutip dari silabus yang telah disusun oleh satuan pendidikan.
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang
bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh
karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan
dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik
kompetensi dasarnya.[3]
[2] Hasil wawancara penulis dengan Ibu Ediana, S.Pd Kepala MTsS Malikussaleh
Tanjung Kemala Kec. Sawang Kab. Aceh Utara tanggal 25 September 2013.
0 Comments
Post a Comment