B.
Mursyid dan Wali
Secara etimologi kata mursyid berasal dari ‘irsyad’ yang artinya
petunjuk. Jadi mursyid adalah orang yang ahli dalam memberi petunjuk dalam
bidang agama. Menurut pengertian ini, yang disebut mursyid adalah orang-orang
yang ditugasi oleh Allah Swt. untuk menuntun, membimbing dan menunjukkan
manusia ke jalan yang lurus atau benar dan menghindarkan manusia dari jalan
yang sesat. Tentu saja mereka sebelum ditugasi oleh Allah telah mendapat
pengajaran terlebih dahulu dan mendapatkan bekal yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pembimbingan.
Mursyid adalah guru yang membimbing kepada murid untuk berjalan
menuju Allah Swt. dengan mengikuti jalannya. Dengan bimbingan guru itu, murid
meningkat derajatnya di sisi Allah, mencapai Rijalallah, dengan berbekal ilmu
syariat dan ilmu hakikat yang diperkuat oleh al-Qur’an dan as sunah serta
mengikuti jejak ulama pewaris nabi dan ulama yang telah terdidik oleh mursyid
sebelumnya dan mendapat izin dari guru di atasnya untuk mengajar umat. Guru
yang dimaksud adalah guru yang hidup sezaman dengan murid dan mempunyai tali
keguruan sampai nabi Muhammad Saw. Guru yang demikian itu adalah yang sudah
Arif Billah, tali penyambung murid kepada Allah, dan merupakan pintu bagi murid
masuk kepada istana Allah. Dengan demikian guru merupakan faktor yang penting
bagi murid untuk mengantarkannya menuju diterimanya taubat dan dibebaskannya
dari kelalaian.
Mursyid adalah sebutan
untuk seorang guru pembimbing dalam dunia thariqah, yang telah memperoleh izin
dan ijazah dari guru
mursyid di atasnya yang terus bersambung sampai kepada guru mursyid shohibut thariqah yang musalsal (silsilahnya) dari Rasulullah Saw. untuk mentalqin
dzikir/wirid thariqah kepada orang-orang yang datang meminta bimbingannya (murid). Dalam Thariqah Tijaniyah
sebutan untuk mursyid adalah "muqoddam". Mursyid
mempunyai kedudukan yang penting dalam tarekat.
Karena ia tidak saja
merupakan seorang pembimbing yang mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan
lahiriyah sehari-hari agar tidak menyimpang dari ajaran-ajaran Islam dan
terjerumus kedalam kemaksiatan, tetapi ia juga merupakan pemimpin kerohanian
bagi para muridnya agar bisa wushul (terhubung)
dengan Allah Swt. Karena ia merupakan washilah (perantara)
antara si murid dengan Allah Swt. Demikian keyakinan yang terdapat dikalangan
ahli tarekat.
Mursyid
adalah seorang laki-laki yang memimpin tharekat dan persulukan didaerah-daerah
tertentu. Tugas mursyid adalah mengajar, membimbing, dan mendidik murid-murid
dalam mengamalkan ajaran tarekat, dan senantiasa membimbing mereka untuk
mengingat Allah dan mempunyai akhlakul karimah. Seorang wali yang mursyid adalah mereka berpegang teguh
pada al-Qu’ran dan hadis tidak pernah
meninggalkan syariah dan sunnah. Karena tak ada tariqah tanpa syariah, karena syariah
adalah penerang untuk menjalani jalan tariqah agar tak tersesat dan menuju
hakikat.
Banyak thariqat yang berkembang
dengan beragam bentuk cara pengamalannya, seperti thariqat Naqsyabandiyah,
Qadariyah, Syatariah, Syadziliyah dan lain-lain. Semua ajaran thariqat tersebut
dipimpin oleh seorang Guru Mursyid sebagai pembimbing dan penuntun ke jalan
menuju pada satu tujuan yaitu ma’rifat billah
atau mengenal Allah. tanpa guru yang mursyid tidaklah mungkin seseorang itu
dapat melakukan perjalanan sampai kepada tujuan dimaksud.
Dalam khazanah ilmu tasawuf guru mursyid mempunyai peranan besar dalam
membentuk hierarki manusia untuk sampai ke tingkat realisasi tertinggi dalam
menempuh perjalanan spiritual, karena dimensi al-Qur’an telah tertanam dalam
dirinya. Hanya saja persoalan ini jarang dikupas dan diteliti lebih dalam
sehingga masih menjadi sebuah misteri dalam kehidupan manusia. Bahkan pemuka
agama sekalipun banyak yang belum mengetahuinya. guru Mursyid hanya dimengerti oleh hati yang terbuka dan jiwa yang telah
disucikan.
Predikat mulia yang diberikan secara
khusus oleh Allah kepada manusia pilihan ini sebenarnya secara gambling telah
disebutkan dalam al-Qur’an surah al-Kahfi ayat 17 dengan sebutan Waliyam
Mursyida artinya wali yang mursyid. Kata Wali di sini dalam versi kaum Sufi
diartikan sebagai figure manusia suci, pemimpin rohani, manusia yang sangat
taat beribadah kepada Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan kata Mursyid diartikan sebagai nul Ilahi, cahaya Ilahi atau energi
Ilahi.
0 Comments
Post a Comment