Tugas guru dalam Membina Sifat Fathanah pada murid


1.     Tugas guru dalam Membina Sifat Fathanah pada murid MIN Bireuen


Seorang guru dapat melaksanakan tugas dengan baik, dan  profesional,  apabila guru memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa. Terkadang banyak masalah pendidikan terjadi, disebabkan oleh masalah guru yang tidak memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa. Keadaan kepribadian seperti ini menyebabkan guru melakukan tindakan-tindakan yang tidak profesional dan terpuji, bahkan ada juga guru yang melakukan perbuatan yang tidak senonoh, dan pada akhirnya menjatuhkan martabat guru. Kita sering mendengar berbagai kasus yang disebabkan seorang guru yang tidak memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa di media elektronik atau media massa. Misalnya adanya oknum guru yang mencabuli peserta didiknya, adanya oknum guru yang mencuri, menipu, bahkan berjualan narkoba, dan perbuatan lainnya yang tidak senonoh. Jadi seorang guru harus memiliki  kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa untuk menghindari perbuatan-perbuatan tersebut.     
Tugas guru dalam membina sifat fathanah bagi murid di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bireuen yaitu dengan cara menanamkan  nilai-nilai Islam. Adapun cara yang ditempuh menanamkan nilai-nilai Islam  ke dalam diri anak, mengajarkan akhlak terhadap guru, akhlak terhadap yang lebih tua, akhlak terhadap teman dan akhlak kepada yang lebih kecil.[1]
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru agama pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bireuen, bahwa dalam rangka membina anak didik agar mereka memiliki akhlak yang mulia dan patuh kepada orang tua, mereka sudah melaksanakan tugas sebagaimana yang diharapkan.[2] Disamping dari pada itu, guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bireuen juga meningkatkan pengawasan kepada siswa dengan cara mengawasi mereka saat berada dalam lingkungan sekolah, baik mengawasi cara mereka berbicara, berteman dan cara mereka melakukan sesuatu[3].


[1] Hasil observasi Penulis di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bireuen Tanggal 20 september 2012.

[2] Wawancara Penulis dengan Ibu Masriah, A.Ma Guru PAI pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bireuen Pada Tangga 20 September 2012.

[3] Wawancara Penulis dengan Ibu Juliana, S. Pd. I Guru PAI pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bireuen Pada Tangga 20 September 2012.


0 Comments