1. Aplikasi Sifat
Ihsan Guru dalam Mendidik di
SD Negeri 4 Muara Batu
“Setiap kalian adalah
pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabanya”, Begitulah
dalam ajaran Islam diajarkan bahwa kita semua adalah pemimpin. Bagi seorang
suami tentu ia pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. tetapi, kebanyakan orang
tidak mengerti apa itu kepemimpinan, Termasuk guru sebagai seorang pendidik.
Apakah guru itu sadar bahwa ia adalah sorang pemimpin bagi murid-muridnya. dan
pertanyan terakhir bagaimana guru menjadi pemimpin yang baik bagi
murid-muridnya.
Pemimpin adalah seorang
yang dapat memberi pengaruh dengan power yang ia miliki. Dampak dari pengaruh
tersebut dapat membuat orang lain patuh dan taat terhadap perintahnya. Power
tersebut bisa berupa kakuasaaan atau legaliatas bahwa ia seorang pemimin dalam
hirarki organisasi. Seorang guru merupakan pemimpin karena ia dalam hirarki
pemimpin dalam institusi sekolah secara langsung terhadap murid-muridnya.
Menurut konsep
dalam Islam, proses tarbiyah (pendidikan) yang baik mempunyai tujuan
untuk melahirkan suatu generasi baru dengan segala ciri-cirinya yang unggul dan
beradab. Penciptaan generasi ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan
ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah Swt melalui proses
tarbiyah. Melalui proses tarbiyah inilah, Allah Swt telah menampilkan peribadi
muslim yang merupakan uswah dan qudwah melalui Muhammad Saw. Peribadinya merupakan manifestasi dan
jelmaan dari segala nilai dan norrma ajaran Alquran dan sunah Rasulullah
Saw. Islam menghendaki program pendidikan yang
menyeluruh, baik menyangkut aspek duniawi maupun ukhrawi. Dengan kata lain,
pendidikan menyangkut aspek-aspek rohani, intelektual dan jasmani. Maka hal
ini, proses pendidikan sangat didukung banyak aspek, terutama guru atau
pendidik, orang tua, dan juga lingkungan.
Seorang guru dapat melaksanakan tugas
dengan baik, dan profesional, apabila guru memiliki kepribadian yang
mantap, stabil, dan dewasa. Terkadang banyak masalah pendidikan terjadi,
disebabkan oleh masalah guru yang tidak memiliki kepribadian yang mantap,
stabil, dan dewasa. Keadaan kepribadian seperti ini menyebabkan guru melakukan
tindakan-tindakan yang tidak profesional dan terpuji, bahkan ada juga guru yang
melakukan perbuatan yang tidak senonoh, dan pada akhirnya menjatuhkan martabat
guru. Kita sering mendengar berbagai kasus yang disebabkan seorang guru yang
tidak memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa di media elektronik
atau media massa. Misalnya adanya oknum guru yang mencabuli peserta didiknya,
adanya oknum guru yang mencuri, menipu, bahkan berjualan narkoba, dan perbuatan
lainnya yang tidak senonoh. Jadi seorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa
untuk menghindari perbuatan-perbuatan tersebut.
Di antara tugas guru adalah sebagai
pendidik, yaitu seorang yang dengan kapabelitas keilmuan, sikap mental dan
spritualnya mereka mengarahkan, membimbing dan melatih peserta didik dengan
penuh kasih sayang menuju kesempurnaan. Dan yang harus dipahami oleh setiap
pendidik muslim adalah bahwa tugas mendidik ini merupakan amanah pemerintah sekaligus
sebagai amanah Allah. Dikatakan amanah pemerintah karena pemerintah telah
menetapkan UU tentang Tujuan Pendidikan Nasional, dimana setiap guru dalam
aktifitas mendidik dan mengajarnya hendaknya berusaha mewujudkan tujuan
tersebut semaksimal mungkin. Dikatakan amanah Allah karena setiap kaum muslimin
diwajibkan untuk mengajak setiap manusia kepada kebaikan, menyuruh berbuat yang
makruf serta mencegah dari perbuatan munkar.
Berdasarkan observasi penulis di SD
Negeri 4 Muara Batu bahwa dalam rangka mewujudkan amanah di atas para pendidik
muslim hendaknya memahami sifat-sifat yang harus dimiliki dan tugas-tugas yang
harus ditunaikan sebagai pendidik muslim. Untuk kemudian berusaha dengan
sungguh-sungguh mempatrikan sifat-sifat tersebut dalam hati yang paling dalam
serta mengemban tugas yang merupakan amanah tersebut dalam kegiatan mendidik
dan mengajarnya. Dalam konteks mengajar, pendidik muslim mesti menyadari bahwa
setiap mata pelajaran mestinya membawa dan mengandung unsur pendidikan dan
pengajaran[1].
Menurut pengakuan Ibu Kamariah,S.Pd.I
Guru PAI SD Negeri 4 Muara Batu Kabupaten Aceh Utara bahwa tugas guru dalam
membina sifat ihsan bagi murid di SD Negeri 4 Muara
Batu yaitu dengan cara menanamkan
nilai-nilai Islam. Adapun cara yang ditempuh menanamkan nilai-nilai
Islam ke dalam diri anak, mengajarkan
akhlak terhadap guru, akhlak terhadap yang lebih tua, akhlak terhadap teman dan
akhlak kepada yang lebih kecil.[2]
Berdasarkan
hasil wawancara penulis dengan Ibu Rosmanidar, S.Pd guru SD Negeri 4 Muara Batu,
bahwa dalam rangka membina anak didik agar mereka memiliki akhlak yang mulia
dan patuh kepada orang tua, mereka sudah melaksanakan tugas sebagaimana yang
diharapkan.[3]
Berdasarkan
pendapat diatas, bahwa bahwa tugas guru dalam membina sifat ihsan bagi murid di SD Negeri 4 Muara
Batu yaitu dengan meningkatkan pengawasan kepada siswa dengan cara mengawasi
mereka saat berada dalam lingkungan sekolah, baik mengawasi cara mereka
berbicara, berteman dan cara mereka melakukan sesuatu.
[1] Hasil observasi Penulis di SD Negeri 4 Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Tanggal 03 September 2013.
[2] Wawancara Penulis dengan Ibu Kamariah,S.Pd.I
Guru PAI SD Negeri 4 Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Tanggal 03 September 2013.
[3] Wawancara Penulis dengan Ibu Rosmanidar,S.Pd
Guru SD Negeri 4 Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Tanggal 03 September 2013.
0 Comments
Post a Comment