Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Mendidik Anak
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Mendidik Anak
Anak merupakan anugerah, karunia dan nikmat Allah yang
terbesar yang harus dipelihara, sehingga tidak terkontaminasi dengan
lingkungan.[1]
Oleh karena itu, sebagai orang tua, maka wajib untuk membimbing dan mendidik
sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dan menjauhkan anak-anak dari
pengaruh buruk lingkungan dan pergaulan. Wajib mencarikan lingkungan yang bagus
dan teman-teman yang istiqâmah. Keluarga adalah lingkungan pertama dan
mempunyai peranan penting dan pengaruh yang besar dalam pendidikan anak. Karena
keluarga merupakan tempat pertama kali bagi tumbuh kembangnya anak, baik
jasmani maupun rohani.
Keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk aqidah,
mental, spiritual dan kepribadian, serta pola pikir anak. Yang kita tanamkan
pada masa-masa tersebut akan terus membekas pada jiwa anak dan tidak mudah
hilang atau berubah sesudahnya.[2]
Adapun bagi seorang pendidik, ia harus menjauhkan anak didiknya dari hal-hal
yang membawa kepada kebinasaan dan ketergelinciran, serta mengangkat derajat
mereka dari derajat binatang menjadi derajat manusia yang mempunyai semangat
untuk mengemban amanat dan tugas agama.
Sebagai pendidik, seseorang harus menjadikan kepribadian
Rasul Shallallahu'alaihi Wa Sallam sebagai suri tauladan dalam seluruh aspek
kehidupan dan dalam setiap proses pendidikan. Mengajak mereka untuk mengikuti
jejak salafush-shalih serta memberi motivasi anak didik agar selalu bersanding dengan
ulama dan orang-orang shalih. Seorang pendidik juga harus memahami dampak buruk
yang disebabkan oleh keteledoran dalam mendidik anak. Dan ia harus mewaspadai
faktor-faktor yang bisa mempengaruhi proses pendidikan anak, yaitu lingkungan
rumah, sekolah, media cetak dan elektronik, teman bergaul, sahabat serta
pembantu.
1. Rumah.
Rumah adalah tempat pendidikan pertama kali bagi seorang
anak dan merupakan tempat yang paling berpengaruh terhadap pola hidup seorang
anak. Anak yang hidup di tengah keluarga yang harmonis, yang selalu melakukan
ketaatan kepada Allah 'Azza Wa Jalla, sunah-sunnah Rasulullah
Shallallahu'alaihi Wa Sallam ditegakkan dan terjaga dari kemungkaran, maka ia
akan tumbuh menjadi anak yang taat dan pemberani.[3]
Oleh karena itu, setiap orang tua muslim harus
memperhatikan kondisi rumahnya. Ciptakan suasana yang Islami, tegakkan sunnah,
dan hindarkan dari kemungkaran. Mohonlah pertolongan kepada Allah agar
anak-anak kita menjadi anak-anak yang bertauhid, berakhlak dan beramal sesuai
dengan sunnah Rasulullah serta mengikuti jejak para salafush-shalih.
2. Sekolah.
Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat
bertemunya ratusan anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda,
baik status sosial maupun agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh
berbagai corak pendidikan, kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-masing
anak dari lingkungan dan kondisi rumah tangga yang berbeda-beda.[4]
3. Media Elektronik dan Cetak.
Kedua media ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan,
tingkah laku dan kepribadian anak. Kalau orang tua tidak berhatihati dan
waspada terhadap kedua media ini. Tidak jarang anak-anak akan tumbuh sebagai
mana yang ia peroleh dari kedua media ini.
4. Teman dan Sahabat.
“Teman memiliki peran dan pengaruh besar dalam
pendidikan, sebab teman mampu membentuk prinsip dan pemahaman yang tidak bisa
dilakukan kedua orang tua. Oleh sebab itu, Alquran dan As-Sunnah sangat menaruh
perhatian dalam masalah persahabatan”.[5]
5. Jalanan.
“Jalanan tempat bermain dan lalu lalang anak-anak
terdapat banyak manusia dengan berbagai macam perangai, pemikiran, latar
belakang sosial dan pendidikan”.[6]
Dengan beragam latar belakang, mereka sangat membahayakan proses pendidikan
anak, karena anak belum memiliki filter untuk menyaring mana yang baik dan mana
yang buruk. Di sela-sela bermain, anak akan mengambil dan meniru perangai serta
tingkah laku temannya atau orang yang sedang lewat; sehingga terkadang mampu
merubah pemikiran lurus menjadi rusak, apalagi mereka mempunyai kebiasaan
rusak, misalnya perokok, pemabuk dan pecandu narkoba; maka mereka lebih cepat
menebarkan kerusakan di tengah pergaulan anak-anak dan remaja.
6. Pembantu dan Tetangga.
“Para pembantu memiliki peran cukup signifikan dalam
pendidikan anak, karena pembantu mempunyai waktu yang relatif lama tinggal
bersama anak, terutama pada usia balita”.[7]
Sedangkan pada fase tersebut, anak sangat sensitif dari berbagai macam
pengaruh. Pada masa usia itu merupakan masa awal pembentukan pemikiran dan aqidah,
serta emosional. Begitu juga tetangga, mereka bisa membawa pengaruh, karena
anak-anak kita kadang harus bermain ke rumahnya.