Hambatan-hambatan yang dihadapi Oleh Siswa dalam Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
1. Hambatan-hambatan
yang dihadapi Oleh Siswa dalam Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Dalam proses pembelajaran ada beberapa hal yang saling berkaitan yaitu
guru, siswa, materi pelajaran, metode pembelajaran, serta pemanfaatan sumber
belajar. Di lingkungan sekolah memang terdapat berbagai sumber belajar yang
dapat dimanfaatkan oleh siswa maupun guru dalam proses pembelajaran, salah satu
sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah perpustakaan sekolah. Dalam pembelajaran
salah satu hal penting guna menunjang proses pembelajaran adalah ketersediaan
sumber belajar, dalam hal ini adalah buku-buku atau sumber lain yang tersedia
di perpustakaan sekolah yang dapat digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran disekolah. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Faiza
Humaira siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Peudada, menurut pengakuannya
hambatan-hambatan yang dihadapi oleh siswa dalam pemanfaatan perpustakaan
sekolah adalah sebagai berikut[1].
a)
Kekurangan buku
Hambatan yang terjadi
dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dalam proses
pembelajaran disekolah adalah kurangnya koleksi perpustakaan sekolah, fasilitas
perpustakaan yang masih memerlukan penambahan buku-buku untuk dapat menunjang proses
pembelajaran disekolah.
b)
Kurang minat membaca siswa
Peningkatan minat baca siswa masih tetap berjalan ditempat walaupun
disana-sini usaha telah dilakukan oleh pihak pemerintah dengan dibantu oleh
pihak-pihak tertentu yang sangat berkaitan dengan minat baca siswa, hal ini
dapat membawa dampak pada prestasi belajar siswa disekolah.
Tampaknya keliru jika minat baca siswa rendah, lantas siswa yang
disalahkan. Kondisi ini memerlukan kesadaran kolektif dari semua pemangku
kepentingan pendidikan, tentu saja termasuk pemerintah daerah yang sudah diberi
otonomi untuk mengelola pendidikan. Implementasi dari desentralisasi bidang
pendidikan harus mengubah paradigma pemerintah daerah terhadap pendidikan. Para
pemangku kebijakan (legislatif dan eksekutif) harus yakin bahwa pemenuhan
sarana pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam mengembangkan sumber
daya manusia yang handal dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.