Pengertian Kreativitas
Pengertian Kreativitas
M. Ali dan Asrori mengumpulkan berbagai definisi
kreativitas dari beberapa pakar dengan penekanan yang berbeda-beda.
Barron
mendefinisikan
“kreativitas adalah
kemampuan untuk
menciptakan sesuatu
yang baru”.
Sesuatu
yang baru
bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya. Guilford
mengartikan “kreativitas adalah
kemampuan berpikir
divergen untuk menjajaki bermacam-macam
alternatif jawaban terhadap satu persoalan yang sama sebenarnya”.[1]
Menurut M. Ahmad Abdul Jawwad, arti kreativitas adalah memunculkan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya.[2] David Campbell menyatakan
bahwa kreativitas adalah
kegiatan yang mendatangkan hasil dan sifatnya.[3] antara lain:
a. Baru, yakni inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik
dan mengejutkan.
b. Berguna atau bermanfaat (useful), yakni
lebih enak, lebih praktis,
mempermudah, membantu, memperlancar, mendorong, mengembangkan, memecahkan masalah, mengurangi kesulitan dan mendatangkan hasil yang baik.
c. Dapat mengerti (understandable),
yakni hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat ditempat lain.
Menurut Jalaludin kreativitas pada dasarnya merupakan kemampuan untuk mencipta (daya cipta) dan berkreasi. Implementasi dari kreativitas seseorang pun tidaklah sama, bergantung
kepada sejauh mana orang tersebut mau dan mampu
mewujudkan daya ciptanya menjadi sebuah kreasi ataupun karya. Dalam hal ini, seorang guru harus mampu mengoptimalkan
kreativitasnya, khususnya yang tertuang
dalam sebuah bentuk pembelajaran yang inovatif. Artinya,
selain menjadi seorang pendidik,
seorang guru harus menjadi seorang kreator.
Sedangkan Michael A. West dalam bukunya
developing creativity in organization
sebagaimana dikutip Triguna P menyatakan bahwa
kreativitas merupakan bentuk dari penyatuan
pengetahuan dari berbagai pengalaman
yang berlainan sehingga mampu menghasilkan ide-ide gagasan yang lebih baik.
Menurut John Kao bahwa:
Kreativitas merupakan proses
ide-ide dicetuskan, dikembangkan
dan diubah menjadi nilai kenyataan (solusi, jalan alternatif,
kebijakan dan lainnya). Kreativitas juga mengandung unsur: (a) seni mengeluarkan ide-ide
atau
gagasan baru, (b) disiplin dalam rangka membentuk dan mengembangkan ide-ide atau gagasan baru menjadi
kenyataan.[4]
Menurut Dien Sumiyatiningsih :
Kreatiativitas adalah proses
berfikir yang menghasilkan cara-cara baru, konsep baru, pengertian baru,
penemuan baru dan karya seni yang baru untuk memecahkan masalah atau menjawab
pertanyaan secara benar dan bermanfaat.[5]
Berdasarkan berbagai definisi kreativitas di atas, dapat dikelompokkan
definisi-definisi kreativitas
ke dalam empat
kategori, yaitu product (hasil karya), person (individu), process (proses) dan press
(penekanan). Product menekankan kreativitas dari
hasil karya kreatif,
baik yang sama sekali baru maupun kombinasi karya-karya lama yang meghasilkan sesuatu yang
baru.
Person memandang
kreativitas dari segi ciri-ciri individu
yang
menandai
kepribadian orang kreatif
atau
yang berhubungan
dengan kreativitas.
Ini
dapat diketahui melalui
perilaku kreatif yang tampak. Process menekankan bagaimana proses kreatif itu berlangsung sejak
dari mulai tumbuh sampai dengan
terwujudnya
perilaku kreatif. Adapun press
menekankan pentingnya faktor-faktor yang mendukung
timbulnya kreativitas pada individu.
Utami Munandar, setelah menganalisis definisi kreativitas dari berbagai pakar kreativitas, menyatakan bahwa:
Kreativitas adalah; 1) kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang
ada, 2) kreativitas atau
berfikir kreatif (divergen) adalah
kemampuan
mengolah dan memanfaatkan data-data dan
informasi yang menghasilkan aneka ragam jawaban (solusi alternatif) serta tepat
guna, 3) secara operasional arti dari kreativitas mencerminkan
empat unsur yakni lancar, luwes, orisinil, dan elaborasi.[6]
Berdasarkan definisi tersebut dapat
disimpulkan, daya
cipta
atau hasil kerja dapat dikatakan sebagai kreativitas apabila memenuhi dua persyaratan, antara lain: (a) sesuatu yang dihasilkan harus dapat memecahkan masalah secara efektif dan realistis, artinya solusi tersebut
adalah bermanfaat
dan tepat guna, (b) hasil pemikirannya merupakan upaya mempertahankan suatu pengetahuan yang murni, orisinil dan baru.
Dari beberapa pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan divergent dalam melahirkan kombinasi-kombinasi yang relatif
baru tetapi bukan murni akan tetapi yang diperoleh dari fakta informasi dan
pengalaman sebelumnya.
[1] Mohammad Ali
dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik, (Jakarta
: Bumi Aksara, 2004). h. 41.
[2] M. Ahmad Abdul Jawad, Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas berfikir pada diri dan organisasi anda, (Bandung : Syamil Cipta Media, 2002). h. 3.
[3] David Campbell, Mengembangkan Kreativitas, (disadur Dian Paramesti Bahar dari Take the road to creativity and get off dead and), (Yogyakarta
: Kanisius, 1995). h. 9.
[5] Dien Sumiyatiningsih, Mengajar dengan Kreatif dan Menarik, (Yogyakarta: Andi Offset,
2006), h. 12,
[6]
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat
dan
Kreativitas Anak Sekolah,
(Jakarta: Gramedia Widia Sarna Indonesia, 1992), h. 51.