Sistem Pendidikan MAN Tanah Jambo Aye
1.
Sistem
Pendidikan MAN Tanah Jambo Aye
Madrasah merupakan suatu lembaga pendidikan yang menggunakan sistem
pengajaran dapat diartikan sebagai sarana atau perangkat dari bagian-bagian
pengajaran yang diorganisir agar saling bekerjasama secara harmonis dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sistem pendidikan dan pengajaran yang digunakan pada madrasah merupakan perpaduan
antara sistem pondok pesantren dengan sistem yang berlaku pada sekolah-sekolah
modern, karena di MAN lebih banyak mengajarkan mata pelajaran agama
dibandingkan pelajaran umum. Proses perpaduan tersebut berlangsung secara
berangsur-angsur, mulai dari mengikuti sistem klasikal. Sistem pengajian
kitab-kitab diganti dengan pelajaran tertentu, yang akhirnya pembahasan
pelajaran disajikan dengan buku-buku panduan yang dapat menuntun siswa. Dan
kenaikan kelas ditentukan dengan syarat penguasaan terhadap sejumlah bidang
pengajaran tertentu.[1]
Adapun metode pengajaran yang digunakan di MAN
Tanah Jambo Aye antara
lain sebagai berikut:
a.
Diskusi
Diskusi adalah sekelompok siswa membahas dan menganalisa, baik yang
diberikan guru ataupun bahan yang terdapat dalam buku panduan belajar. Diskusi
tersebut dipimpin oleh seorang siswa dengan bimbingan dari seorang guru.[2]
b.
Tanya jawab
Tanya jawab merupakan suatu metode penyampaian dengan cara Tanya jawab,
seorang guru memberikan pertanyaan kepada sekelompok siswa dan setiap siswa
diharapkan menjawab sesuai dengan pendapat mereka masing-masing, kemudian
terakhir guru menjelaskan secara lebih rinci tentang masalah yang disampaikan.[3]
c.
Demonstrasi
Demonstrasi itu suatu teknik atau cara yang dilakukan seorang guru dengan
memperagakan langsung sesuai dengan materi pelajaran. Di sini guru berperan
aktif menyampaikan materi pelajaran, dan selanjutnya siswa pun dapat
mempraktekkannya.[4]
d.
Ceramah
Ceramah adalah sistem yang paling sering digunakan yakni cara pengajaran
yang dilakukan oleh seorang guru dengan cara menerangkan serta menjelaskan
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini sering digunakan di
sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga lain di Indonesia.[5]
[1]Wawancara dengan Bapak Lukman Hakim, Guru
Agama, tanggal 13 Oktober 2008
[2]Departemen Agama RI, Garis-Garis Besar
Program Pengajaran (GBPP) Mata Pelajaran Qur’an Hadits, (Jakarta: Dirjend
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1997/1998), hal. 2
[5]Wawancara dengan Guru Agama Bapak Saifullah,
S.Pd I, tanggal 23 Oktober 2008