Manusia Bukan Malaikat Yang Terbebas Dari Dosa

Manusia Bukan Malaikat Yang Terbebas Dari Dosa

Di dalam barisan, kita setara, seirama dalam satu langkah. Tidak ada yang lebih hebat. Apa yang kita lakukan merupakan ikhtiar bersama. Korlap, tim ini tim itu, hanya soal posisi demi tercapainya misi bersama.

Di masa lalu, apa yang telah kita lakukan adalah gerakan moral. Mengajak para pemimpin untuk lebih giat menaruh perhatian pada rakyat. Karena mandat mereka adalah memimpin untuk mewujudkan kesejahteraan segenap tumpah darah anak bangsa.

Tuntutan kita, teriakan kita, tidak selamanya benar. Tapi satu hal, bahwa apapun yang pernah kita gerakkan bukan aksi titipan para kanda, juga lawan politik pemerintah.

Amanah terbesar yang harus kita emban setelah semua aksi-aksi itu, ialah mendidik diri menjadi pribadi yang baik, sesuai dengan harapan dan tuntutan kita kepada para pemimpin.

Idealis bukan milik aktivis, bukan milik mahasiswa dan kelompok-kelompok lainnya. Idealis adalah milik siapapun yang berjalan di atas nilai kebenaran dan jujur dalam tiap tindakan.

Manusia bukan malaikat yang terbebas dari dosa. Sebagai hamba, setidaknya kita bukan orang yang menaruh racun di dalam kopi teman; bukan orang yang membunuh teman dan setelah itu memeluk anak-anaknya sembari menangis tersedu-sedu.

Kita pasti berbeda. Dan itu sunnatullah.

Datanglah dengan cinta. Bersatulah untuk saling menguatkan. Bila tidak bisa, undur diri dan minta maaf. Jangan menuang racun sembari tersenyum. Karena kejahatan terbesar bukanlah ketika engkau memilih menjadi musuh. Tapi keburukan paling hakiki adalah mengaku teman tapi berkhianat.

Penulis: Muhajir Juli

0 Comments