Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Deskripsi Diri Tenaga Kesejahteraan Sosial (Tks)






                                                       











Nama              : ARDIYANTI, A.Md
ANGKATAN    : III (Tiga)
KELOMPOK     : II (dua)

No. Peserta: ________________






DESKRIPSI DIRI


















PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL
BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2019



DESKRIPSI DIRI
TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (TKS)


PETUNJUK UMUM
·         Deskripsi diri dibuat berdasarkan praktik pelayanan nyata yang anda sedang atau telah lakukan dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial
·         Kasus yang disajikan merupakan kasus nyata dan bukan hasil rekaan.
·         Kasus  yang disajikan pada bagian A, B, dan C harus berbeda.
·         Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.


A.       PENERAPAN PENGETAHUAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN
1.      Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H  (memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan  bagaimana memecahkan masalah tersebut).

Deskripsi Kasus 1:                                                                  
Monitoring dan verifikasi Fasdik kita laksanakan setiap bulan, kebanyakan diakhir bulan. Seperti terhadap bulan ini, Kamis, 28 Januari 2019 pendamping PKH Kecamatan Peulimbang Kabupaten Bireuen turun kesekolah SMP NEG 2 PEULIMBANG KEBUPATEN Bireuen. Seperti umumnya setiap kita turun senantiasa melakukan monitoring dan pengecekan absen kehadiran siswa/i. terdapat siswa/I yang jarang masuk sekolah dan memanfaatkan baju yang tidak rapi bila sepatu yang udah koyak dan kaos kaki yang bolong dan kurangnya minat belajar disebabkan kurangnya pengawasan dari orang tua. Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) berharap izin kepada Wali Kelas untuk mengumpulkan siswa/I peranan untuk berikan pengarahan. Pengarahan tersebut tentang kewajiban siswa/I untuk mematuhi keputusan sekolah, bersih dan rapi. Pendamping menyebutkan pentingnya pendidikan untuk masa sekarang maupun masa yang dapat datang, karena bersama dengan berpendidikan sianak terhadap suatu saat sanggup mengubah taraf kehidupan orang tua. Dengan memberikan motivasi dan pengarahan kepada siswa/I secara rutin diharapakan dapat bersama cepat mempengaruhi pola pikir mereka akan gunanya pendidikan. Dan termasuk melaksanakan pendekatan bersama orang tua siswa/I sehingga anak-anak yang mempunyai masalah selanjutnya mampu diatasi sama-sama. Kami datang ke orang tua mencari tau kenapa sianak malas sekolah dan belajar. Dan berikan pemahaman kepada orang tua dan keluarga untuk mampu sama¬-sama mengontrol sianak untuk menuju pergantian yang tentu saja pergantian yang baik agar mampu membanggakan orang tua dan Negara.




































2.      Berdasarkan kasus 1, jelaskan:
a.      Penerapan teori/konsep-konsep yang relevan dan terkait dengan kasus 1 yang ditangani.
1)  Sebutkan dan jelaskan setidaknya 3 (tiga) teori/konsep-konsep yang relevan dengan kasus 1 (minimal 150 kata).

Deskripsi isi teori/ konsep-konsep:                                                                    [1]
  1. Teori belajar Behavioristik merupakan teori dengan pandangan tetang belajar  adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.  Atau dengan kata lain belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
  2. Teori belajar Skinner disebut juga dengan teori pengkondisian operan.  Pelopor teori ini adalah B.F. Skinner. Inti dari teori ini adalah dimana konsekunsi prilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan terjadi.
  3. Teori belajar Gagne, belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah hasil dari efek belajar yang kumulatif. Hasil belajar merupakan kapabilitas. Setelah belajar, orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut berasal dari (1) stimulasi yang berasal dari lingkungan; dan (2) proses kognitif yang dilakukan siswa.





















2)   Uraikan penggunaan teori/ konsep-konsep tersebut dalam pemberian pelayanan pada kasus 1 yang telah atau sedang anda lakukan (minimal 150 kata)

Deskripsi penerapan teori/ konsep-konsep:                                                               
 [2]
1.       Teori belajar behaviorristik  untuk mempelajari tingkah laku siswa/I SMP NEG 2 PEULIMBANG KABUPATEN Bireuen dengan adanya penguatan dan motivasi yang di berikan pendamping dan guru didik, secara bertahap tahap berupa tingka laku sesuai yang diharapkan. Adapun manfaat menggunakan teori ini: a). akan memperoleh gambaran yang lengkap dan teperinci kemampuan awal para siswa berfungsi sebagai prasyarat bagi bahan baru yang akan disampaikan, b). akan dapat mengetahui tingkat perubahan dan perkembangan siswa baik jasmaniah maupun rohaniah, c). akan dapat mengetahui aspirasi dan kebutuhan siswa, d). dapat mengetahui sikap dan nilai yang menjiwai pribadi para siswa.
2.       Teori belajar Skinner proses pendampingan monitoring faskes akan membantu siswa untuk perubahan prilaku siswa SMP NEG 2 PEULIMBANG KABUPATEN Bireuen.
3.       Teori belajar Gagne monitoring faskes memberikan kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah hasil dari efek belajar yang kumulatif. Hasil belajar merupakan kapabilitas. Setelah belajar, orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut berasal dari (1) stimulasi yang berasal dari lingkungan; dan (2) proses kognitif yang dilakukan siswa.

























3)  Sebutkan dasar pertimbangan anda dalam penggunaan teori/konsep untuk kasus 1 (minimal 150 kata)

Deskripsi dasar pertimbangan:                                                                     [3]
Dasar pertimbangan memakai Keempat teori berikut yakni teori studi behavioristik, teori system dan teori sibenetik dikarena ketiga teori berkenaan dengan perubahan berasal dari yang awal ke akhirnya. Dari yang belum terjadi apa-apa bersama diterapkan teori berikut adanya perbedaan. Dasar pertimbangan penulis manfaatkan teori tersebut pada kasus I yaitu, a). bersama dengan manfaatkan teori berikut sebagai pijakan awal bersama memejahkan kasus I, b). menyadari tabiat siswa dan orang tua dan mampu melihat perubahannya bersama menerapkan teori diatas, c). teori tersebut digunakan untuk mempertajam ruang lingkup suatu kasus.














b.      Implikasi penggunaan teori/konsep terhadap capaian praktik anda sebagai TKS dalam penanganan kasus 1
1)      Uraikan implikasi penggunaan pengetahuandalam praktik pelayananyang telah atau sedang  anda lakukan terhadap capain penanganan kasus 1  (minimal 150 kata)

Deskripsi implikasi penerapan pengetah
[4]
1.       Pengarahan dan motivasi dapat membuat siswa merubah prilaku menjadi prilaku yang diharapkan
2.       Keluarga maupun orang tua ikut andil besar dalam kesuksesan belajar,kerapian  dan kedisiplinan anak di sekolah
3.       Pendamping PKH dan guru secara bersenergi terus menurus melakukan kontrol terhadap perubahan siswa












2)     Uraikan implikasi jika tidak menggunakan pengetahuan dalam praktik pelayananyang telah atau sedang anda lakukan terhadap capaian penanganan kasus 1 (minimal 150 kata)

Deskripsi implikasi tanpa penerapan pengetahuan:                                       
[5]
1.       Tidak dapat mengetahui sebab dan akibat prilaku sianak
2.       Tidak mengetahui sebab akibat prilaku orang tua
3.       Kurangnya minat belajar siswa
4.       Jika tidak digontrol dan dimotivasi siswa perubahan prilaku siswa akan stop di tempat
5.       Anak jika tidak menerima kasih saying dan perhatian keluarga akan terjadi perubahan prilaku yang tidak diinginkan.
















B.       PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN
1.     Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H  (memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan  bagaimana memecahkan masalah tersebut).

Deskripsi Kasus 2:
Rapat bulanan yang kami lakukan setiap bulan bukan hanya mensosialisasi dan menjelaskan kepada KPM  mengenai info-info terbaru berkenaan dengan kebijakan-kebijakan terbaru Program Keluarga Harapan (PKH). Seperti yang terjadi di bulan ini, Di Gampong Seuneubok Plimbang Kecamatan peulimbang Kabupaten Bireuen 10 Januari 2019 pendamping juga menerima beberapa laporan dari KPM yaitu adanya KPM yang kehilangan ATM, terblokir, hilang buku rekening dan tidak masuk bantuan. Pendamping mengarahkan dan mendamping Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebut hingga kasus yang di hadapi selesai. Permasalahan tersebut sering terjadi disebabkan keteledoran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan kurang hati-hatinya dalam memasukkan kode PIN. Dan dari masyakat biasa yang bukan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) juga banyak yang mempertanyakan, “mengapa dan kenapa kami tidak dapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) padahal kalau di segi layak kami cukup layak”. Pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah tersebut hambir setiap pertemuan ada.
Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) menangani masalah tersebut dengan terstruktur yaitu memprioritaskan yang mana yang lebih dulu harus ditangani. Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) tidak henti dan tidak bosan-bosannya menjelaskan kepada masyarakat yang tidak menerima bantuan, mengapa beliau belum mendapatkan bantuan, secara halus, sopan selagi  menjelaskan prosedur data dalam menetapkan penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan yang  berhak mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga dengan pendekatan seperti itu dapat menghindari masalah yang akan timbul khususnya dari masyarakat yang tidak menerima bantuan. Dan dapat menghindari informasi-informasi yang simpang siur karena langsung dikonfirmasi dan dijelaskan oleh pendamping.


















































3.      Berdasarkan kasus 2, jelaskan:
c.       Penerapan metode/teknik pada tahap awal yang relevan dengan kasus 2 yang ditangani.
1)     Sebut dan jelaskan metode/teknik yang relevan dengan kasus 2 (minimal 150 kata)

Deskripsi penerapan metode/teknik pada  tahap awal:                            
[6]
1.       Teknik bertanya yaitu konselor harus memiliki terampilan karena pada umumnya konselor mengalami kesulitan untuk membuka percakapan dengan klien, karena sulit menduga apa yang dipikirkan klien. Hubungan dengan kasus kedua yaitu konselor diibaratkan sebagai pendamping dan klien diibaratkan sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) . Maksudnya bagaimana seorang pendamping harus bisa membuat suasana yang nyaman untuk keluarga penerima manfaat (KPM), jadi apabila ada masalah akan langsung bisa dibicarakan dengan pendamping tanpa adanya ketakutan.
2.       Teknik mengarahkan yaitu upaya konselor mengarahkan klien. Dalam kasus kedua tersebut,  bagaimana seorang pendamping mengarahkan keluarga penerima manfaat  (KPM) akan syarat-syarat yang diperlukan dalam pengurus ATM dan butab(buku tabungan) baru, misalnya mengarahkan dan mendampingi KPM untuk membuat surat kehilangan ATM dan BUTAB, menyiapkan fotocopy kk, ktp pengurus dan lain sebagainya syarat yang sudah ditentukan oleh pihak BANK penyalur bantuan PKH.
3.       Teknik menjernihkan  yaitu  mengklarifikasi ucapan ucapan klien yang tidak jelas, samar-samar atau agak meragukan. Dalam kasus diatas pendamping menjelaskan kepada masyarakat bagaimana prosudur kerja dalam PKH dan sasaran bantuan yang akan diberikan agar tidak menjadi simpang siur.















































2)     Uraikan dampak penerapan metode/teknik tersebut terhadap proses penanganan kasus selanjutnya (minimal 150 kata)

Deskripsi dampak penerapan metode/teknik pada  tahap awal
[7]
1.       Kepercayaan keluarga penerima manfaat (KPM) terhadap pendamping semakin tinggi , karena di bangun kepercayaan, dengan menggunakan teknik bertanya keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) kepada pendamping,  isu yang didapat diluar tidak di telan mentah-mentah. Isu-isu yang di dengar diluar dikonfirmasi dulu kepada pendamping agar tidak terjadi simpang siur berita. Keluarga penirima manfaat (KPM) dan masyarakat tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan tanpa konfirmasi dulu pada pendamping.
2.       Teknik mengarahkan, dengan menggunakan teknik mengarahkan, keluarga penerima manfaat (KPM) lebih tau dan tidak terlalu khawatir apabila terjadi kasus ATM terblokir, buku tabungan  hilang dan lain sebagainya,   karena itu bisa diselesaikan dengan cepat apabila si KPM mengikuti syarat-syarat yang berlaku.
3.       Teknik menjernihkan, didalam teknik ini mempelajari dan mengklarifikasi semua isu yang timbul dilapangan. Teknik ini bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dilapangan.



















































b.      Penerapan metode/teknik pada tahap identifikasi masalah, serta identifikasi sumber dan potensi yang anda gunakan dalam upaya mengatasi kasus 2.
1)     Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi masalah yang ada pada kasus 2 (minimal 150 kata)

Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi masalah:                            
[8]
Idenfikasi masalah merupakan langkah awal yang penting dalam proses penelitian. Ketika pendamping menangkap fenomena yang berpotensi untuk diteliti, langkah selanjutnya yang mendesak adalah mengidenfikasi masalah dari fenomena yang diteliti. Idenfikasi masalah selain merinci suatu permasalahan, juga memerlukan pembatasan dari permasalahan yang akan dijadikan focus dalam pembahasan. Pembatasan harus menentukan apa yang menjadi masalah dalam kasus tersebut.
Metode dalam  proses idenfikasi masalah dalam kasus tersebut adalah :
1.       Menentukan prioritas masalah, misalnya kalau banyak kasus harus memprioritaskan masalah yang lebih mendesak untuk diselesaikan dulu apabila tidak bisa secara berbarengan.
2.       Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan masalah
3.       Meneliti sebab-sebab yang paling berpengaruh
4.       Menyusun langkah-langkah perbaikan
5.       Mencegah terulangnya masalah yang sama
Dan masalahnya adalah :
1.       KPM hilang ATM/butab, rusak, terblokir
2.       Masyarakat terlalu cepat mengambil kesimpulan akan satu masalah tanpa mendengar  dulu penjelasan pendamping
3.       Masalah dapat di selesaikan dengan baik tanpa harus rebut-ribut



























2)     Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi sumber dan potensi yang terkait dengan pemecahan kasus 2 (minimal 150 kata)

Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi potensi dan sumber:                   
[9]
Teknik dan  metode proses idenfikasi sumber masalah dalam kasus 2 adalah Observasi (pengamatan). Fungsi dan tujuan idenfikasi adalah kebutuhan untuk mengetahui berbagai masalah di masyarakat.. Yaitu pengamatan yang dilakukan pendamping. Misalnya kenapa sering terjadi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau ATM terblokir dan buku tabungan hilang . Pada saat idenfikasi sumber yaitu KPM   ditemukan alasan kurang hati-hatinya KPM memasukkan PIN ATM dan menyimpan buku tabungan mengakibatkan buku tabungan tersebut hilang. Dan potensi-potensi yang akan terjadi terkait kasus tersebut adalah :
1.       ATM rusak dan terblokir , buku tabungan hilang  milik KPM  kalau tidak ditangani segera akan  berpengaruh dengan pencairan selanjutnya.
2.       Penjelasan kepada masyarakat yang tidak menerima bantuan program kelurga harapan (PKH) atau bantuan pangan non tunai (BPNT) tentang bantuan yang tidak mereka dapatkan. Penanganan tersebut harus  segera ditangani untuk tidak memperkeruh keadaan dilampangan. menjelaskan prosedur data dalam menetapkan penerima bantuan PKH dan yang  berhak mendapat bantuan PKH.




















c.       Penerapan metode/teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang sedang atau telah anda lakukan dalam penanganan kasus 2.
1)     Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses penyusunann rencana intervensi dalam upaya penanganan kasus 2 (minimal 150 kata)

Deskripsi penerapan teknik dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi:  
[10]
1.      Teknik wawancara,  keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknik ini: mendengar, mencatat, mengamati, mengajukan pertanyaan
2.      Teknik memberi informasi dan nasehat, keterampilan yang diperlukan: pemilihan kata yang tepat, keterampilan berbahasa, keterampilan observasi, keterampilan mendengar, keterampilan untuk bersikap secara tepat, penyampaian informasi atau pesan secara ringkas (tidak bertele-tele), tepat sasaran tetapi mudah dimengerti.
3.      Teknik diskusi, keterampilan yang diperlukan: keterampilan berbahasa, keterampilan mendengar, keterampilan observasi, keterampilan mengajukan pertanyaan, keterampilan menyusun topik yang menarik bagi keluarga penerima manfaat (KPM).
4.      Teknik terapi kosong, keterampilan yang digunakan : menyampaiankan maksud dan tujuan kegiatan, Menciptakan situasi dan kondisi kondusif, Memandu keluarga penerima manfaat (KPM)  untuk mengeksplorasikan permasalahannya
5.      Teknik managemen konflik, keterampilan yang dibutuhkan: mengendalikan situasi dan kondisi konfik, keterampilan mendengar, mengarahkan keluarga penerima manfaat (KPM) yang terlibat konflik untuk bersama-sama membuat alternative solusi, mengarahkan kelurga penerima manfaat (KPM) untuk menggunakan solusi dan kesepakatan sebagai motivasi.
6.      Tepat sasaran
















































2)     Jelaskan metode dan teknik yang anda gunakan pada pelaksanaan intervensi ada kasus 2 (minimal 150 kata)


Deskripsi penerapan teknik intervensi:                                                           [11]
1.       Metode bimbingan social perorangan yaitu metode ini dilakukan dengan didasari oleh suatu proses relasi bersifat individual, tatap muka. Tujuan bimbingan social perorangan tidak terlepas dari tujuan dasar pekerjaan social yaitu membantu individu tersebut pada akhirnya dapat membantu dirinya sendiri.
a.       Small talk
Digunakan oleh praktikan saat berinteraksi dengan klien (kpm). Small talk dilakukan oleh praktikan (pendamping)  dengan membuka pembicaraan dengan hal-hal yang ringan guna untuk mencairkan suasana.
b.      Support
Teknik ini digunakan memberikan dukungan, dorongan dan semangat kepada siswa dan orang tua siswa untuk semangat dalam meraih masa depan.

2.       Metode bimbingan social kelompok adalah suatu pelayanan kepada kelompok dimana tujuan utamanya adalah membantu anggota-anggota kelompok memperbaiki penyesuain sosial mereka, dan tujuan untuk membantuk  kelompok mencapai tujuan-tujuan yang disepakati oleh masyarakat.  Metode merupakan suatu atau jalan yang dilalui untuk pencapaian suatu tujuan. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktifitas kelompok yang membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan social. Dalam kasus tiga diibaratkan KPM adalah suatu kelompok dan harus diajarkan cara menyelesaikan kasus secara bersama-sama.


















































C.        PENERAPAN NILAI DALAM PRAKTIK PELAYANAN
1.       Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H  (memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan  bagaimana memecahkan masalah tersebut).

Deskripsi kasus 3:
Penggantian nama pengurus sudah menjadi keharusan apabila peserta lama meninggal atau berpergian lama. Kasus tersebut juga terjadi pada Desa dampingan pendamping yaitu Desa Matang kule Kecamatan Peulimbang Kabupaten Bireuen. Pengurus lama bernama Suryani  meninggal akhir tahun 2018 dan digantikan oleh anaknya bernama Nurmi. Pergantian nama pengurus akan mengakibatkan penggantian rekening. Pendamping membuat laporan tertulis tentang perubahan nama dengan mencantumkan syarat-syarat yang diperlukan dalam pengurusan tersebut dan diberikan  kepada operator Kabupaten/kota untuk diproses ketingkat pusat. Namun sudah hampir dua tahun belum ada kejelasan tentang kapan dikirim buku rekening yang baru sedangkan buku lama sudah ditarik dan dikembalikan ke pusat. Pendamping sering kali mempertanyakan masalah tersebut ketingkat Kabupaten tapi belum bisa memberikan kepastian. Pendamping juga terus menerus melakukan koordinasi kepihak BANK penyalur apabila sudah dikirim butab baru secepatnya dikonfirmasi.

2.      Berdasarkan kasus 3, jelaskan:
a.      Penerapan nilai umum terkait dengan klien:
Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan klien (minimal 150 kata)

[12]
Nilai yang diterapkan kerika bekerja dengan klien:
Pekerja social sebagai suatu ilmu pengetahuan berorientasikan pada nilai dan dilaksanakan guna terwujudnya tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Nilai adalah ide-ide, kebiasaan, keyakinan yang dinyatakan maupun yang tidak, yang disenangi masyarakat dan dianggab baik serta dilakukan dalam masyarakat. Praktek pekerja social bersumber dari serangkaian nilai-nilai yang dipegang oleh pekerja social sebagai suatu kesatuan yang utuh. Didalam kode etik asosiasi national pekerja social amerika yang merupakan nilai dasar dalam perspektif pekerjaan social adalah :
1.       Pelayanan (service)
2.       Keeadilan social (social justice)
3.       Martabat dan harga diri  manusia (dignity and worth of the person )
4.       Pentingnya hubungan kemanusian (important of human relationships)
5.       Integritas (integrity)
6.       Kompetensi  (competence)
Adapun tanggung jawab etik pekerja social terhadap klien adalah :
1.       Mengutamakan kepentingan klien dan tanggung jawab utama pekerja social adalah meningkatkan kesejahteraan klien
2.       Hak-hak perorangan klien, yaitu pekerja social hendaknya senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk memelihara kebebasan dan kemandirian klien dalam memilih dan mengambil keputusan sendiri.
3.       Konfidensialitas dan kedirian, yaitu artinya pekerja social hendaknya menghargai privacy (kedirian) dan menjaga sebaik-baiknya segala informasi yang diperoleh.

b.      Penerapan nilai terkait dengan teman sejawat:
Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan teman sejawat (minimal 150 kata)
[13]
Nilai yang diterapkan kerika bekerja dengan teman sejawat:
Berbicara dengan nilai-nilai tidak akan terlepas pula untuk membicarakan tentang etik, karena etika itu sendiri mempunyai hubungan yang erat dengan nilai. Hal itu seperti dinyatakan oleh levy (1993:1) bahwa “etika merupakan aplikasi dari nilai dalam relasi dan transaksi manusia”. Jadi semua aktivitas manusia dalam masyarakat senantiasa diatur  dan diarahkan oleh nilai, baik nilai yang bersumber dari teori/disiplin ilmu, Negara, agama, masyarakat, institusi maupun dari pribadi pekerja social.
Tanggung jawab etis  pekerja social terhadap kolega (teman sejawat) ialah adanya tanggung jawab yang selaras dengan etika pekerja social terhadap kolega wajib dilakukan demi terciptanya hubungan kerja sama dan tidak dan tidak menimbulkan saling kesalah pahaman sesama profesi sehingga dapat mempererat tali silaturahmi antara teman sejawat. Hal tersebut akan berguna disaat seseorang bekerja social membutuhkan suatu masukan dalam permasalahannya menghadapi klien atau masalah yang tidak bisa dipecahkan.  Pekerja social hendaknya memperlakukan sejawatnya dengan penuh penghargaan, hormat, jujur, dan penuh kepercayaan, Tanggung jawab terhadap klien teman sejawatnya. Misalnya masalah yang dihadapi dikasus 3 teman sejawat bisa membantu dalam mencari solusi untuk dapat terselesaikan dengan cepat.


c.       Penerapan nilai terkait dengan lembaga tempat bekerja:
Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan lembaga tempat bekerja (minimal 150 kata)

[14]
Nilai yang diterapkan kerika bekerja dengan lembaga tempat bekerja:
nilai-nilai suatu profesi pada dasarnya merupakan refleksi keyakinan tentang hakekat manusia, perubahan dan kehidupan yang layak bagi harkat dan martabat kemanusian. Didalam nilai-nilai dasar pekerja social beberapa hal yang perlu dimuat adalah kesamaan, keadilan social, kebebasan dalam cara hidup dan hak untuk akses kepada sumber-sumber. Tanggung jawab pekerja social sebagai professional adalah :
1.       Bekerja atas dasar kompetensi
2.       Tidak melakukan diskriminasi dalam pelayanan
3.       Tidak melakukan hal-hal yang kurang terpuju, menyombongkan diri dan curang
4.       Memelihara integritas profesi, yaitu pekerja social hendaknya memegang teguh dan memajukan nilai-nilai, etika, pengetahuan dan misi profesi.
Ketika bekerja disuatu lembaga kita harus tepat waktu, kompoten, menghargai deadline, mengembangkan integritas, bersikap sopan, menghormati rekan kerja, jangan bergosip dan lain sebagainya. Kalau diterapkan dalam kasus 3 harus tepat waktu dalam menangani kasus tersebut, jangan memberi harapan palsu kepada KPM dalam penganan kasus tersebut. Sebagai seorang pekerja professional harus menaati segala segala aturan yang ada.


PERNYATAAN TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL
Saya Tenaga Kesejhateraan Sosialyang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan ini dikemudian hari terbukti tidak benar

                                                                                   Padang, 14 Februari 2019
                                                                                Tenaga Kesejahteraan Sosial,



                                                                                        ARDIYANTI, A.Md