Mekanisme dan Administrasi Penyertaan Modal dari Desa




Paska Undang-Undang Gampong maka lahir dua entitas di Gampong, yaitu Pemerintah Gampong dan Badan Usaha Milik Gampong. Memahami BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) paling mudah adalah dengan perumpamaan kalau di pusat ada BUMN, di daerah ada BUMD maka di Gampong ada BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG).

BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) ini adalah badan usaha, sehingga memiliki kegiatan usaha dan tujuan mencari laba. Meskipun demikian dalam perjalannya BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) berbeda dengan usaha murni swasta, karena BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah Gampong dalam menjalankan fungsi-fungsinya, utamanya dalam hal memberikan pelayakan kepada masyarakat Gampong dan pemberdayaan masyarakat Gampong. Oleh sebab itu maka BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) tidak bisa semata-mata mencari keuntungan.

Paska BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) terbentuk maka ada dua kantong di Gampong, yaitu kantong Pemerintah Gampong dan Kantong BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG). Uang yang keluar dari kantong Pemerintah Gampong bisa masuk ke Kantong BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG), karena keduanya adalah lembaga / entitas yang terpisah. Harta Gampong yang dimasukkan ke BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) merupakan harta pemerintah Gampong yang dipisahkan.

Penyertaan vs Pinjaman vs Bantuan


Transaksi terjadi apabila ada dua belah pihak yang saling bertukar manfaat. Adanya kelembagaan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) memungkinkan Pemerintah Gampong melakukan transaksi dengan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) secara sah dan meyakinkan. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Gampong dan peraturan-peraturan turunannya. Kita bahas dulu tiga transaksi yang bisa terjadi antara Pemerintah Gampong dan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) yaitu penyertaan, pinjaman dan bantuan.

Penyertaan artinya Pemerintah Gampong melakukan investasi jangka panjang yaitu dengan menyertakan sejumlah uang atau aset lainnya untuk membentuk atau menambah modal BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG). Pemerintah Gampong juga bisa memberikan bantuan atau pinjaman ke BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG). Perbedaan antara Penyertaan dan Pinjaman adalah kalau Pinjaman ada batas waktu untuk pengembalian pokok dan perhitungan bunga/bagi hasil. Untuk bantuan atau hibah biasanya berupa perlengkapan, pelatihan dan fasilitas lainnya. Apabila BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) menerima dana, aset atau fasilitas dari Gampong perlu diperhatikan akadnya apakah itu merupakan penyertaan, pinjaman atau bantuan.

Mekanisme Penyertaan

Apabila akad yang dipilih adalah penyertaaan maka ada beberapa mekanisme dan administrasi yang harus disiapkan. Sebagai contoh Gampong Sambilegi menyertakan dana tunai Rp100 juta ke BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) Sambilegi Sukses Bersama.

Penyertaan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) masuk kedalam rekening Pembiayaan. Banyak yang bertanya mengapa penyertaan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) tidak ada dalam Belanja? Karena akad transaksi adalah investasi jangka panjang bukan belanja, maka masuk dalam pos rekening pembiayaan.

Supaya masuk dalam APBDes maka sebelumnya telah ditempuh dahulu mekanismenya yaitu Musrenbangdus, Murenbangdes, RPJMdes, RKP dan selanjutnya masuk APBDes.

Pastikan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) sudah terbentuk, yaitu telah dilaksanakan Musdes, Perdes pembentukan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) telah diterbitkan dan pengurus BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) telah ada SK dan dilantik, sebelum bisa dieksekusi.

Sebelum eksekusi dilakukan maka Penyertaan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) harus disepakati dalam MUSDES dan diterbitkan PERDES tersendiri. Sehingga ada PERDES pembentukan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG), dan ada PERDES penyertaan BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG). Hal ini dilakukan karena penyertaan bisa dilakukan dalam tahun jamak.

Setelah dilakukan maka diterbitkan Berita Acara Penyertaan dan dicatat di pembukuan Pemerintah Gampong maupun BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG). Pada BADAN USAHA MILIK GAMPONG (BUMG) di catat Dr Kas/Bank Rp100 juta dan Cr Modal Rp100 juta.

0 Comments