Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Menyentuh Perekonomian Rakyat Lapisan Paling Bawah



Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) nyatanya memang mampu membangun perekonomian di Gampong. Sudah ada beberapa Gampong yang layak untuk dijadikan percontohan. Hanya saja, jumlah Gampong di Indonesia sangat banyak sehingga prosentase Gampong yang ikut mengembangkan perekonomian Gampong melalui Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) relatif sangat sedikit.

Tentu ada alasan. Kurangnya kualitas sumber daya manusia serta kekurangan ide kreasi di setiap masyarakat Gampong membuat Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)hanya bisa ditemukan di beberapa wilayah saja.

Salah satu tujuan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)adalah untuk meningkatkan kesejahteraan asli Gampong. Berangkat dari tujuan ini, sebenarnya tidak ada patokan bagaimana cara agar Gampong bisa lebih sejahtera. Semua harus kembali pada apa yang dimiliki Gampong dan bagaimana mengembangkan potensi tersebut.

Beberapa Gampong sudah memulai. Dan berikut ini beberapa Gampong yang bisa dijadikan contoh.

Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)Barbar

Barbar merupakan salah satu Gampong di Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore. Siapa sangka Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)di Gampongn ini mampu meraup 20 juta per bulan. Pasti tidak ada yang menyangka. Apalagi kebanyakan kaum ibu di sana adalah pengangguran.

Keuntungan tersebut didapatkan dari proses pengelolaan sampah menjadi biji plastik. Hal ini disebabkan di sana banyak sekali sampah yang sama sekali tidak dikelola. Ternyata, sampah tersebut bisa menghasilkan uang.

Ini berasal dari kesepakatan warga untuk membangun Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) . Dengan suntikan modal Rp 290 juta, Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)Berkah dibangun dan fokus untuk mengelola sampah. Hasilnya sudah bisa dirasakan sekarang ini.

Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Batudulang

Berbeda dengan di Barbar, Batudulang mempunyai potensi wisata. Terdapat air terjun yang selama ini tidak dikelola. Setelah adanya Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Batudulang, Gampong tidak lagi sepi. Banyak wisatawan yang datang untuk berwisata di air terjun ini.

Tidak hanya berhenti di sana saja. Akan ada lagi spot wisata yang dibangun. Di satu Gampong kecil ini, ada berbagai spot wisata. Diprediksi omset Gampong melalui tempat wisata ini mencapai Rp 5 juta per tahun. Memang tidak besar. Akan tetapi, dampak ekonominya sangat luas. Banyak warga yang bisa membuka tempat makan, menyediakan layanan tertentu, dan lain sebagainya sehingga perkembangan ekonomi Gampong bisa langsung dirasakan.

Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)Jabar

Jabar merupakan daerah di mana sudah banyak sekali Gampong yang memiliki Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) . Dan ada satu prestasi yang sangat membanggakan. Gabungan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)Jabar ternyata menjadi pemasok beras untuk ASIAN GAMES yang dihelat beberapa waktu lalu.

Sebanyak 60 ton beras untuk ASIAN GAMES ternyata dipasok oleh Gampong. Jelas sekali ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan Gampong secara langsung, bukan? Diharapkan hal ini bisa membuat petani di Jabar semakin bersemangat untuk menanam padi dan selalu menjaga kualitas padi yang mereka tanam.

Bukan tidak mungkin juga gabungan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)lainnya bersinergi jika mempunyai potensi yang sama. Sama seperti yang dilakukan di Jabar.

Pada intinya, setiap Gampong punya potensi. Hanya saja, selama ini potensi tersebut tidak dikelola secara maksimal sehingga Gampong memiliki konotasi daerah yang tertinggal dan tidak maju.

Dengan adanya Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) di setiap Gampong, diharapkan tidak ada kesenjangan yang begitu curam antara Gampong dan kota. Lebih dari itu, ini bisa menjadi solusi masalah sosial dan ekonomi yang ada di kota. Pasalnya, tidak ada lagi gelombang orang Gampong yang mencari pekerjaan di kota. Mereka tidak perlu ke kota untuk mencari uang. Di Gampong, mereka sudah berdaya. Dan inilah yang menjadi tujuan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) .