Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Merupakan Amanat Dari UU Desa


Staf Kepresidenan Aryani Djalal menegaskan, bahwa keberadaan Badan usaha milik gampong (BUMG) itu, merupakan amanat Undang-undang Desa, yang dibarengi dengan digelontorkannya Dana Desa (DD) ke desa-desa itu, harus mendapat dukungan dari semua pihak, baik itu masyarakat maupun pemangku kepentingan di daerah.

Sehingga kata Aryani, Seminar Terbuka tentang "Gerakan Masyarakat Membangun Desa Melalui Badan usaha milik gampong (BUMG)" yang digelar di Fave Hotel hari ini, sebagai bentuk adanya dukungan dari semua pihak, karena Pemerintah sudah menggelontorkan DD itu di tahun 2018 saja sudah mencapai Rp80 trilyun, bukan anggaran yang kecil.

"Jadi pemanfaatan DD, yang cukup besar itu, perlu didukung oleh semua pihak, sehingga keberadaan Badan usaha milik gampong (BUMG), dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan bisa seiring dan seirama dengan amanat UU Desa," ujar Aryani kepada Wartawan di seusai menggelar Seminar terbuka dengan peserta Keuchiek dan Direktur Badan usaha milik gampong (BUMG) se-Kabupaten Subang di Fave Hotel, Sabtu (9/2/2019).

Aryani menegaskan, Keberadaan KSP di tengah-tengah pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan melalui Badan usaha milik gampong (BUMG) ini, berkewajiban memberikan motifasi kepada masyarakat, Direktur Badan usaha milik gampong (BUMG), Keuchiek dan seluruh stakehoulder di tingkat Kabupaten, agar pemanfaatan DD melalui pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan tersebut, bisa tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran.

"Seperti semniar yang kita gelar hari ini, dengan membawa Badan usaha milik gampong (BUMG) yang sudah sukses sebagai pembicara, sebagai upaya sosialisasi, sekaligus mendorong para Keuchiek dan Direktur Badan usaha milik gampong (BUMG) untuk termotivasi, untuk mulai berinovasi, meraih sukses," jelasnya.



Karena menurutnya, banyak potensi desa yang bisa dikembangkan untuk menunjang pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan itu, misalnya di Subang memiliki buah naga, nenas, manggis, dan lain sebagainya, bisa kita olah menjadi sebuah produk yang menarik konsumen, bahkan dikemas dengan baik, agar bisa di jual ke luar negeri, sebab tanpa inspirasi, dan inovasi akan sulit untuk bersaing.

Sumber: http://rri.co.id/post/berita/

0 Comments