Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


A.    Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

 Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Menurut Nana Sudjana metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.[1] Menurut M. Sobri Sutikno menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.[2]
Berdasarkan definisi/pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
Pertama, Metode ceramah. Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik verbal maupun nonverbal.  Kedua,  Metode latihan. Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal. Ketiga,  Metode tanya jawab. Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab. Keempat, Metode karya wisata. Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Kelima, Metode demonstrasi. Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran. Keenam, Metode sosiodrama. Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan sosial. Ketujuh, Metode bermain peran. Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari. Kedelapan, Metode diskusi. Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok. Kesembilan, Metode pemberian tugas dan resitasi. Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa. Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru. Kesepuluh, Metode eksperimen. Pemberian kepada siswa untuk pencobaan. Kesebelas, Metode proyek. Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain.[3]

Adapun prinsip dalam pemilihan dalam metode pembelajaran adalah disesuaikan dengan tujuan, tidak terikat pada suatu alternatif, penggunaannya bersifat kombinasi. Faktor yang menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelajaran antara lain: Pertama, Tujuan pembelajaran. Kedua, Tingkat kematangan anak didik. Ketiga, Situasi dan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran.[4]



                [1] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 2005), hal. 76.
                [2] M. Sobri Sutikno, Belajar dan Pembelajaran: Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil, (Bandung: Prospect, 2007), hal. 27.
                [3] Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), hal. 29-30.
                [4] Ibid., hal. 30.