Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pengertian Ilmu Psikologi Pendidikan

Pengertian Ilmu Psikologi Pendidikan


A.    Pengertian Ilmu Psikologi Pendidikan 

Psikologi berarti “ilmu tentang jiwa, atau ilmu yang mempelajari jiwa”. Psikologi menurut Woodward dan Marquis sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala, dalam bukunya Konsep dan Makna Pembelajaran, Psikologi adalah:
Studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu dalam keseluruhan ruang hidupnya, dan dalam kandungan sampai balita, dan masa kanak-kanak sampai dewasa serta masa tua. Psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek kehidupan dan tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya dalam praktek[1].

Sedangkan Syaodih Sukmadinata berpendapat bahwa psikologi adalah “Sebagai suatu studi atau ilmu yang mempelajari kegiatan atau perilaku individu dalarn interaksi dengan lingkungannya”[2]. Organisme dalam psikologi dimaksudkan, bahwa tingkah laku yang dipelajari oleh psikologi pada hakikatnva tidak hanya tingkah laku manusia saja, melainkan juga tingkah laku hewan. Hal yang berkaitan dengan lingkungan (environment) adalah segala faktor yang ada diluar individu yang mempunyai hubungan bermakna bagi tingkah laku itu. Pengertian tingkah laku dalam batasan mempunyai arti yang luas, meliputi tingkah laku yang nyata seperti berbicara, membaca, tertawa, melompat, berjalan, dan sebagainya. Kemudian tingkah laku yang tidak nyata seperti berfikir, mengingat, berfantasi, merasakan, menghendaki, dan sebagainya.
Pendidikan menurut Soegarda Poerbakawatja ialah “semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan ketrampilannya kepada generasi muda. Sebagai usaha menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani”.[3]Menurut H. M Arifin, pendidikan adalah “usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal maupun non formal”.[4]Adapun menurut Ahmad D. Marimba adalah “bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama”.[5]
Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan secara terperinci dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha manusia untuk dapat membantu, melatih, dan mengarahkan anak melalui transmisi pengetahuan, pengalaman, intelektual, dan keberagamaan orang tua (pendidik) dalam kandungan sesuai dengan fitrah manusia supaya dapat berkembang sampai pada tujuan yang dicita-citakan yaitu kehidupan yang sempurna dengan terbentuknya kepribadian yang utama.
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari dua definisi ini maka jelas fokus dari psikologi pendidikan adalah proses belajar mengajar. Psikologi pendidikan adalah “cabang dari psikologi yang dalam menguraikan penelitiannya lebih menekankan masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar”.[6]
Para ahli psikologi cenderung menganggap psikologi pendidikan sebagai sub disiplin psikologi yang bersifat praktis, bukan teoritis. Psikologi dan pendidikan masing-masing memiliki konsep, teori, dan pendekatan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah belajar peserta didik maupun proses mengajar bagi para guru sebagai profesi kependidikan. Psikologi dalam hubungannya dengan pendidikan, atau kegunaan psikologi dalam pendidikan dimaksudkan untuk menolong keberhasilan para pendidik membimbing para peserta didik dalam belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Wooltolk dan Nicolick psikologi pendidikan ialah studi ilmiah tentang faktor atau aspek individu dalam pendidikan, sehingga pembahasannya berkenaan dengan pendidikan yaitu belajar siswa, proses belajar, proses mengajar, evaluasi hasil belajar untuk mengukur kemajuan belajar, dan kebutuhan-kebutuhan sosial guru dan siswa dalam belajar.



                [1] Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: ALVABETA, 2009.), hal. 3.
                [2] Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 18.
[3] Soegarda Poerbakawatja, et. al. Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung Agung,
1981) hal. 257.
[4] HM. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hal. 12.
[5] Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung : Al Ma’arif, 1989) hal.
19.

                [6] Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 7.